f ' MANUSIA, PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN PERADABAN ~ Inspirasi Pendidikan

Selasa, 14 Maret 2023

MANUSIA, PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN PERADABAN

 


MANUSIA, PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN PERADABAN

Oleh: Dr. Hariyanto, M.Pd*

Manusia memiliki peran penting dalam perkembangan pendidikan dan peradaban suatu bangsa. Keberadaan manusia menjadi subyek sekaligus menjadi obyek dalam percaturan pendidikan yang pada akhirnya memberikan sumbangsih pada pasang surutnya peradaban. Untuk membahas lebih detail tentang korelasi ketiga unsur tersebut, maka kita akan memulainya dengan konsep manusia, kemudian pendidikan, dan yang terakhir adalah peradaban.

Manusia

Terdapat berbagai pandangan yang mencoba mengupas hakekat manusia. Dalam sudut pandang yang berbeda. dalam Perspektif filsafat: Menurut filsuf Plato: Manusia adalah makhluk berakal dan akal manusia berfungsi mengarahkan budi. Menurut filsuf Aristoteles: Manusia adalah binatang yang berfikir. Perspektif antropologi: Manusia tergolong primata yang paling sempurna jasmani dan rohani, sehingga tidak tertutup kemungkinan melahirkan perilaku dalam berbagai bentuk dan implikasinya. Perspektif psikologi modern: Bagi Aliran Behaviorisme, manusia adalah makhluk netral. Ketika manusia dilahirkan, pada dasarnya tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulasi dalam lingkungannya. Bagi Aliran Psikoanalisis: Manusia adalah makhluk yang hidup atas bekerjanya dorongan seksualitas yang memberi daya pada eqo (kesadaran terhadap realitas kehidupan dan super eqo (kesadaran normatif). Perspektif Psikologi humanistik: Manusia pada dasarnya punya potensi yang baik dan kemampuan yang tak terhingga serta memiliki otoritas atas kehidupannya sendiri. Manusia memiliki kualitas insani yang unik yaitu (kemampuan abstraksi, daya analisis dan sisntesis, imajinasi, kreativitas, kebebasan kehendak, tanggungjawab, aktualisasi diri, sikap etis dan estetika. Perspektif psikologi tranpersonal: Perspektif ini merupakan lanjutan dari psikologi humanistik. yaitu; Manusia memiliki potensi luhur dalam bentuk dimensi spiritual dan fenomena kesadaran transendental (manusia memiliki pengalaman subjektif transendental dan pengalaman spiritual). Perspektif Pendidikan: Manusia adalah homo edukatif. Ketidakberdayaan manusia ketika lahir menjadi peluang bahwa manusia adalah makhluk yang dapat dididik. Perspektif Sosiologi : Manusia adalah homo sosio yaitu makhluk bermasyarakat. (Rahmat, 2010).

Tirtaraharja dan Sulo (2005) memaparkan sifat hakekat manusia yaitu (1) Kemampuan menyadari diri, (2) Kemampuan bereksistensi, (3)Pemilikan kata hati, (4)Moral, (5) Kemampuan bertanggung jawab, (6) Rasa kebebasan (kemerdekaan), (7) Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak Kemampuan menghayati kebahagiaan.

Berbagai perspektif tentang manusia di atas menunjukkan betapa kompleks dan potensi dasar yang dimiliki manusia. Dalam sudut pandang agama Islam sesungguhnya Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk-Nya yang termulia. Kemuliaan penciptaan manusia mencakup dua aspek yang sangat menonjol, yaitu kesempurnaan jasmani dan kesempurnaan rohani. Dilihat dari bentuk jasmani (fisik), nampak betapa sempurna rupa dan keindahannya. Keseimbangan bentuknya serasi dengan fungsi organ tubuhnya. Dari segi psikhis, nampak betapa manusia diberikan banyak kelebihan dibandingkan dengan makhluk Allah SWT. yang lainnya. Dua aspek yang sangat sempurna menyatu dalam suatu bentuk makhluk Allah SWT., yang bernama manusia (Yusuf, 2018).

Pendidikan

Manusia tidak bisa dilepaskan dari pendidikan. Sejak manusia pertama diciptakan sesungguhnya sudah dimulai proses pendidikan tersebut. Qur’an Surat Al Baqarah ayat 31 yang artinya: “ dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!”

Ayat di atas, mengindikasikan dua hal: pertama: bahwa sejarah pendidikan lahir bersamaan dengan sejarah kadatangan manusia, dan kedua: pendidikan inheren dengan kehidupan manusia.

Dalam perspektif teori pendidikan modern, ayat di atas, juga menjelaskan lima unsur pokok dalam dalam proses pendidikan dan pembelajaran, yaitu: (1) pendidik, yaitu Allah swt, (2) peserta didik, yaitu Adam a.s., (3) materi pendidikan yaitu pembelajaran tentang nama-nama benda, (4) metode yaitu bagaimana Allah swt mengajarkan Adam tentang nama-nama benda tersebut, (5) evaluasi, yaitu Adam diuji kemampuannya dengan menyebutkan nama-nama benda yang telah diajarkan kepadanya.

Unsur-unsur pokok dalam pendidikan tersebut jika kita terapkan dalam perspektif pendidikan saat ini adalah  Peserta didik. Peserta didik  berstatus sebagai subjek didik dalam suatu pendidikan. Peserta didik merupakan seseorang yang memiliki potensi fisik dan psikis, seorang individu yang berkembang serta individu yang membutuhkan bimbingan dan perlakuan manusiawi. Peserta didik juga memiliki kemampuan untuk mandiri. Peserta didik juga tidak memandang usia.  Pendidik, Pendidik adalah orang yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Pendidik bisa berasal dari lingkungan pendidikan yang berbeda, misalnya lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, seorang pendidik bisa berupa orang tua, guru, pemimpin masyarakat dan lain-lain. Pendidik juga harus memiliki kewibawaan dan kedewasaan, baik rohani maupun jasmani. Interaksi edukatif, Interaksi edukatif adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode serta alat-alat pendidikan. Ketika pendidik memberi bahan ajar berupa materi pelajaran dan contoh-contoh. diharapkan adanya respon yang baik dari para peserta didik dengan tetap menjunjung sifat saling menghargai satu sama lain. Tujuan pendidikan, Tujuan pendidikan merupakan hal yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran dan tujuan ke arah mana bimbingan ditujukan. Secara umum tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang sifatnya abstrak. Tujuan demikian bersifat umum, ideal dan kandungannya sangat luas sehingga sulit untuk dilaksanakan di dalam praktek. Alat dan metode pendidikan, adalah segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan merupakan jenisnya sedangkan metode pendidikan melihat efisiensi dan efektifitasnya. Contoh alat pendidikan adalah komputer, sosial media, buku ajar dan alat peraga. Sedangkan metode pendidikan merupakan cara penyampaian materi pendidikan dari pendidik pada peserta didik. Materi Pendidikan, Materi pendidikan merupakan bahan ajar dalam suatu pendidikan dan merupakan pengaruh yang diberikan dalam bimbingan. Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang akan disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Kurikulum ini menampung materi-materi pendidikan secara terstruktur. Mater iini meliputi materi inti maupun muatan lokal.   Lingkungan Pendidikan, Lingkungan pendidikan merupakan tempat dimana peristiwa bimbingan atau pendidikan berlangsung. Secara umum lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiganya sering disebut sebagai tri pusat pendidikan.

Unsur-unsur utama pendidikan di atas menyatu dengan segenap kualitas yang dimiliki di setiap unsur tersebut, maka akan memberikan sumbangan besar dalam peradaban suatu bangsa.

 Peradaban

Peradaban (civilization): sisi material dan instrument dari kebudayaan manusia yang lazimnya terangkum dalam bentuk sains, teknologi dan situs-situs. Yusuf Qardhawi berpendapat bahwa  peradaban adalah akumulasi fenomena kemajuan materi, keilmuan, seni, sastra dan sosial pada suatu kelompok masyarakat atau beberapa kelompok masyarakat. A civilization is a complex human society that may have certain characteristics of cultural and techonological development.  https://education.nationalgeographic.org/resource/civilizations/).Civilization is an advanced state of human society, in which a high level of culture, science, industry, and government has been reached. (https://www.dictionary.com/browse/civilization).

Berdasarkan pengertian di atas, dapat diketahui bahwa kemajuan suatu peradaban ditandai dengan karya-karya adiluhung di zamannya. dan tentu saja karya-karya tersebut dihasilkan melalui sebuah proses pendidikan.

Merujuk pada tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu: Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Jika tujuan tersebut dapat diwujudkan dengan baik, melalui proses yang unggul, menghasilkan produk yang unggul, maka keberadaan pendidikan dapat memberikan sumbangsih yang baik terhadap kemajuan peradaban suatu bangsa.

Sumbangsih pendidikan terhadap peradaban juga dapat dilihat dari beberapa hal:

  1. Pendidikan menjadi titik tolak dan srategi utama dalam membentuk manusia yang   berkualitas, insan yang paripurna;
  2. Pendidikan merupakan satu-satunya usaha yang dapat membawa manusia kepada kehidupan yang bermartabat;
  3. Pendidikan dituntut untuk mampu memperkenalkan nilai-nilai yang diperlukan di masa depan, mengajarkannya dan mengembangkannya dalam diri anak didik, sehingga kelak tidak hanya mampu mandiri tetapi juga menjadi modal sosial.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan tentang manusia, pendidikan, dan korelasinya terhadap peradaban sebagai berikut:

  1. Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk-Nya yang termulia. Kemuliaan penciptaan manusia mencakup dua aspek yang sangat menonjol, yaitu kesempurnaan jasmani dan kesempurnaan rohani;
  2. Kenyataan hidup manusia menunjukkan bahwa manusia mengalami kehidupan yang dinamis. Dinamika kehidupan tersebut tercermin dari upaya manusia untuk hidup lebih baik dari waktu ke waktu. Mengapa demikian, tidak lain karena kemampuan manusia yang dianugerahkan oleh Allah SWT., sebagai makhluk yang sempurna;
  3. Upaya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, dapat dilakukan melalui pemerolehan pendidikan yang baik;
  4. Kebudayaan dan peradaban yang berkembang adalah buah dari dinamika kehidupan manusia serta menjadi bukti bahwa manusia memiliki  keunggulan dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya;
  5. Pendidikan menjadi barometer kemajuan dan peradaban;
  6. Nelson Mandela dalam pengantar buku yang ditulis oleh Klaus Dieter Bieter, menyebut pendidikan sebagai kekuatan dahsyat yang membangun setiap Insan, dan seluruh negara di dunia menempatkan pendidikan sebagai salah satu hak asasi;
  7. Pembukaan UUD 1945 jelas mengamanatkan untuk “Mencerdaskan kehidupan bangsa” 

Referensi:

Amka. 2019. Filsafat Pendidikan. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.

Azis, Rosmiyati. 2016. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Penerbit Sibuku.

Hamengkubuwono. 2016. Ilmu Pendidikan dan Teori-Teori Pendidikan. Curup: LP2P STAIn Curup.

Sukadari & Sulistyono. 2017. Ilmu Pendidikan (Konsep Dasar). Yogyakarta: Penerbit Cipta Bersama.

Tohirin. 2005. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis
Integrasi dan Kompetensi.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Undang-undang RI. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Yusuf, Munir. 2018. Pengantar Ilmu Pendidikan. Palopo: Penerbit IAIN Palopo.

Syukur, T.A.,& Rofiqoh, S. 2022. Pengantar Ilmu Pendidikan.Jakarta: CV. Patju Kreasi.

 

-----------------------
* Penulis adalah Pemerhati di bidang pendidikan

0 comments:

Posting Komentar