Puisi-Puisi Karya Hariyanto
Berikut beberapa
puisi yang ditulis oleh Hariyanto. Puisi tersebut dipublikasikan dalam sebuah
buku Antologi Puisi: Mencari Jejak Kata, yang diterbitkan oleh CV Pustaka EL
Queena. Tahun 2021.
---------------------------------------------------
Jangan Menyerah Guruku
Karya :Hariyanto
Pagi itu kau
datang
Menyalakan api
peradaban
Memancarkan
sinar perubahan
Memgusir
kejahiliyahan
Senyummu
menawarkan racun kebodohan
Siang itu kau
menatap hampa
Kursi meja di
kelas rapi tertata
Tanpa
penghuninya
Tiada canda
tawa siswa
Mereka
mengungsi di dunia maya
Jangan pasrah
guruku
Datangilah
muridmu di dunianya yang baru
Ajarkan mereka
ilmu
Agar tak
kehilangan arah laku
Letih rasanya
tak bertemu
Jangan menyerah
guruku
Tiada badai
yang tak berlalu
Jemputlah
kembali muridmu
Tuntunlah ke
dunia nyata
Ajarkan mereka
bersama
Meski dengan
kebiasaan yang beda
Jangan lelah
guruku
Muridmu
merindukanmu
Dengarlah
keluhnya pilu
Dengarlah
keluhnya pilu
Kapankah ini berlalu?
Guruku....
Selamat Hari Guru Nasional
Ponorogo,
25 Nopember 2020
***
Sambutlah
Rinduku
Karya: Hariyanto
Akhirnya kau datang
menghampiri
Setelah sekian lama
pergi
Sudah penat perjalanan
Menuju kemulyaan
Yang kau
tawarkan
Kemarilah
Peluk dan rengkuhlah
aku
Hangatkan dingin imanku
Panaskanlah ghirah
agamaku
Luaskan pandanganku
Tundukkanlah nafsuku
Angkatlah derajatku
Dalam damai
ramadhanMu
Akhirnya kau datang
juga
Membawa kado ampunan
Untuk insan yang
terlena
Dalam buaian dunia
Kusambut kau penuh suka
cita
Kemarilah
Sambutlah rinduku
Untuk mengagungkan
Tuhanku
Untuk memulyakan
Rasulku
Untuk membaca firmanMu
Untuk menghiba
maghfirahMu
Mengharap indahnya SurgaMu
Dalam kesucian
ramadhanMu
Ponorogo, 08 April 2020
***
Tangannya masih kokoh berlumur peluh
Semangatnya melampui tubuh yang kian rapuh
Bergelut demi segumpal angan
Jauh di negeri Jiran
Saat langkahnya menerjang kegelapan
Dia masih setia bertahan
Mendamba suluh cinta dari negerinya
Tapi suaranya kandas di tengah jalan
Jeritannya lenyap diantara belantara kepentingan
Pahlawan itu masih terabaikan
Pagi hingga senja di Malaya
Berharap ada rasa tak tercampakkan
Demi keluarga tercinta ďi kàmpung halaman
Langkahnya kian gontai menyusuri bandar raya
Memungut lembar demi lembar ringgit
Yang tercecer di kaki para majikan pelit
Memintal harapan di tengah gundah
Dia lelah berujung pasrah
Menopang rasa rindu dan kecewa
Pahlawan itu masih terpedayakan
Ponorogo, 26 Mei 2021
***
TANYAKAN SAJA
karya; Hariyanto
Tanyakan saja pada awan
Yang putih berarak melukis langit
Yang tak pernah menangis harus membeku
Lalu terhempas menjadi tetes hujan
Tanyakan saja pada angin
Yang membelai dedaunan
Bukankah daun tak pernah menyesal
Jatuh luruh ditiup angin
Tanyakan saja pada purnama
Yang benderang memancarkan keeteduhan
Bukankah bintang tak pernah merana
Meskipun cahayanya terabaikan oleh purnama
Keikhlasan adalah pengabdian
Pada takdir diri setiap makhlukNya
Kèikhlasan adalah menerima
Karena hikmah selalu ada di baliknya
Ponorogo, 30 Juli 2021
0 comments:
Posting Komentar