Oleh: Pebri Nur Khusnul Khotimah & Intan Aprillia Putri*
Setiap siswa memiliki
keunikan masing-masing. Salah satu keunikannya adalah gaya belajar mereka.
Memahami gaya belajar peserta didik merupakan salah satu kemampuan yang harus
dimiliki oleh seorang pendidik. Hal ini berfungsi agar pendidik dapat
memberikan layanan sesuai dengan gaya belajar peserta didik. Selain itu, dengan
memahami gaya belajar peserta didik, pendidik mampu memilih dan menentukan
berbagai cara dan teknik pembelajaran yang mengakomodasi perbedaan setiap
peserta didik sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan optimal. Selain
Gaya Belajar, terdapat juga Gaya Kognitif yang juga bervariasi pada setiap
peserta didik. Seorang pendidik juga diharapkan bisa mengidentifikasi gaya
kognitif peserta didiknya sehingga capaian pembelajaran dapat dicapai secara
maksimal. Pada artikel kali ini, akan kami kupas terkait dengan gaya belajar
dan gaya kognitif peserta didik serta implementasinya dalam pembelajaran.
A. Pengertian Gaya Belajar
Setiap siswa memiliki caranya masing-masing untuk mencerna informasi yang diterima di dalam kelas. Cara mencerna informasi ini disebut sebagai gaya belajar. Gaya belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa akan menentukan keberhasilan mereka dalam belajar. Dengan kata lain, gaya belajar adalah suatu metode yang digunakan untuk menyerap dan mengolah informasi maupun pengetahuan agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
A. Pengertian Gaya Belajar
Setiap siswa memiliki caranya masing-masing untuk mencerna informasi yang diterima di dalam kelas. Cara mencerna informasi ini disebut sebagai gaya belajar. Gaya belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa akan menentukan keberhasilan mereka dalam belajar. Dengan kata lain, gaya belajar adalah suatu metode yang digunakan untuk menyerap dan mengolah informasi maupun pengetahuan agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
B. Jenis Gaya Belajar
Gaya belajar dibagi menjadi 3 bagian, yakni gaya belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik. Penjelasan lebih rinci dari masing-masing Gaya Belajar tersebut adalah sebagai berikut:
1) Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual merupakan suatu cara pembelajaran di mana kekuatan belajar terletak pada indra penglihatan. Gaya belajar visual menitikberatkan kemampuan belajar melalui cara melihat, mengamati, dan memandang suatu objek, gambar, maupun film. Siswa dengan gaya belajar visual dapat dilihat dari karakteristik mereka yang khas. Beberapa contoh karakteristik siswa dengan gaya belajar visual seperti menyukai hal-hal yang bersifat rapi, mengutamakan tampilan gambar dan kesesuaian warna dalam powerpoint (PPT) saat presentasi; mengingat sesuatu dari apa yang dilihatnya, lebih suka mencoret-coret buku ketika belajar, lebih suka membaca daripada dibacakan, dan lebih suka melakukan pertunjukan seperti demonstrasi daripada berpidato.
2) Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar auditorial memiliki hal yang berkebalikan dengan gaya belajar visual. Gaya belajar auditorial lebih menitikberatkan kemampuan belajar pada indra pendengaran. Siswa yang memiliki gaya belajar auditorial lebih mudah untuk belajar dan mendapatkan stimulus dari suara atau penjelasan secara lisan. Karakteristik siswa yang memiliki gaya belajar auditorial adalah mereka yang cenderung merasa terganggu dengan suasana ramai; lebih suka mengucapkan apa yang dia baca, lebih suka membaca dengan suara lantang, lebih suka berpidato daripada melakukan suatu pertunjukkan, lebih suka dibacakan, dan lebih suka berdiskusi.
3) Gaya Belajar Kinestetik
Gaya Belajar Kinestetik memiliki kecenderungan belajar dengan melakukan gerakan maupun menyentuh dan merasakan barang dengan indra perabanya. Siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki ciri-ciri yang selalu berorientasi pada fisik, menghafal dengan cara berjalan maupun menggerakkan tangan, mengerjakan sesuatu bersamaan dengan gerakan-gerakan ringan pada tangan, menggunakan jari, pensil, bolpoin maupun peraga yang lain sebagai penunjuk ketika membaca, dan tidak dapat duduk diam dalam waktu yang lama.
C. Pengertian Gaya Kognitif
Berbeda dengan Gaya Belajar, Gaya Kognitif memiliki pengertian dan cara mengimplementasikan tersendiri. Desmita (2012) menjelaskan bahwa gaya kognitif adalah karakteristik individu dalam menggunakan fungsi kognitif (berpikir, mengingat, memecahkan masalah, dan sebagainya) yang bersifat konsisten dan lama. Pendapat lain seperti Shi (2011: 20) mendefinisikan gaya kognitif sebagai sebuah konsep psikologis yang berkaitan dengan bagaimana seorang individu memproses informasi.
D. Jenis-Jenis Gaya Kognitif
1) Field Dependent (FD) – Field Independent (FI)
Siswa dengan gaya kognitif FI cenderung memilih belajar individual, menanggapi dengan baik, dan bebas (tidak bergantung pada orang lain). Sedangkan, siswa yang memiliki gaya kognitif FD cenderung memilih belajar dalam kelompok dan sesering mungkin berinteraksi dengan siswa lain atau guru, memerlukan penguatan yang bersifat ekstrinsik.
Merupakan gaya kognitif yang didasarkan atas perbedaan konseptual tempo yaitu perbedaan gaya kognitif berdasarkan atas waktu yang digunakan untuk merespon suatu stimulus. Orang yang memiliki gaya kognitif impulsif menggunakan alternatif-alternatif secara singkat dan cepat untuk menyeleksi sesuatu. Mereka menggunakan waktu sangat cepat dalam merespon, tetapi cenderung membuat kesalahan sebab mereka tidak memanfaatkan semua alternatif. Sedangkan, orang yang mempunyai gaya kognitif reflektif sangat berhati-hati sebelum merespon sesuatu, dia mempertimbangkan secara hati-hati dan memanfaatkan semua alternatif. Waktu yang digunakan relatif lama dalam merespon tetapi kesalahan yang dibuat relatif kecil (Rahman, 2008:461)
3) Perseptif – Reseptif
peserta didik yang perseptif dalam mengumpulkan informasi mencoba mengadakan organisasi dalam hal-hal yang diterimanya, ia menyaring informasi yang masuk dan memperhatikan hubungan-hubungan diantaranya. sedangkan peserta didik yang reseptif lebih memperhatikan detail atau perincian informasi dan tidak berusaha untuk menghubungkan informasi yang satu dengan yang lain.
4) Sistematis – intuitif
Siswa yang sistematis mencoba melihat struktur suatu masalah dan bekerja sistematis dengan data atau informasi untuk memecahkan suatu persoalan. Siswa yang intuitif langsung mengemukakan jawaban tertentu tanpa menggunakan informasi sistematis.
E. Implementasi Gaya Belajar dan Gaya Kognitif pada Peserta Didik
1. Implementasi Gaya Belajar
Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran, pendidik harus mengetahui dan memahami gaya belajar dari peserta didik yang akan diajarkan. peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, oleh sebab itu sebagai pendidik perlu mengetahui dan memahami gaya belajar apa yang dimiliki peserta didik untuk lebih mudah memberikan pemahaman materi secara personal (Argarini, 2018).
1) Peserta didik dengan gaya belajar auditori cenderung menyerap informasi pembelajaran melalui pendengaran, oleh karena itu, untuk memaksimalkan potensi peserta didik dengan gaya belajar ini adalah:
a. Variasikan vokal saat memberikan penjelasan, seperti intonasi, volume suara, ataupun kecepatannya.
b. Menjelaskan materi secara berulang-ulang.
c. Cariasikan penjelasan materi dengan menggunakan lagu.
d. Saat belajar, biarkan peserta didik membaca secara nyaring
2) Peserta didik dengan gaya belajar visual cenderung menggunakan indera pengelihatannya untuk memahami informasi pembelajaran. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan potensi peserta didik dengan gaya visual adalah:
a. Memberikan pembelajaran dengan menggunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikainformasi atau materi pelajaran.
b. Gunakan gambar berwarna, grafik, tabel sebagai media pembelajaran.
c. Pergunakan setiap gambar/tulisan/benda di dalam kelas sebagai sumber pembelajaran.
d. Menggunakan warna untuk meng-highlight hal-hal penting.
e. Ajak peserta didik untuk mengilustrasikan ide mereka pada gambar
a. Jangan memaksakan anak untuk belajar berjam-jam.
b. Mengajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya.
c. Memberikan pembelajaran dengan cara selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak.
d. Belajar melalui pengalaman dengan menggunakan model atau alat peraga, belajar di laboratorium, dan bermain sambil belajar.
e. Menguji memori ingatan dengan cara melihat langsung fakta di lapangan.
f. Perbanyak simulasi serta role playing.
F. Implementasi Gaya Kognitif
1) Menggunakan Pendekatan Berbasis Masalah: Guru dapat
menggunakan pendekatan berbasis masalah di mana peserta didik diajak untuk
mencari solusi atas masalah tertentu melalui pemikiran kritis dan analisis.
2) Penerapan Pendekatan Keterampilan Berpikir: Guru dapat mengajarkan keterampilan berpikir seperti analisis, sintesis, dan evaluasi agar peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
3) Penggunaan Media Interaktif: Pemanfaatan media interaktif seperti video interaktif, simulasi, atau permainan edukatif membantu peserta didik dalam mengolah informasi dengan cara yang menarik dan menantang.
4) Penggunaan Metode Diskusi dan Tanya Jawab: Diskusi dan tanya jawab melibatkan interaksi aktif antara guru dan peserta didik, yang mendorong refleksi, analisis, dan pengorganisasian informasi dalam pemahaman yang lebih mendalam.
5) Memberikan Tantangan: Memberikan tugas atau soal yang menantang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir secara mendalam dan mencari solusi kreatif. pengorganisasian informasi dalam pemahaman yang lebih mendalam.
2) Penerapan Pendekatan Keterampilan Berpikir: Guru dapat mengajarkan keterampilan berpikir seperti analisis, sintesis, dan evaluasi agar peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
3) Penggunaan Media Interaktif: Pemanfaatan media interaktif seperti video interaktif, simulasi, atau permainan edukatif membantu peserta didik dalam mengolah informasi dengan cara yang menarik dan menantang.
4) Penggunaan Metode Diskusi dan Tanya Jawab: Diskusi dan tanya jawab melibatkan interaksi aktif antara guru dan peserta didik, yang mendorong refleksi, analisis, dan pengorganisasian informasi dalam pemahaman yang lebih mendalam.
5) Memberikan Tantangan: Memberikan tugas atau soal yang menantang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir secara mendalam dan mencari solusi kreatif. pengorganisasian informasi dalam pemahaman yang lebih mendalam.
Gaya Belajar dan Gaya Kognitif setiap peserta didik memang berbeda, maka tantangan dan tugas seorang pendidik adalah memberikan pembelajaran yang menarik bagi peserta didik dengan variasi metode pembelajaran, dan media yang sesuai. Jika Motivasi belajar sudah terbentuk, maka dimungkinkan prestasi belajar peserta didik akan meningkat.
* Penulis adalah Mahasiswa Semester 1 Jurusan PAI, FTIK IAIN Ponorogo Angkatan Tahun 2024
0 comments:
Posting Komentar