f ' NASKAH LOMBA PIDATO TEMA: BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA ~ Inspirasi Pendidikan

Selasa, 21 Februari 2023

NASKAH LOMBA PIDATO TEMA: BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

 


Sahabat Inspirasi Pendidikan, kali ini kami akan berbagi naskah pidato yang dapat digunakan untuk mengikuti lomba pidato/ pildacil/ da'i yang sering dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan. Selain kegiatan tersebut untuk mengasah dan mencari bakat public speaking peserta didik juga dapat digunakan sebagai sarana pendidikan karena isi di dalam pidato tersebut sesungguhnya berisi ajakan kebaikan. 

Jika anda belum memiliki draft naskah pidato untuk tema "Berbakti kepada kedua orang tua" maka teks berikut dapat digunakan. Perkiraan waktu yang diperlukan untuk menyampaikan pidato ini adalah sekitar 7 menit. meskipun demikian, lamanya pidato tergantung pada cepat lambatnya penyampaian. selamat mencoba!

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

 Yang saya hormati Dewan juri, dan

Hadirin Rahimakumulloh.

Segala puji hanya milik Alloh SWT, kepadaNya kita menyembah dan hanya kepadaNya kita meminta pertolongan. Dzat yang telah memberikan nikmat kepada kita, Nikmat Iman, Nikmat Islam, Nikmat Ihsan, dan nikmat kesehatan, sehingga hari ini kita masih tetap bisa saling mengingatkan dalam kebaikan.

Sholawat beserta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita, Baginda Nabi Muhammad SAW. Yang telah memberikan petunjuk kebenaran yaitu dinul islam.

Hadirin Rohimakumulloh,

Dewan Juri yang terhormat,

Dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak hadirin sekalian, mengingat kembali sosok mulya yang sangat berjasa dalam kehidupan kita, yaitu bapak dan ibu, orang tua kita. Kemudian merenungkan kembali apakah benar-benar kita sudah berbakti kepada kedua orang tua.

Saudara sekalian, tahukah anda bahwa ada 5 jenis “air” yang diberikan oleh ibu untuk kebaikan kita, tetapi kita tidak bisa membalas kebaikannya? Ayo… siapa yang tahu?

Baik, kita bahas satu per satu. Yang pertama adalah air ketuban, apa itu? air yang melindungi kita sewaktu masih dalam kandungan ibu. Yang memungkinkan janin bisa bergerak dan berkembang dalam rahim ibu. Bisa anda bayangkan betapa susah payahnya ibu mengandung selama 9 bulan, membawa kita kemana-mana dengan penuh kasih sayang. Pertanyaannya. Sudahkah kita membalas kasih sayang ibu kita? Tidak usah dijawab, renungkan saja!

Kedua, Air darah yang dikeluarkan ibu ketika bertaruh nyawa melahirkan kita.

Ketiga, Air Susu Ibu, yang kita hisap ketika masih bayi sampai berumur 2 tahun. Air susu yang kita minum kemudian mengalir dalam dalam tubuh, menjelma menjadi otot, daging, tulang, menghidupkan seluruh saraf, dll. sehingga bisa dikatakan tubuh kita ini adalah bagian dari tubuh ibu. Pertanyaannya? Mampukan kita membalas kebaikan ibu? Tidak usah dijawab, renungkan saja!

Yang Keempat adalah Air Keringat yang dikeluarkan ibu ketika mengasuh, membesarkan anak-anaknya.  Dan yang kelima adalah Air mata ibu ketika mendoakan anak-anaknya secara tulus agar kelak menjadi anak yang shalih shalihah, sukses masa depannya. Pertanyaannya adalah pernahkah kita juga mendoakan demi kebaikan orang tua kita, hingga meneteskan air mata? Tidak usah dijawab, renungkan saja!

Hadirin Rahimakumulloh,

Tidak kalah besar jasanya adalah ayah kita, yang rela membanting tulang, bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tidak jarang ayah kita harus mendapat marah dari atasannya, harus menunduk di depan orang lain, menahan malu, menahan lelah, demi keluarga yang dicintai, agar anak-anaknya tetap bisa bersekolah.

Saudara-saudaraku sekalian, tidak perlu kita ragukan lagi pengorbanan dan keikhlasan orang tua dalam mendidik dan membesarkan kita.  Karena itu sebagai anak Islam yang sholih shalihah, wajib bagi kita untuk memberikan balasan terbaik dengan cara mendoakan agar orang tua diberikan kesehatan, dilndungi Allah SWT di setiap pekerjaannya, diberikan kesabaran dalam mendidik kita, anak-anaknya. Jangan lupa mendoakan:

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Artinya: "Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil".

Hadirin sekalian yang berbahagia

Sebagai wujud bakti kita kepada orang tua, adalah sikap dan perilaku terhadap orang tua.  Jangan berbuat dan berkata kasar, bersopan santun, menuruti nasehatnya. Insya Allah apa yang kita lakukan membawa berkah bagi perjalanan hidup kita.

Allah SWT berfirman di dalam surat Al-Isro ayat 23,

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ

 أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Yang artinya:

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”

Hadirin Rohimakumulloh, ingatlah selalu sabda Rasulullah SAW. “Ridholloohi fii ridhol waalidain, wasukhtulloohi fii sukhtil waalidain”

Apa artinya? Ridho Allah terletak pada ridho kedua orangtua, kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan kedua orang tua.

Jadi, Bagaimana mungkin kita berani durhaka, sedangkan Allah SWT begitu dekat dengan orang tua kita.

 Demikianlah yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua. Saya tutup pidato ini dengan pantun.

Bekerja keras tubuhpun lelah,

Makan nasi lauknya kerang.

Jangan sesekali berkata ‘ah’

Bicaralah sopan penuh kasih sayang.

 Billahi taufiq walhidaayah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


0 comments:

Posting Komentar