f ' Desember 2023 ~ Inspirasi Pendidikan

Inspirasi Pendidikan untuk Indonesia

Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi, juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan.

Bersama Bergerak dan Menggerakkan pendidikan

Kurang cerdas bisa diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki (Bung Hatta)

Berbagi informasi dan Inspirasi

Tinggikan dirimu, tapi tetapkan rendahkan hatimu. Karena rendah diri hanya dimiliki orang yang tidak percaya diri.

Mari berbagi informasi dan Inspirasi

Hanya orang yang tepat yang bisa menilai seberapa tepat kamu berada di suatu tempat.

Mari Berbagi informasi dan menginspirasi untuk negeri

Puncak tertinggi dari segala usaha yang dilakukan adalah kepasrahan.

Rabu, 20 Desember 2023

PUISI: IBU

IBU
Karya: Elly Maslinda*
 

Ibu
Engkau bagai matahari yang selalu menyinari hidupku
Dalam setiap kesedihanku
Engkau hadir berikan senyum keceriaan
Rasa cinta dan kasih sayangmu yang tulus
Membuatku tak ingin jauh darimu

Ibu
Melihat tawamu adalah sumber kebahagianku
Pelukanmu memberiku ketenangan
Suapan dari tanganmu memberikan kenikmatan tersendiri bagiku

Ibu……
Tiada yang bisa mengantikanmu didunia ini
Doamu selalu mengiringi disetiap langkahku
Engkau selalu terlihat tegar dihadapanku
Bahkan kau rela melakukan apapun untukku

Ibu
Maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu
Maafkan aku yang pernah mengecewakanmu dan menyakiti hatimu
Aku akan berusaha menjadi apa yang engkau inginkan
Walaupun aku tidak bisa membalas semua jasamu, tapi aku akan berusaha untuk menjadi anak yang baik dan berbakti padamu

Terima kasih Ibu
Kau telah membesarkanku dengan kasih sayang yang tulus
Aku selau berdoa semoga ibu sehat selalu
Aku sangat mencintaimu dan menyayangimu
Aku banga menjadi anakmu Ibu

GURU
Karya: Elly Maslinda

Guru…….
Kau bagai pelita
Penerang dalam kegelapan
Kau memberi cahaya
Untuk anak  - anak bangsa
 
Oh guru,
Sunguh mulia jasamu
Kau mau menuntun kami
Untuk mengapai cita-cita kami
 
Terimakasih guru,
Setinggi apapun pangkat kami
Engkaulah yang paling berjasa dalam hidup kami
 
Guru kau adalah pahlawan kami
Jasamu takkan kami lupakan
Namamu akan selalu dikenang
Dalam sanubari

-----------------   
*Penulis adalah mahasiswi Prodi D3 Kebidanan Angkatan 2023 di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo

-----------------------------------------------------------------
Redaksi Inspirasi Pendidikan mengundang semua penggiat literasi untuk dapat berbagai inspirasi tentang pendidikan, dalam bentuk artikel, opini, berita pendidikan, sastra, dll. Silahkan kirimkan naskah terbaik anda melalui email: mashary09@gmail.com.
Salam literasi!
-------------------------------------------------------------------

Senin, 18 Desember 2023

SMK HARAPAN MULYA PONOROGO MENGGELAR WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURUKULUM MERDEKA

inspirasipendidikan.com- Kurukulum Merdeka merupakan inovasi dalam pembelajaran di Indonesia yang bertujuan mengembangkan bakat dan minat belajar peserta didik. Kurikulum yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim ini mensyaratkan guru untuk memiliki inovasi dalam pembelajarannya dengan pendekatan differensiasi. Guru harus memahami bahwa setiap anak itu memiliki gaya belajar, kecepatan belajar yang berbeda-beda. Strategi pembelajaran yang variatif dan diversifikasi sumber belajar, interaksi dan kolaborasi yang berbasiskan teknologi harus mampu dikembangkan dan diimplementasikan oleh guru.

Diskusi kelompok dalam workshop

Berdasarkan hal-hal tersebut maka SMK Harapan Mulya Ponorogo menggelar workshop Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka yang diadakan mulai tanggal 18-20 Desember 2023.  Lutfi Fransiska, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang kurikulum berharap dengan adanya kegiatan ini maka semua guru di SMK Harapan Mulya Ponorogo menjadi lebih paham tentang apa itu kurikulum Merdeka dan bagaimana mengimplementasikan di kelas. Pemahaman yang sama antar guru ini perlu dicapai, agar dalam pelaksanaannya di level lembaga dapat lebih mudah dan antar guru dapat saling asah, asih dan asuh dalam mengimplementasikannya. Workshop yang diikuti oleh semua guru dan tenaga kependidikan SMK Harapan Mulya Ponorogo tersebut berlangsung selama 3 hari, sehingga diharapkan pemahaman terhadap kurikulum Merdeka bisa secara lebih komprehensif.

SMK Harapan Mulya Ponorogo, yang beralamat di Jl. Batoro Katong No. 30 Ponorogo ini memiliki 2 kompetensi keahlian yaitu Farmasi dan Keperawatan. Dua kompetensi keahlian ini sangat penting untuk dimiliki karena terkait dengan kebutuhan pokok manusia yaitu kesehatan. Afrilia Eka Prasetyawati, S.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan menegaskan bahwa kompetensi ini memerlukan keahlian yang khusus, maka pengimplementasian kurikulum Merdeka ini akan dapat memudahkan dalam pencapaian belajar peserta didik. “Narasumber memberikan materi secara santai tapi jelas, terbangun komunikasi interaktif antara peserta dengan narasumber, sehingga lebih tahu tips-tips untuk mengimplementasikan kurikulum ini.” tambahnya.

Sebagai Narasumber dalam kegiatan ini adalah Bapak Mujiono, S.Pd., M.Pd, Pengawas Pendidikan dari Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wilayah Ponorogo.  Beberapa topik materi yang dibahas antara lain: Memahami Pembelajaran Dengan Paradigm Baru, Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam Pembelajaran, Implikasi Penerapan Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran, dan Tantangan Guru Menghadapi Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran.

Penyampaian Materi oleh Bapak. Mujiono, S.Pd., M.Pd
Kebijakan Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan memberlakukan Kurikulum Merdeka ini tidak akan berhasil dengan maksimal jika tanpa ada dukungan dari semua lapisan masyarakat, terutama lembaga pendidikan. Karena itu untuk tujuan yang mulya demi percepatan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, Guru sebagai garda terdepan harus selalu siap dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut.  SMK Harapan Mulya Ponorogo berharap dengan adanya kegiatan ini, akan memberikan semangat dan motivasi bagi guru-guru di SMK Harapan Mulya untuk menjalankan pengabdiannya sebagai guru. Guru yang mau belajar dan terus meningkatkan kompetensinya secara sadar, bukan karena terpaksa, apalagi karena merasa sudah pandai sendiri. Dalam paradigma keilmuan, Guru haruslah mau “belajar” dan “Berpikir”.  

Suasana Pembelajaran pada workshop Implementasi Pengembangan Kurikulum Merdeka
(AEP, 18/12/2023)

GESSIT; WUJUD NYATA PARTISIPASI DAN DUKUNGAN MASYARAKAT TERHADAP KEMAJUAN LEMBAGA PENDIDIKAN

 

Guru dan Jajaran Pengurus POMG yang selalu bersinergi harmoni

inspirasipendidikan.com- Inovasi menjadi salah satu kunci keberhasilan untuk menjaga eksistensi sebuah lembaga pendidikan ditengah kompetisi sengit mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya. Tidak dapat dipungkiri bahwa orang tua sekarang sudah semakin cerdas dalam memilih sekolah yang terbaik untuk putra-putrinya. Dampaknya adalah ada beberapa sekolah yang mendapatkan peserta didik dalam jumlah yang banyak, tetapi ada juga sekolah yang hanya mendapatkan peserta didik sedikit bahkan tidak mendapatkan peserta didik sama sekali. Disinilah kepiawaian sekolah, dalam hal ini kepala sekolah untuk terus berinovasi dan mengembangkan mutu pendidikan di semua bidang. Termasuk memberikan ruang bagi anak didiknya mengembangkan bakat, minat dan potensinya masing-masing, dan menggandeng orang tua/wali murid/masyarakat untuk terlibat menyelenggarakan program-program sekolah.

SDIT Qurrota A’yun Ponorogo yang beralamat di Jl. Lawu 100 selalu melakukan terobosan inovasi yang menyebabkan keberadaannya sekarang menjadi sekolah unggulan di Kabupaten Ponorogo. Sebagai Sekolah Penggerak, SDIT Qurrota A’yun berupaya mengimplementasikan Total Quality Management yang berbasis pada partisipasi masyarakat. Salah satu Program Kerja yang sukses dilaksanakan adalah GESSIT yang merupakan singkatan dari Gebyar Seni, Sains, dan Teknologi, pada hari Sabtu, 16 Desember 2023. Dalam Acara ini digelar pentas seni yang diisi ketrampilan dan bakat peserta didik, seperti tari, menyanyi, teater, Hadrah, Karate, Musik, dan lain-lain. Semua acara tersebut dikemas secara spektakuler. Disamping persembahan seni tersebut, juga digelar panen karya siswa di bidang teknologi, dan hasil belajarnya selama satu semester. Karya-karya batik eco print dari siswa, kemampuan wirausaha, teknologi sederhana yang diajarkan dalam pembelajaran di kelas semua dipamerkan dan hebatnya lagi semua tamu yang diundang bisa langsung bertanya kepada para peserta didik yang bertugas untuk menjaga stand pameran tersebut.

Turut hadir dalam acara tersebut, para tamu undangan dari Dinas Pendidikan Kab. Ponorogo, Ketua Yayasan Qurrota A’yun Ponorogo, Bapak H. Marsudin, M.Si yang didampingi pengurus yayasan lainnya, Komite sekolah, Para kepala sekolah SD/MI, Ketua Komunitas Guru Penggerak Kab. Ponorogo, Kepala TK, dan para wali murid/ orang tua. Pada kesempatan itu Ketua Yayasan mengucapkan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada masyarakat Ponorogo khususnya para orang tua/ wali murid yang memberikan kepercayaan untuk mendidik anak-anaknya di lembaga yang dinaungi oleh Yayasan Qurrota A’yun. Seperti diketahui bahwa Yayasan ini sudah memiliki sekitar 7 lembaga dan semua mendapatkan kepercayaan yang luar biasa dari masyarakat. 

Wijiati, S.TP., S.Pd Kepala SDIT Qurrota A’yun Ponorogo dalam sambutannya juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada POMG (Paguyuban Orang Tua Murid Dan Guru) yang telah bekerjasama dengan para guru di sekolah untuk mensukseskan acara Gessit tahun ini. Karena tanpa dukungan orang tua baik finansial, pikiran dan tenaga, maka acara Gessit ini tidak akan berhasil dan lancar.

Tamu yang hadir sedang berdialog dengan peserta didik tentang karya yang dipamerkan

Gessit ini selain sebagai wadah untuk bakat minat peserta didik, tetapi juga sebagai bukti bahwa SDIT Qurrota A’yun telah berhasil membina hubungan baik dengan orang tua/wali murid, sehingga setiap kegiatan yang diadakan selalu orang tua/ wali murid ikut dalam kepanitiaan dan membantu secara masksimal. Dalam Gessit kali ini, POMG juga yang menata stand, menghias, mempersiapkan segala sesuatunya di setiap jenjang, bahkan ikut meramaikan bazar yang diadakan pada hari itu. Tidak heran kalau Gessit 2023 ini dihadiri ribuan tamu undangan, masyarakat dan orang tua/ wali murid.

Shamita, salah seorang Jurnalis QA, dalam wawancaranya dengan Kepala SDIT Qurrota A’yun menanyakan apakah acara Gessit ini akan diadakan setiap tahun? Dijawab oleh Kepala Sekolah bahwa acara Gessit ini menjadi agenda tahunan. Sehingga anak-anak/ peserta didik bisa mempersiapkan diri untuk unjuk kebolehan di pentas yang megah seperti ini dan dilihat oleh ribuan orang. Mengenai biaya penyelenggaraan acara ini 40% dari bantuan orang tua/ wali murid, 30 % dari Sponsor yang mendanai acara ini, dan 30 % diambil dari dana BOS Kinerja.

Keberhasilan acara Gessit 2023 ini diharapkan bisa menginspirasi sekolah lain untuk turut bergerak, berinovasi, dan memberikan mutu yang terbaik bagi peserta didik, sehingga nantinya akan dihasilkan lulusan yang benar-benar berkualitas dan berakhlaqul karimah, (HAR, 18 /12/2023)


Kamis, 14 Desember 2023

BELAJAR MENJADI MANUSIA YANG LEBIH PEDULI


Oleh: Hariyanto

inspirasipendidikan.com- Udara pagi begitu segar terasa sehabis semalaman diguyur hujan. Mungkin kerak-kerak polusi yang menempel di udara sudah dibersihkan oleh hujan dan terbuang mengalir terserap ke tanah. Senin pagi menjadi hari yang sebagian orang tidak dinantikan karena harus kembali dalam rutinitas pekerjaan. Bagi pelajar mereka harus kembali menunaikan tugasnya untuk menuntut ilmu, dan bagi para pekerja harus menjalankan usaha dan pekerjaannya agar dapur tetap mengepul. Hal ini juga berlaku pada saya sendiri sebagai seorang pengajar, dan sebagai kepala rumah tangga. Tugas dan kewajiban dilaksanakan sebagai sebuah amanah.

Pukul 06.30 seperti biasa, saya sudah berangkat untuk mengantarkan anak ke sekolah, setelah itu baru menuju ke tempat kerja. Jam-jam yang sangat padat bagi lalu lintas, apalagi kalau sudah mendekati jam 07.00. Hal ini disebabkan karena kendaraan dipadati oleh anak-anak sekolah yang menggunakan motor ke sekolah, karena mereka takut terlambat maka kebanyakan sekitar jam 07.00 adalah jam rawan kecelakaan lalu lintas. Apalagi arah yang aku lalui adalah kompleks sekolah-sekolah favorit dengan jumlah peserta didik yang sangat banyak, mencapai ribuan. Bisa dibayangkan berapa motor dan mobil yang lalu lalang pada saat bersamaan. Tidak heran kalau sering terjadi kecelakaan.

Setelah kurang lebih 20 menit dari rumah, tibalah saya di perempatan lampu merah. Semua kendaraan berhenti menunggu giliran lampu hijau untuk kembali melanjutkan perjalanan. Saya berada di baris kedua deretan motor dari garis lurus zebra cross di lampu merah. Terlihat seorang nenek yang hendak meyeberang jalan melalui zebra cross di perempatan lampu merah. Nenek tadi menggendong keranjang penuh berisi buah manga dan daun pisang. Sepertinya nenek ini baru belanja dari pasar di dekat situ. Nenek itu ragu-ragu untuk menyeberang,sehingga berkali-kali dia mundur lagi karena dari arah lain kedaraan sudah jalan begitu kencang. Baru saja saya berpikir untuk membantu nenek tadi menyeberang, ketika tiba-tiba sopir mobil pick up yang ada di samping kananku membuka pintu dan berlari kecil ke arah nenek yang berada di bawah traffic light tadi  kemudian menggandeng tangan nenek untuk membantu menyeberang. Tepat di tengah jalan saat menyeberangkan jalan, lampu sudah hijau. Tentu saja beberapa motor sudah berjalan, tetapi kendaraan lain yang di belakang pick up tadi terhalang untuk lewat. Bunyi klakson bersahutan memberi tanda agar mobil pick up tadi segera berjalan. Tapi Sopir pick up tadi masih tidak bergeming. Dia tetap menyeberangkan jalan nenek tadi hingga sampai ke seberang jalan. Setelah itu dia berlari menuju mobilnya, menjalankan mobilnya tanpa menghiraukan suara klakson yang bersahutan di belakangnya. Beberapa sopir kendaraan di belakang bahkan ada yang berteriak-teriak mengeluarkan umpatan yang tidak pantas.

Selalu ada saja pelajaran yang kita peroleh apabila kita mau membuka pikiran dan hati. Pelajaran tersebut adalah pelajaran tentang kehidupan. Kepedulian ditunjukkan sopir yang tanpa pamrih menyeberangkan jalan seorang nenek, meskipun dia mendapatkan dampak yang tidak menyenangkan dari pengguna jalan lain. Seringkali di tengah ketergesa-gesaan dan tuntutan hidup yang semakin keras dan individualis, kita melupakan hakekat kita sebagai makhluk sosial yang perlu membantu dan suatu saat juga pasti membutuhkan bantuan orang lain. Bagi yang terlalu mementingkan egonya sendiri, mungkin menyalahkan nenek tersebut mengapa harus menyeberang jalan di tengah keramaian pagi seperti ini. Tetapi kalau direnungkan mendalam, bukankah nenek ini juga punya hak untuk menggunakan jalan, sebagai sesama warga negara.

Hiruk pikuk, deru debu lalu lintas di kota seperti ini sudah menjadi suguhan harian. Berkejaran dengan waktu seolah esok sudah tidak ada hari berganti. Berangkat kerja pagi dan pulang menjelang petang,  Barangkali ini yang menjadi penyebab individualisme lebih dominan daripada kehidupan sosial layaknya di tengah masyarakat. Bagaimanapun juga kepekaan sosial ini harus terus ditumbuhkan, rasa empati harus terpatri di hati semua orang, kepedulian untuk saling membantu harus terus dipupuk. Mulai dari hal yang kecil hingga hal yang besar, mulai dari keluarga, tetangga dan masyarakat luas. Alangkah indahnya jika seluruh warga negara di Indonesia ini memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. (HAR, 14/12/2023)

Sabtu, 09 Desember 2023

PERAN KARYA SASTRA DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

Afrilia Eka Prasetyawati: Penulis


Karya sastra adalah sebuah karya yang mengungkapkan perasaan seseorang yang terkemas dalam sebuah tulisan ataupun sebuah cerita yang bisa mempengaruhi pembacanya (Faidah, 2018). Pendapat yang senada diungkapkan oleh Arifin (2019) bahwa karya sastra adalah karya kreatif dari penulis yang merupakan hasil imajinasi penulisnya yang menghasilkan ide-ide baru/ gagasan yang selama ini sudah ada tetapi diperbaharui lagi. Berdasarkan dua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karya sastra adalah capaian hasil belajar dari seseorang/penulis yang menghasilkan hasil kreativitas tertulis dari penulis yang berisi pengalaman hidup, kritik, saran, bahkan bernilai pendidikan, dan nilai-nilai lainnya.

Apa hubungannya dengan pendidikan karakter? Kusnoto (2017) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter tidaklah sesuatu yang baru, tidak juga suatu mata pelajaran kelas, juga bukan suatu kurikulum, tetapi merupakan suatu penguatan dari proses pembelajaran dan sebagai roh dalam suatu pendidikan. Pendidikan karakter menjadi fokus dalam dunia pendidikan di Indonesia, karena kemerosotan moral adalah masalah penting yang sangat mengkhawatirkan (Anggreani, Purnomo, & Hidayat, 2021). Sekarang ini, pendidikan karakter merupakan suatu tantangan besar yang berhubungan dengan kemerosotan moral di dalam masyarakat maupun di lingkungan pemerintahan (Suraji & Sastrodiharjo, 2021). Pendapat tersebut tidaklah berlebihan jika kita mengamati banyaknya kasus perundungan yang terjadi di lembaga pendidikan, banyaknya pelajar yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar, tawuran pelajar, kasus penyalahgunaan narkoba dan zat terlarang lainnya. Media seolah setiap hari memberitakan hal tersebut. Berdasarkan siaran Pers dari KPAI sebagaimana dipublikasikan di laman resmi KPAI, diketahui bahwa data sampai Agustus 2023 terdapat 87 kasus perundungan, anak korban kekerasan fisik dan psikis sebanyak 236 kasus, korban kekerasan seksual sebanyak 487 kasus. 

Presiden Indonesia mengeluarkan kebijakan melalui Perpres No 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter agar hal-hal yang terkait karakter dan moral peserta didik tidak semakin meburuk.Selanjutnya dilakukan kajian mendalam dan ditemukan bahwa terdapat delapan belas nilai pendidikan karakter  yang bersumber dari Agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu: Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif,  Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, Tanggung Jawab. Kebijakan ini haruslah disambut oleh seluruh lembaga pendidikan dengan berbagai metode agar penguatan pendidikan karakter bisa diimplementasikan dan berhasil sesuai tujuannya. salah satu terobosan yang dapat dilakukan adalah melalui pembelajaran sastra pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Pembelajaran karya sastra sebagai bagian dari pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, bisa menjadi salah satu upaya untuk mengangkat kembali marwah pendidikan Indonesia agar menghasilkan lulusan yang cerdas tetapi tetap menunjung tinggi nilai-nilai pendidikan karakter. Hal ini tidaklah berlebihan karena beberapa riset menunjukkan bahwa pembelajaran sastra memiliki manfaat terhadap pengembangan sikap positif dari peserta didik. Kanzunnudin dalam Harmanti (2020) menyatakan bahawa penyajian karya sastra yang komunikatif dapat memberikan manfaat bagi pengarang dan pembacanya, membentuk kepribadian, menambah imajinasi, meningkatkan ekspresi, dan konstruktif. Sastra tidak hanya menyajikan sesuatu yang menarik dan memberikan suatu hiburan, sastra juga mampu menumbuhkan rasa keindahan. Disamping itu, sastra juga mampu memberikan pencerahan mental dan intelektual. Materi karya sastra yang terdapat dalam bahan ajar, harus dapat digunakan sebagai alat dalam membangun karakter. Maksudnya, jika hanya sekedar membaca sebuah karya sastra saja itu tidakakan mampu memperbaiki karakter, tetapi jika diimbangi dengan kegiatan apresiasi seperti kreasi maka hal itu akan membangun karakter seseorang (Septiningsih, 2015).

Penjelasan tersebut secara tidak langsung menyatakan peran karya sastra sebagai upaya penguatan pendidikan karakter. Hal ini tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan, semua memerlukan proses dan waktu yang cukup lama untuk bisa melhat keberhasilan dari program penguatan pendidikan karakter di lembaga pendidikan. Kunci utamanya adalah kepala sekolah guru dan tenaga kependidikan di sekolah harus bisa memberikan contoh teladan yang baik. Misalnya: tentang kedisiplinan, religiusitas, peduli sosial, dll. Guru yang menggunakan bahan ajar salah satu jenis karya sastra misalnya novel, cerpen dan jenis lainnya harus lebih variatif dalam mengimplementasikan metode pembelajaran, sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dalam belajar dan mendapatkan asupan nilai-nilai pendidikan karakter. Jika hal ini mampu diterapkan pada semua jenjang pendidikan di Indonesia, maka bisa dipastikan tujuan pendidikan karakter akan dapat tercapai, dan visi, misi serta tujuan  pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam Pasal UU No 20 tahun 2003 akan segera bisa tercapai yaitu bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

----------------------------------------------
*Penulis adalah guru dan mahasiswa Magister PBSI UNIPMA Madiun