f ' Sastra: Puisi ~ Inspirasi Pendidikan

Senin, 18 Juli 2022

Sastra: Puisi

 Puisi-Puisi Karya Hariyanto


Berikut beberapa puisi yang ditulis oleh Hariyanto. Puisi tersebut dipublikasikan dalam sebuah buku Antologi Puisi: Mencari Jejak Kata, yang diterbitkan oleh CV Pustaka EL Queena. Tahun 2021.

---------------------------------------------------

Jangan Menyerah Guruku

Karya :Hariyanto

 

Pagi itu kau datang

Menyalakan api peradaban

Memancarkan sinar perubahan

Memgusir kejahiliyahan

Senyummu menawarkan racun kebodohan

Siang itu kau menatap hampa

Kursi meja di kelas rapi tertata

Tanpa penghuninya

Tiada canda tawa siswa

Mereka mengungsi di dunia maya

Jangan pasrah guruku

Datangilah muridmu di dunianya yang baru

Ajarkan mereka ilmu

Agar tak kehilangan arah laku

Letih rasanya tak bertemu

Jangan menyerah guruku

Tiada badai yang tak berlalu

Jemputlah kembali muridmu

Tuntunlah ke dunia nyata

Ajarkan mereka bersama

Meski dengan kebiasaan yang beda

Jangan lelah guruku

Muridmu merindukanmu

Dengarlah keluhnya pilu

Dengarlah keluhnya pilu

Kapankah ini berlalu?

Guruku....

                    Selamat Hari Guru Nasional

                    Ponorogo, 25 Nopember 2020

***

Sambutlah Rinduku
Karya: Hariyanto
 

Akhirnya kau datang menghampiri

Setelah sekian lama pergi

Sudah penat perjalanan

Menuju kemulyaan

Yang kau tawarkan

Kemarilah

Peluk dan rengkuhlah aku

Hangatkan dingin imanku

Panaskanlah ghirah agamaku

Luaskan pandanganku

Tundukkanlah nafsuku

Angkatlah derajatku

Dalam damai ramadhanMu

Akhirnya kau datang juga

Membawa kado ampunan

Untuk insan yang terlena

Dalam buaian dunia

Kusambut kau penuh suka cita

 Kemarilah

Sambutlah rinduku

Untuk mengagungkan Tuhanku

Untuk memulyakan Rasulku

Untuk membaca firmanMu

Untuk menghiba maghfirahMu

Mengharap indahnya SurgaMu

Dalam kesucian ramadhanMu

                      Ponorogo, 08 April 2020

***


Senja di Malaya
Karya: Hariyanto

Tangannya masih kokoh berlumur peluh

Semangatnya melampui tubuh yang kian rapuh

Bergelut demi segumpal angan

Jauh di negeri Jiran

Saat langkahnya menerjang kegelapan

Dia masih setia bertahan

Mendamba suluh cinta dari negerinya

Tapi suaranya kandas di tengah jalan

Jeritannya lenyap diantara belantara kepentingan

Pahlawan itu masih terabaikan

 

Pagi hingga senja di Malaya

Berharap ada rasa tak tercampakkan

Demi keluarga tercinta ďi kàmpung halaman

Langkahnya kian gontai menyusuri bandar raya

Memungut lembar demi lembar ringgit

Yang tercecer di kaki para majikan pelit

Memintal harapan di tengah gundah

Dia lelah berujung pasrah

Menopang rasa rindu dan kecewa

Pahlawan itu masih terpedayakan

                                                 Ponorogo, 26 Mei 2021

***


TANYAKAN SAJA

karya; Hariyanto

 

Tanyakan saja pada awan

Yang putih berarak melukis langit

Yang tak pernah menangis harus membeku

Lalu terhempas menjadi tetes hujan

Tanyakan saja pada angin

Yang membelai dedaunan

Bukankah daun tak pernah menyesal

Jatuh luruh ditiup angin

 

Tanyakan saja pada purnama

Yang benderang memancarkan keeteduhan

Bukankah bintang tak pernah merana

Meskipun cahayanya terabaikan oleh purnama

Keikhlasan adalah pengabdian

Pada takdir diri setiap makhlukNya

Kèikhlasan adalah menerima

Karena hikmah selalu ada di baliknya

 

                        Ponorogo, 30 Juli 2021

 *****


0 comments:

Posting Komentar