f ' NASKAH LOMBA PIDATO: MEMULIAKAN KEDUA ORANG TUA ~ Inspirasi Pendidikan

Rabu, 22 Februari 2023

NASKAH LOMBA PIDATO: MEMULIAKAN KEDUA ORANG TUA

 


Sahabat Inspirasi Pendidikan, karena banyaknya permintaan untuk mengunggah naskah pidato yang bertemakan birrul walidain, maka kali ini kami buatkan naskah pidato yang dapat digunakan oleh adik-adik yang masih duduk di sekolah dasar (SD/SMP). Naskah ini dapat digunakan untuk lomba pidato dengan estimasi waktu 5-7 menit. semoga bermanfaat, selamat mencoba!
Ingatlah bahwa kompetensi public speaking perlu terus diasah, jadi teruslah mencoba dan berlatih.

MEMULIAKAN KEDUA ORANG TUA


Ke Samudera Naik Kapal Selam

Udaranya Panas dan juga lembab

Kalau nanti saya ucapkan salam

Jangan lupa hadirin menjawab

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ  أَمَّا بَعْدُ

Yang saya hormati Dewan juri, dan

Hadirin Rohimakumulloh.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat kepada kita, dari nikmat yang paling kecil, sampai nikmat yang paling besar, yaitu nikmat Iman dan Islam. Karena itu mari kita ucapkan Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin

Sholawat beserta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita, Baginda Nabi Muhammad SAW. yang kita nantikan syafaatnya di yaumul qiyamat.

Hadirin Rahimakumullah,

Dewan Juri yang terhormat,

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan pidato dengan judul “Menggapai Ridho Allah dengan Memuliakan Orang Tua”

Kaum Muslimin muslimat Rahimakumullah,

Sebelumnya saya ingin mengajak hadirin sekalian untuk merenung sejenak, bayangkanlah kedua orang tua kita, wajah ayah dan ibu kita. bayangkanlah raut wajah dan senyum mereka. Betapa mereka begitu ikhlas membesarkan dan mendidik kita. Ketika kita masih kecil, mereka telah mencurahkan segenap kasih sayangnya, saat kita sakit, digendongnya, sampai tertidur. Semalaman beliau begadang tidak tidur menunggui kita yang sedang sakit, meskipun seharian beliau sudah lelah bekerja. Ketika di dalam kandungan, dengan bersusah payah, ibu menjaga agar kita tetap sehat dan kuat. Begitu pun dengan ayah. Dengan cucuran keringat, ayah kita membanting tulang, mencari nafkah untuk membiayai keluarga.

Nah… Tidak cukupkah itu semua bagi kita untuk memulyakan dan berbakti kepada orang tua? apakah kita tidak malu pada diri sendiri, jika tak mampu membalas kebaikannya? Pertanyaanya adalah apakah kita sudah berbakti kepada kedua orang tua? tidak usah dijawab… renungkan saja.

Saudara-saudaraku sekalian, ketahuilah orang tua kita begitu menyayangi kita, ketulusannya dalam memberikan kasih sayang tidak mengenal pamrih, iklhas lillahi ta’ala. Mereka tidak mengharap apalagi meminta anak-anaknya untuk membalas kebaikannya. Tetapi.. sebagai anak Islam yang sholih shalihah, wajib bagi kita untuk memberikan balasan terbaik dengan cara mendoakan setiap saat agar orang tua diberikan kesehatan, dilndungi Allah SWT di setiap pekerjaannya, diberikan kesabaran dalam mendidik kita, anak-anaknya. Dengan cara belajar yang rajin, tunjukkan prestasi kita, maka orang tua kita akan bangga, dan pintu-pintu doa serta keberkahan akan teruus mengalir di setiap denyut nafas kita.

Allah SWT berfirman di dalam surat Al-Isro ayat 23, yang artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” 

Hadirin Rohimakumulloh,

Bisa ditarik kesimpulan bahwa wajib hukumnya, saya ulangi lagi ‘WAJIB HUKUMNYA”  bagi kita untuk berbuat baik dan berbakti kepada orang tua. Jaga dan muliakanlah mereka. Jangan pernah menyakiti hati dan perasaaannya, karena ridho Allah terletak pada ridho kedua orang tua kita, dan murka Allah terletak pada kemurkaan orang tua. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. “Ridholloohi fii ridhol waalidain, wasukhtullooh fii sukhtil waalidain”

Bagaimana mungkin kita menjadi durhaka, sedangkan Allah SWT begitu dekat dengan orang tua kita, jika kita menginginkan ridho Allah, maka mintalah ridha kepada orang tua kita.

Dewan juri dan Hadirin Rohimakumulloh,

Demikianlah yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua. Jika ada kebenaran, itu semata-mata dari Allah SWT. Dan jika ada kesalahan, itu semata berasal dari kelemahan saya sebagai seorang manusia.

Mentari senja telah tenggelam

Hujan turun mulai terjatuh
Kami tutup pidato dengan salam
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

0 comments:

Posting Komentar