f ' Inspirasi Pendidikan: Info Pendidikan Tinggi

Inspirasi Pendidikan untuk Indonesia

Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi, juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan.

Bersama Bergerak dan Menggerakkan pendidikan

Kurang cerdas bisa diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki (Bung Hatta)

Berbagi informasi dan Inspirasi

Tinggikan dirimu, tapi tetapkan rendahkan hatimu. Karena rendah diri hanya dimiliki orang yang tidak percaya diri.

Mari berbagi informasi dan Inspirasi

Hanya orang yang tepat yang bisa menilai seberapa tepat kamu berada di suatu tempat.

Mari Berbagi informasi dan menginspirasi untuk negeri

Puncak tertinggi dari segala usaha yang dilakukan adalah kepasrahan.

Tampilkan postingan dengan label Info Pendidikan Tinggi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info Pendidikan Tinggi. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 April 2025

CEK FAKTA: PERBEDAAN BUKU AJAR, MODUL, BUKU REFERENSI DAN MONOGRAF

Oleh: Dr. Hariyanto, M.Pd*

Bagi anda yang berprofesi sebagai seorang pendidik baik guru maupun dosen tentu tidak asing dengan berbagai istilah seperti Buku Ajar, Modul, Buku Referensi dan Monograf. Banyak dosen yang telah menyusun dan menghasilkan berbagai macam buku tersebut. Meskipun demikian, bagi yang masih belum bisa membedakan, sebaiknya membaca artikel ini sampai tuntas sehigga tidak gagal paham. Buku Ajar, Modul, Buku Referensi dan Monograph merupakan bahan ajar yang seharusnya dihasilkan oleh seorang dosen. Karya tersebut menunjukkan tingkat kompetensi yang dimiliki oleh seorang dosen. Disamping itu Bahan ajar merupakan kebutuhan utama sebagai penunjang pengajaran bagi setiap proses pembelajaran di perguruan tinggi. Buku tersebut diperlukan dalam setiap proses pembelajaran untuk memudahkan mahasiswa memperoleh bahan bacaan yang sesuai dengan materi pembelajaran. Dalam kondisi ketika pertemuan fisik antara dosen dan mahasiswa semakin terbatas, misalnya dalam situasi pandemi atau pembelajaran jarak jauh, buku pegangan pembelajaran akan sangat membantu mahasiswa untuk belajar secara mandiri. Selain itu, buku yang baik bisa membantu mahasiswa untuk memahami materi perkuliahan secara lebih efektif dan terarah.

Buku Ajar

Buku Ajar disebut juga Buku Teks (textbook) yaitu manual untuk pengajaran dalam suatu cabang ilmu sebagai pegangan untuk suatu mata kuliah tertentu. Buku ajar ditulis oleh para pakar di bidangnya dengan mengacu pada kurikulum atau silabus mata kuliah tertentu. Bahasa yang digunakan dalam buku ajar adalah bahasa yang komunikatif, yang mudah dipahami oleh mahasiswa. Buku ajar pada umumnya juga dilengkapi dengan ilustrasi berupa gambar atau diagram untuk memperjelas konsep yang diterangkan. Misalnya: Buku Ajar Bahasa Inggris untuk Kebidanan, Buku Ajar Kewirausahaan, Buku Ajar Tata Persuratan, Buku Ajar Ilmu Pendidikan. dll.

Ciri lain dari buku ajar adalah adanya Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dan Sub CPMK, soal latihan di akhir setiap topik bahasan untuk membantu mahasiswa mengukur sejauh mana pemahaman mereka terhadap topik yang dibahas, dan soal ujian untuk evaluasi hasil belajar. Selain itu, buku ajar juga dilengkapi dengan Glosarium dan Indeks, untuk memudahkan pengguna mencari nomor halaman yang memuat kata-kata kunci atau kata-kata penting dalam lingkup bahasan yang dipelajari. Seorang dosen dalam menyusun buku ajar harus disesuaikan dengan isi dan format buku ajar sebagaimana disebutkan sebelumnya.

Karakteristik Buku Ajar secara lebih terinci adalah sebagai berikut:

  1. Berusaha menimbulkan minat baca mahasiswa
  2. Dirancang dan ditulis sebagai pegangan bagi mahasiswa untuk belajar mandiri
  3. Dipergunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan
  4. Menjelaskan Capaian Pembelajaran (CP) Mata Kuliah dan Sub CPMK
  5. Disusun berdasar pola belajar yang fleksibel, sistematis dan terstruktur berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan kompetensi akhir yang ingin dicapai (Capaian Pembelajaran), namun mengacu ke Silabus dan RPS
  6. Fokus pada pemberian kesempatan bagi mahasiswa untuk berlatih (soal latihan)
  7. Memberi rangkuman pada setiap akhir modul atau sub mata kuliah
  8. Gaya penulisan komunikatif
  9. Ada umpan balik berupa soal evaluasi untuk menilai penguasaan mahasiswa terhadap pembelajaran sub mata kuliah
  10. Mengakomodasi kesulitan belajar mahasiswa
  11. Menjelaskan cara mempelajari Buku Ajar

 Modul

Jenis bahan ajar lainnya adalah Modul. Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Modul minimal memuat tujuan pembelajaran, materi/substansi belajar, dan evaluasi.

Adapun tujuan penulisan modul adalah:

1)   Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal

2)   Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa atau peserta didik.

3)   Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta didik;

4)   Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya,

5)   Memungkinkan mahasiswa atau peserta didik belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya.

6)   Memungkinkan mahasiswa atau peserta didik untuk mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.

 Buku Referensi

Buku Referensi adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku (ber-ISBN) yang substansi pembahasannya fokus pada satu bidang ilmu kompetensi penulis. Buku referensi membahas topik yang cukup luas (satu bidang ilmu). Buku referensi harus didukung hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh penulis. Isi tulisan harus memenuhi syarat-syarat sebuah karya ilmiah yang utuh, disusun secara linear dalam bentuk bab-bab dan strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content oriented). Setiap bab berisi ulasan dari sub bidang ilmu atau satu topik yang berisi rumusan masalah yang mengandung nilai kebaruan (novelty/ies), metodologi pemecahan masalah, dukungan data atau teori mutakhir yang lengkap dan jelas, serta ada kesimpulan dan daftar pustaka yang menunjukkan rekam jejak kompetensi penulis.

Karakteristik buku referensi secara terperinci adalah sebagai berikut:

1)   Buku referensi mengasumsikan minat dari pembaca

2)   Tujuan peruntukan penulisannya adalah para guru, dosen, mahasiswa, peneliti, umum

3)   Dirancang untuk dipasarkan secara luas

4)   Disusun secara linear dan strukturnya berdasar logika bidang ilmu

5)   Sebaiknya memberi rangkuman pada akhir setiap bab

6)   Terdapat daftar pustaka pada setiap bab

7)   Gaya penulisan naratif dan padat

8)   Tidak ada mekanisme mengumpulkan umpan balik

9)   Tidak mengakomodasi kesulitan belajar

10) Tidak menjelaskan cara mempelajari buku referensi

11)  Batas kepatutan 1 buku/tahun jika anda seorang dosen.

 Buku Monograf

Monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku (ber-ISSN/ISBN) yang substansi pembahasannya hanya pada satu topik/hal dalam suatu bidang ilmu kompetensi penulis. Buku monograf merupakan hasil karya tulis yang ditulis oleh seorang ahli atau spesialisasi dibidangnya. Artikel-artikel hasil penelitian yang dihasilkan oleh penulis dan sudah dipublikasikan dapat dijadikan bahan atau referensi dalam menulis monograf.

Buku Monograf bisa disebut sebagai nama lain dari buku tidak berseri, untuk membedakan antara terbitan berseri atau tidak berseri. Buku monograf ini merupakan bentuk buku yang terbitannya tunggal dan tidak ada seri selanjutnya. Isi tulisan dalam Monograf harus memenuhi syarat-syarat sebuah karya ilmiah yang utuh, yaitu adanya rumusan masalah yang mengandung nilai kebaruan (novelty/ies), metodologi pemecahan masalah, dukungan data atau teori mutakhir yang lengkap dan jelas, serta ada kesimpulan dan daftar pustaka yang menunjukkan rekam jejak kompetensi penulis.

Ciri-ciri atau karakteristik buku monograf secara terperinci adalah sebagai berikut:

  1. Monograf adalah terbitan yang bukan terbitan berseri yang lengkap dalam satu volume atau sejumlah volume yang sudah ditentukan sebelumnya
  2. Berisi satu topik atau beberapa topik yang saling berkaitan dalam satu bidang ilmu
  3. Isi buku sesuai dengan kompetensi bidang ilmu penulis
  4. Memenuhi kaidah ilmiah dan estetika keilmuan yang utuh (rumusan masalah yang mengandung nilai kebaharuan, metodologi pemecahan masalah, dukungan data atau teori mutakhir yang lengkap dan jelas, kesimpulan dan daftar pusaka)
  5. Isinya bukan diambil dari disertasi atau tesis dan dapat ditelusuri secara online (misalnya dipublikasi pada website perguruan tinggi)
  6. Ditulis oleh satu orang
  7. Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/ Organisasi/Perguruan Tinggi/ Penerbit Resmi
  8. ISBN dan editor bereputasi serta disebarluaskan.
  9. Batas kepatutan 1 buku/tahun.

Demikianlah perbedaan antara buku ajar, modul, buku referensi dan monograf, semoga dapat menginspirasi bagi para guru/dosen/mahasiswa dalam berkarya. Menghasilkan sebuah karya tulis sesungguhnya telah memberikan sumbangsih terhadap peningkatan sumber daya manusia Indonesia, khususnya para mahasiswa.

__________________

*Penulis adalah Dosen FTIK di IAIN Ponorogo

Jumat, 07 Februari 2025

KIAT CERDAS MEMILIH PERGURUAN TINGGI YANG BERMUTU

Oleh: Dr. Hariyanto, M.Pd  

Pendidikan tinggi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan masa depan seseorang. Perguruan tinggi bukan hanya tempat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan, membangun jaringan, dan mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja. Oleh karena itu, memilih perguruan tinggi yang tepat menjadi keputusan krusial yang akan berdampak jangka panjang pada karier dan kehidupan seseorang.

Banyaknya pilihan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, menuntut calon mahasiswa untuk lebih selektif dalam menentukan pilihan. Faktor-faktor seperti akreditasi, reputasi, kualitas pengajaran, fasilitas, peluang karier, serta biaya pendidikan harus dipertimbangkan agar mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang optimal. Selain itu, lingkungan akademik yang kondusif dan tata kelola universitas yang baik juga menjadi aspek penting dalam mendukung proses pembelajaran.

Pemilihan perguruan tinggi yang tepat bukan hanya berpengaruh pada pencapaian akademik, tetapi juga pada kesiapan seseorang dalam menghadapi tantangan global. Dengan memilih institusi yang memiliki kualitas unggul, mahasiswa dapat lebih siap bersaing di dunia kerja dan berkontribusi secara positif bagi masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman mengenai faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam memilih perguruan tinggi sangat diperlukan agar setiap individu dapat menentukan langkah terbaik untuk masa depannya.

Bagi siswa-siswi SMA/MA/SMK/ sederajat yang belum memahami dunia perguruan tinggi, bagaimana cara mengetahui bermutu atau tidaknya sebuah perguruan tinggi? Inilah yang kerap kali menjadi bahan pertanyaan para calon mahasiswa tersebut, apalagi di tengah gempuran marketing dari perguruan tinggi, mulai penawaran beasiswa, biaya pendidikan yang murah, dan penawaran fasilitas lainnya. Berikut ini adalah hal-hal yang bisa menjadi pertimbangan bagi siswa yang hendak melanjutkan ke perguruan tinggi.

Akreditasi dan Reputasi
Akreditasi adalah Akreditasi adalah proses penilaian dan pengakuan formal terhadap suatu lembaga dalam hal ini perguruan tinggi/ institusi maupun program studi. Akreditasi dilakukan oleh lembaga berwenang untuk memastikan bahwa lembaga tersebut memenuhi standar kualitas tertentu. Akreditasi dilakukan untuk menilai institusi oleh BAN PT, sedangkan untuk menilai program studi atau jurusan dilakukan oleh LAM (Lembaga Akreditasi Mandiri). Peringkat yang diberikan adalah Unggul, Baik Sekali, Baik dan tidak terakreditasi. Para siswa dapat melihat status akreditasi institusi di laman BAN PT yaitu www.banpt.or.id sedangkan jurusan dapat dilihat di LAM sesuai dengan rumpun keilmuan jurusannya, misalnya LAMDIK (untuk jurusan kependidikan), LAMPTKes (untuk jurusan kesehatan) dll. Berdasarkan informasi dari sumber yang valid tersebut dapat diketahui secara umum mutu dari jurusan dan institusinya. Maka sebaiknya siswa memilih yang sudah terakreditasi Unggul (A), baik institusinya maupun jurusannya. Nilai akreditasi ini menggambarkan mutu dari perguruan tinggi tersebut. Hal lainnya yang bisa dilakukan untuk menilai mutu perguruan tinggi adalah Peringkat perguruan tinggi secara nasional maupun internasional. Biasanya Kemdiktisaintek dan beberapa lembaga internasional setiap tahun menerbitkan peringkat perguruan tinggi tersebut. Jika perguruan tinggi yang akan dituju berada diperingkat yang jauh di bawah bahkan tidak masuk peringkat, maka sebaiknya jangan memilih perguruan tinggi tersebut agar tidak menyesal di kemudian hari.

Program Studi yang ditawarkan
Menegaskan penjelasan sebelumnya, pastikan siswa memilih jurusan yang sudah terakreditasi Unggul atau baik sekali. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan beberapa instansi atau perusahaan mensyaratkan penerimaan karyawan atau pekerja yang memiliki ijazah dari jurusan/ prodi minimal baik sekali. Meskipun masih ada juga yang mau menerima dari jurusan yang terakreditasi baik (C).  Selanjutnya pilihlah jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat anda. Karena banyak mahasiswa yang sudah kuliah sampai beberapa semester, baru merasa bahwa mereka salah jurusan karena tidak sesuai dengan minat mereka. Akibatnya belajar tidak sungguh-sungguh, bahkan ada juga yang tidak melanjutkan kuliah lagi (DO). Hal yang tidak kalah pentingnya untuk dikaji adalah jenis dan sebaran mata kuliah yang ditawarkan. Kalau hal ini sudah terkait dengan kurikulum, metode mengajar dll. tetapi paling tidak sebagai calon mahasiswa yang cerdas, anda dapat menjadikan ini sebagai bahan pertimbangan dalam memilih jurusan yang tepat.

Dosen dan Tenaga Pengajar
Dosen memiliki peran penting dalam pembentukan kualitas pembelajaran. Bagaimana bisa mengetahui dosen yang ada di suatu perguruan tinggi? Caranya mudah, siswa dapat mengeceknya melalui laman www.pddikti.kemdiktisaintek.go.id. Dari laman tersebut dapat diketahui nama dosen, latar belakang pendidikannya, jumlah dosen,  hasil karya penelitian, dll. Semakin tinggi jenjang pendidikan dosen, maka kualitas pembelajaran akan semakin bermutu, begitu juga semakin banyak karya ilmiah yang dihasilkan berarti semakin bagus dosen tersebut di bidang publikasi ilmiahnya. Perlu diketahui bahwa dalam satu jurusan minimal harusnya memiliki sekurang-kurangnya 6 orang dosen tetap. Jadi jika ada yang kurang dari 6, berarti patut dipertanyakan tata kelola SDM di perguruan tinggi tersebut.

Fasilitas Kampus
Tidak dapat dipungkiri bahwa fasilitas kampus memiliki peran penting dalam menarik kesan pertama dan minat calon mahasiswa. Oleh karena itu banyak kampus yang menawarkan dan memberikan peluang bagi para siswa/ sekolah untuk berkunjung dan melakukan grand tour atau mini tour di kampus. Mereka akan diperkenalkan dengan luasnya area kampus, gedung-gedung yang dimiliki, fasilitas laboratorium, aula tempat wisuda dan hasil prestasi yang diraih mahasiswa di ajang nasional dan internasional. Cara yang dianggap klasik ini terbukti ampuh memikat siswa untuk kuliah, disamping cara kekinian juga terus dilakukan yaitu melalui media sosial maupun langsug turun ke sekolah-sekolah, mengikuti pameran pendidikan dan menggunakan jejaring internet lainnya. Bagi siswa SMA tidak perlu ragu sebelum memilih untuk kuliah di suatu perguruan tinggi, lihatlah kampusnya dari dekat jika memungkinkan. Pastikan kampus itu berdiri di atas lahan sendiri (jika swasta, lahan tersebut milik sendiri, bukan sewa). Sehingga di kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat merugikan mahasiswa.

Peluang Karier dan Alumni
Peluang karier menjadi sangat berarti bagi mahasiswa. Sehingga setelah lulus tidak menjadi pengangguran. Karena itu, piihlah perguruan tinggi yang memiiki network yang bagus dan telah bekerjasama dengan bidang usaha dan industri untuk menyalurkan lulusannya. Alumni juga memiliki peran penting, Himpunan Alumni seharusnya ada dan dibentuk untuk lebih dapat membuka peluang lulusan atau alumni diserap dalam dunia kerja. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa alumni memiliki peran yang signifika dalam memajukan perguruan tinggi, misalnya melalui partisipasi mereka dalam penerimaan mahasiswa baru dan pemberian testimony kepuasan alumni terhadap almamater mendorong mereka untuk berbagi pengalaman positif melalui komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth). Hal ini berperan penting dalam menarik minat calon mahasiswa dan meningkatkan citra positif universitas di mata publik. Tetapi sebaliknya jika alumni sendiri tidak mendukung dan tidak mencintai almamaterya karena disebabkan pelayanan akademik yang kurang memuaskan, pembelajaran dosen yang kurang professional, dan hal-hal negative lainnya, maka jangan harap perguruan tinggi bisa berkembang dengan cepat dan dipercaya oleh masyarakat secara luas.

Biaya Kuliah dan Beasiswa
Bandingkan biaya kuliah di perguruan tinggi tersebut dengan perguruan tinggi lain. Jika biaya pendidikan tinggi, pastikan mendapatkan perincian biaya tersebut untuk apa saja, dan pastikan bahwa tidak ada biaya tambahan setelah masuk kuliah. Seringkali terjadi sebagai sebuah strategi pemasaraan perguruan tinggi menyampaikan biaya masuk perguruan tinggi murah, tetapi begitu masuk dan kuliah baru muncul jenis jenis pembiayaan lainnya. Cara yang termudah adalah mencari tahu dari alumni atau mahasiwa yang masih aktif apakah ada biaya tambahan. Bagaimana pula iklim di kampus tersebut apakah ada biaya tambahan ketika menjelang skripsi, praktik atau biaya wisuda yang tinggi. Apakah ada tradisi pungli yang dilakukan dosen atau tenaga kependidikan untuk memuluskan urusan pembimbingan skripsi/ tugas akhir, dll.

Beasiswa yang ditawarkan oleh perguruan tinggi juga bisa bermacam-macam, seperti KIP kuliah, beasiswa unggulan, beasiswa yayasan (bagi PTS), dll. calon mahasiswa/ siswa juga harus cermat dan cari informasi apakah pemberian beasiswa KIP kuliah, beasiswa unggulan, dll tersebut sesuai dengan mekanisme atau prosedur yag ditetapkan pemerintah? Atau ada pemotongan beasiswa dengan dalih subsidi silang, untuk administrasi dll. Jika masih terjadi hal demikian, sebaiknya siswa mencari perguruan tinggi yang lain, karena dipastikan ada yang salah dengan manajemen keuangannya.

Lokasi dan Lingkungan Kampus
Lokasi kampus menjadi pertimbangan penting juga, jika ada kampus yang dekat dengan tempat tinggal dan memenuhi syarat sebagaimana disebutkan diatas, maka bisa menjadi pilihan. Karena ini terkait dengan biaya hidup, kenyamanan dalam belajar, dan yang lebih penting tidak jauh dari orang tua/tempat tinggal. Meskipun demikian, jika terpaksa harus kuliah di luar kota di perguruan tinggi impiannya, sebaiknya carilah lingkungan tempat tinggal yang kondusif, aman, dan cari lingkungan pertemanan yang tidak toxic.

Demikianlah beberapa pertimbangan yang bisa dijadikan acuan bagi para siswa SMA/SMK/MA yang hendak melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. Semoga bermanfaat. (Hary, 07/02/25)

Selasa, 09 Januari 2024

STAND AKBID HARAPAN MULYA PONOROGO DISERBU PARA SISWA SISWI SMA, MA DAN SMK

inspirasipendidikan.com _ Selasa, 09 Januari 2024, Expo Pendidikan atau yang biasa dikenal dengan nama Pameran Pendidikan untuk jenjang SMA/MA/SMK se kabupaten Ponorogo kembali digelar oleh MGBK Ponorogo, bertempat di gedung Ponorogo City Center (PCC). MGBK Ponorogo bekerja sama dengan Cabang Dinas Pendidikan wilayah Ponorogo sukses menggelar ajang expo pendidikan yang dihadiri oelh ribuan siswa-siswi khususnya kelas XII. Peserta expo pendidikan adalah perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta baik dari Ponorogo maupun dari beberapa perguruan tinggi lainnya dari luar Ponorogo. bahkan kali ini bisa dikatakan hampir semua perguruan tinggi di Jawa Timur, Yogyakarta, dan sebagaian Jawa Tengah berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Mahasiswi Akbid HMP sedang memberi penjelasan kepada guru pengunjung stand 
Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, sebagai satu-satunya Akademi Kebidanan di Kabupaten Ponorogo juga turut berpartisipasi dalam event ini. keberadaanya tentu menjadi idola dalam expo pendidikan tersebut, terbukti stand Akbid Harapan Mulya Ponorogo sejak dibuka sudah diserbu oleh para siswi dari SMA/ MA/SMK yang hendak menanyakan tentang Akademi yang berlokasi di Jalan Batoro Katong No. 30 tersebut. Hal ini sangat wajar karena banyak sekali lulusan dari Akbid HMP yang sudah bekerja di instansi kesehatan swasta, seperti rumah sakit, klinik, bahkan banyak juga diterima bekerja sebagai P3K dan ASN di Kabupaten Ponorogo, dan beberapa kota/ kabupaten lainnya.

Stand Expo Pendidikan ketika belum dimulai

Tri Handayani, S.Psi selaku Ka.Humas Akbid Harapan Mulya Ponorogo yang terjun langsung dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu cara yang mungkin bisa dikatakan konvensional, tetapi masih sangat efektif untuk menginformasikan eksistensi dan program-program Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo kepada para calon pendaftar. Disamping itu para siswi juga bisa langsung bertanya tentang berbagai program beasiswa dan fasilitas yang diperoleh apabila melanjutkan studi di Akbid HMP. Pemberian keringanan istiewa diberikan kepada para siswi yang mendaftar di tempat expo.  Lusi Wiraprastiwi, SKM, Moh. Rulianto dan Wahyu Eko Widodo yang turut membantu pelayanan di Stand merasa kewalahan melayani antusiasme yang besar dari para siswa/ siswi di stand nya. “syukurlah kita dibantu oleh para mahasiswi, jadi bisa lebih banyak menjangkau para pengunjung epo” kata Lusi.

Expo Pendidikan ini diharapkan lebih bisa memperkenalkan Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo kepada seluruh siswa siswi kelas XII di Ponorogo. Mereka sangat diuntungkan untuk memperoleh banyak informasi tanpa harus berkunjung ke perguruan tinggi, apalagi jika perguruan tingginya berlokasi jauh. Disamping itu, padatnya kegiatan akademik di sekolah juga mempengaruhi karena waktunya menjadi sangat sedikit. Hal yang harus diingat adalah keuntungan dari sisi ekonomi apabila belajar di kabupaten sendiri adalah penghematan biaya. Misalnya hemat biaya hidup karena tidak makan di luar, masih ditanggung orang tua, dan hemar tidak harus kost atau kontrak karena masih bisa dijangkau, dan yang lebih penting adalah pengawasan orang tua kepada anak-anaknya bisa dilakukan secara maksimal.

Antusiasme para siswi di stand AKBID HMP

Tri Handayani, S.Psi menegaskan bahwa jika ingin mengetahui lebih jauh tentang program beasiswa, bagaimana cara agar diterima, dan sukses meraih impian menjadi tenaga kesehatan khususnya bidan, maka bisa datang ke kampus Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, Jl. Batoro Katong 30 Ponorogo Jawa Timur. Atau bisa melalaui telp/ WA sebagaimana tertera dalam brosur penerimaan mahasiswa baru Akbid Harapan Mulya Ponorogo. yakinlah bahwa masa depan adalah milikmu, dan pilihan terbaik untuk masa depan adalah bergabung bersama Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. (HAR/09/01/2024)

Minggu, 06 Agustus 2023

BEASISWA UNGGULAN KEMENDIKBUDRISTEK 2023; SIMAK CARA MENDAPATKANNYA!

 

inspirasipendidikan.com- Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendibudristek) kembali membuka kesempatan berharga bagi para mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa unggulan pada jalur degree dan non degree. Beasiswa Unggulan ini sebenarnya tidak hanya diperuntukkan kepada mahasiswa di jenjang S1, S2, dan S3 tetapi juga untuk pegawai Kemendikbudristek, masyarakat berprestasi dan penyandang disabilitas.  Skema biaya untuk beasiswa unggulan untuk masyarakat berprestasi mencakup biaya pendidikan, biaya hidup dan buku. Skema biaya untuk pegawai kemendikbudristek meliputi biaya pendidikan, biaya hidup, biaya buku, biaya penelitian, tunjangan awal kuliah dan transport studi PP.  sedangkan bagi penyandang disabilitas mencakup biaya pendidikan, biaya hidup, biaya buku dan biaya pendamping hidup.

Pemerintah menggelontorkan beasiswa ini secara umum ingin meningkatkan kemampuan dan kompetensi SDM Indonesia sehingga dapat mendukung percepatan pembangunan NKRI. Untuk mendapatkan beasiswa unggulan ini ditetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi. Seperti diketahui bahwa peminat untuk mendapatkan beasiswa ini sangat banyak sedangkan jumlahnya terbatas, maka sifatnya kompetetitif. Jadi bagi sahabat inspirasi pendidikan yang menginginkan beasiswa ini maka cermati betul-betul syarat yang harus dipenuhi, baca secara detail buku panduan beassiwa unggulan yang akan kami share dibawah ini.

Download Panduan Beasiswa Unggulan 2023

Jangan lupa simak jadwal pendaftara beasiswa unggulan 2023 berikut ini:

1. Pendaftaran beasiswa                         : 03-17 Agustus 2023
2.  Seleksi Tahap 1                                     : 18-22Agustus 2023
3. Pengumuman seleksi tahap 1           : 23 Agustus 2023
4. Seleksi Tahap 2                                      : 04 s.d 12 September 2023
5. Pengumuman hasil seleksi tahap 2 : 13 September 2023
6. Penjelasan dan teknis penanda tanganan kontrak: 21 s.d 30 September 2023

Selamat berjuang untuk mendapatkan beasiswa, demi meningkatkan kemampuan dan kompetensi diri untuk kemajuan NKRI. Salam Inspirasi!. (HAR, 06/08/2023)


Rabu, 02 Agustus 2023

INFO TERBARU PERINGKAT AKREDITASI JURNAL ILMIAH PERIODE I TAHUN 2023

 


inspirasipendidikan.com- Akademisi, Peneliti, Dosen, Guru, Mahasiswa dan sebagian siswa SMA/ sederajat tentu tidak asing lagi dengan istilah Jurnal Penelitian. Apalagi bagi dosen yang memiliki kewajiban untuk publikasi ilmiah, salah satunya melalui artikel yang dipublikasikan di jurnal terakreditasi. Perguruan tinggi saat ini sudah mewajibkan mahasiswanya untuk publikasi artikel ilmiah di jurnal. Bahkan bagi mahasiswa S1 pada beberapa perguruan tinggi publikasi di jurnal ilmiah bisa menggantikan ujian skripsi, tentu syarat dan ketentuannya berlaku sesuai aturan yang berlaku di perguruan tinggi tersebut. Bagi mahasiswa S2 dan S3 ini menjadi persyaratan wajib untuk bisa lulus, ada yang mengharuskan bagi mahasiswa S2 minimal jurnal tersebut sudah terakreditasi Sinta 3, ada juga yang terakreditasi Sinta 2. Sedangkan mahasiswa S3, menjadi syarat kelulusannya adalah publikasi di jurnal ilmiah terakreditasi minimal Sinta 2. Khusus bagi mahasiswa yang bisa mempublikasikan pada jurnal internasional terindeks scopus, bahkan tidak perlu ujian terbuka dan bisa dinyatakan lulus. Ini pun harus disesuaikan dengan peraturan akademik yang berlaku di perguruan tinggi tersebut.

Bagaimana mengetahui peringkat akreditasi suatu jurnal penelitian? Sahabat inspirasipendidikan.com bisa mengaksesnya di laman https://sinta.kemdikbud.go.id/ . Laman tersebut memberikan informasi yang lengkap mengenai peringkat akreditasi seluruh jurnal ilmiah yang sudah terakreditasi di Indonesia, mulai peringkat akreditasi Sinta 1 sampai dengan peringkat akreditasi Sinta 6. Pembaca bisa mengakses website dari setiap jurnal dan dapat mengunduh informasi hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal tersebut tanpa dipungut biaya/ gratis. Dengan demikian, bagi peneliti atau mahasiswa yang akan mencari penelitian yang relevan dengan yang diperlukan akan mendapatkan hasil yang uptodate. Terdapat 267.532 penulis dari 5461 afiliasi (perguruan tinggi /penerbit), dan 1960 departments.

Terkait dengan akreditasi jurnal nasional, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi telah memfasilitasi untuk pelaksanaan akreditasi jurnal.  Secara periodik juga akan diinformasikan peringkat dari masing-masing jurnal. Sahabat inspirasipendidikan.com bisa mengaksesnya di laman https://arjuna.kemdikbud.go.id/ untuk mengetahui lebih jauh tentang akrediasi jurnal atau yang biasa disingkat dengan “Arjuna.” Baru-baru ini tanggal 31 Juli 2023 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 79/E/KPT/2023, tanggal 11 Mei 2023 diumumkan Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah periode I Tahun 2023

Diinformasikan juga: 1). bagi usulan akreditasi baru, maka sertifikat akreditasi akan diterbitkan dan diberikan kepadapengelola jurnal dengan masa berlaku akreditasi dimulai dari volume dan nomor yangdinilai baik. (2) Bagi usulan akreditasi ulang yang hasil akreditasi naik peringkat atau turun peringkat maka sertifikat akreditasi akan diterbitkan dan diberikan kepada pengelola jurnal dengan masa akreditasi dimulai dari volume dan nomor yang diajukan dan dinilai. (3). Bagi usulan akreditasi ulang yang hasil akreditasi peringkatnya tetap sertifikat akreditasi akan diterbitkan dan diberikan kepada pengelola jurnal dengan masa berlaku akreditasi dimulai dari volume dan nomor yang diajukan dan dinilai. (4). Bagi jurnal yang sudah terakreditasi dan namanya tercantum dalam SK sebelumnya serta belum memiliki sertifikat dapat meminta sertifikat terdahulu. (5) Bagi jurnal yang tercantum dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 79/E/KPT/2023, tanggal 11 Mei 2023 dapat mengajukan akreditasi ulang setelah menerbitkan 4 nomor terbaru dari nomor terakhir yang diajukan pada saat akreditasi terakhir melalui laman http://arjuna.kemdikbud.go.id dengan mengajukan hanya 1 (satu) nomor terbitan terakhir.

Nah.. sahabat inspirasipendidikan.com dapat mengakses informasi tentang peringkat akreditasi jurnal tahun 2023 pada link dibawah ini. Kami sampaikan selamat dan sukses bagi yang mendapatkan peringkat akreditasi lebih baik dari periode sebelumnya, dan tetap semangat berkarya bagi yang jurnalnya terakreditasi. (HAR, 02/08/ 2023)

Download Peringkat Akreditasi Jurnal Tahun 2023

Senin, 17 Juli 2023

HAI … CAMABA SIAPKAN DIRIMU MENGHADAPI PKKMB

inspirasipendidikan.com – Sahabat inspirasi pendidikan, khususnya calon mahasiswa baru di manapun berada terebih dulu kami ucapkan selamat dan sukses ya..  karena sebentar lagi akan memasuki dunia pendidikan yang penuh dengan tantangan. Dunia kampus yang akan memberikan calon mahasiswa bekal untuk mencapai cita-cita yang lebih tinggi. Kini predikatmu sudah tak lagi siswa, tetapi terselip kata”maha” di depannya, jadi mahasiswa.  Terkadang para camaba masih membayangkan seperti apa sih dunia kampus? teman lebih banyak, jauh dari orang tua, harus bisa memanage semuanya sendiri, belum apa-apa sudah heboh cari kost, dll. nah… disinilah serunya perjalanan hidup anda menjadi pribadi yang lebih dewasa dan mandiri.

Pada awal masuk kuliah nanti, kampus akan mengadakan acara PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru). Ada juga yang tidak menggunakan istilah tersebut sepeti OPSPEK (Orientasi Program Studi dan Pengenalan Kampus). PBAK (Pendidikan Budaya Akademik Kampus) dll. Apapun istilahnya tetap saja ini dimaksudkan sebagai sarana untuk memperkenalkan dunia akademik/kampus bagi mahasiswa baru. “Wah… gak bahaya tah??” eitt.. jangan su’udzon dulu ya.., tentu saja aman donk karena PKKMB sekarang ini tidak seperti zaman dulu yang kental terhadap perploncoan, sehingga mahasiswa baru cemas dan khawatir mengikuti masa ini. PKKMB saat ini sudah diatur sedemikian rupa pedomannya oleh Dirjen DiktiRistek, dan semua hal yang terkait dengan pelaksanaannya harus mengacu pada pedoman tersebut. Nah.. sekarang mari kita cari tahu lebih dalam seputar pedoman PKKMB tahun 2023.

PKKMB memiliki tujuan menyiapkan mahasiswa baru melewati proses transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri, mempercepat proses adaptasi mahasiswa dengan lingkungan yang baru, dan memberikan bekal untuk keberhasilannya menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Kegiatan ini dapat dijadikan titik tolak pembinaan idealisme, penguatan rasa cinta tanah air, dan kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan PKKMB untuk menciptakan generasi yang berkarakter, religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan berintegritas. PKKMB diharapkan menjadi wahana penanaman 5 (lima) program gerakan nasional revolusi mental yaitu Indonesia melayani, Indonesia bersih, Indonesia tertib, Indonesia mandiri, dan Indonesia bersatu. Melalui PKKMB, mahasiswa diberikan bekal agar mampu berproses dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi, sehingga kelak menjadi lulusan yang memiliki kedalaman ilmu, keluhuran akhlak, cinta tanah air, dan berdaya saing global.

Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

4. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi;

5. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Bencana Nasional;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan,Kebudayaan, Riset dan Teknologi; dan

8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.

Asas Pelaksanaan

Asas pelaksanaan PKKMB terdiri dari:

1.    Asas keterbukaan, yaitu semua kegiatan penerimaan mahasiswa baru dilakukan secara terbuka, baik dalam hal pembiayaan, materi/substansi kegiatan, berbagai informasi waktu maupun tempat penyelenggaraan kegiatan;

2.    Asas demokratis, yaitu semua kegiatan dilakukan dengan berdasarkan kesetaraan semua pihak, dengan menghormati hak dan kewajiban masingmasing pihak yang terlibat dalam kegiatan penerimaan mahasiswa baru; dan

3.    Asas humanis, yaitu kegiatan penerimaan mahasiswa baru dilakukan berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab, dan prinsip persaudaraan serta antikekerasan

 

Hasil Yang Diharapkan

1.  Memahami dan mengenali lingkungan barunya, terutama organisasi dan struktur perguruan tinggi, sistem pembelajaran dan kemahasiswaan

2.   Meningkatnya kesadaran berbangsa, bernegara, dan cinta tanah air dalam diri mahasiswa baru;

3. Memahami arti pentingnya pendidikan yang akan ditempuhnya, pendidikan karakter dan pengembangan kompetensi bagi pembangunan bangsa serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari;

4. Terciptanya persahabatan dan kekeluargaan antar mahasiswa, dosen, serta tenaga kependidikan; 

5.Tercipta mahasiswa yang selalu mengedepankan sikap sebagai intelektual;

6.Memahami kiat sukses belajar dan mengembangkan diri di perguruan tinggi;

7. Terciptanya generasi unggul yang mandiri dan bertanggung jawab; dan

8.Terciptanya pembelajar yang lincah dan tangguh.

 

Materi PKKMB Tahun 2023

Merujuk pada pedoman PKKMB tahun 2023, materi PKKMB pada dasarnya dapat dikembangkan sendiri oleh masing-masing perguruan tinggi, meskipun demikian beberapa tema materi yang diberikan oleh Dirjen dikti juga harus diberikan sesuai dengan bobot yang sudah ditetapkan. Materi tersebut antara lain tentang:

1. Kehidupan berbangsa, bernegara dan pembinaan kesadaran bela negara, bobot 10% - 20 %.

2.   Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia, bobot 30%-40%;

3.   Perguruan tinggi di era revolusi industry 4.0 dan society 5.0 bobotnya 10% -15 %

4.  Pengembangan karakter sebagai mahasiswa agar memiliki sikap intelektual, anti kekerasan seksual, anti perundungan, anti narkoba, anti korupsi dan kampus sehat, bobot 15 % - 20 %;

5.  Pengenalan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan (P3L) dan/atau materi yang disesuaikan dengan kebutuhan perguruan tinggi (muatan lokal), bobotnya 15%-25 %.

Kegiatan PKKMB ini diselenggarakan oleh kepanitiaan di perguruan tinggi masing-masing dengan melibatkan unsur pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan. Panitia berada di bawah koordinasi pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan dan bertanggung jawab kepada pimpinan perguruan tinggi.

Demikianlah seputar PKKMB tahun 2023, diharapkan setelah membaca artikel ini para calon mahasiswa baru memiliki gambaran tentang apa yang akan dialami pada waktu masuk pertama kali sebagai mahasiswa baru. Untuk panduang selengkapnya dapat di download pada link di bawah ini. Semoga bermanfaat. Salam Inspirasi! 

Download Buku Pedoman PKKMB 2023

Selasa, 20 Juni 2023

“MENCONTEK” DI KALANGAN MAHASISWA: TRADISI ATAU BUKTI LEMAHNYA LITERASI?

Oleh: Dr. Hariyanto, M.Pd


    Bulan Juni-Juli bagi hampir semua perguruan tinggi adalah akhir dari semester genap, yang ditandai  dengan Ujian Akhir Semester (UAS). Pelaksanaan UAS tersebut dapat berbentuk tugas mandiri, tetapi kebanyakan dilaksanakan secara formal yaitu mengerjakan soal ujian dengan sistem kepengawasan yang dilakukan oleh dosen atau kepanitiaan yang dibentuk oleh perguruan tinggi. Ada pengalaman yang menarik selama ujian berlangsung, beberapa teman dosen juga seringkali memiliki pengalaman unik saat menjadi pengawas ujian, yaitu melihat beberapa mahasiswa berupaya bahkan sudah melakukan perbuatan “Mencontek” dengan berbagai bentuk dan variasinya.
    Mencontek adalah upaya-upaya yang dilakukan peserta didik untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara yang tidak jujur. Pada kenyataannya perbuatan ini juga dilakukan oleh siswa di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Beberapa riset pernah dilakukan. Seperti yang dilakukan pada siswa siswi di SMA di Surabaya sebagaimana disebutkan dalam artikel yang diterbitkan di jurnal Inopendas Jurnal Ilmiah Pendidikan, Prahesti, dkk (2022) menyebutkan bahwa 80 % siswa SMA di Surabaya pernah mencontek (58% sering, dan 28 % jarang).
    Beberapa jenis tindakan mencontek yang biasa dilakukan adalah menggunakan alat bantu HP/ gadget, sehingga bisa browsing di internet. Hal ini memiliki dampak besar untuk tindakan plagiasi. Mengganti jawaban saat pengawas lengah atau sedang keluar kelas sebentar, minta jawaban dari temannya secara langsung atau melalui kode-kode tertentu jika soalnya pilihan ganda, atau menulisnya jawaban di kertas kecil dan diberikan kepada teman yang membutuhkan, Sengaja membiarkan mahasiswa lainnya  menyalin pekerjaannya, dll. Sehingga tidak berlebihan jika ada pertanyaan adakah mencontek ini sudah menjadi tradisi ataukah menjadi pertanda lemahnya literasi bagi para pelajar atau mahasiswa?

Mengapa Mencontek? 
    Mencontek merupakan kategori perbuatan yang curang, tidak jujur. Meskipun demikian, beberapa siswa dan mahasiswa menganggapnya sebagai suatu perbuatan yang lumrah, mereka tidak merasa bersalah atas perbuatan yang dilakukan. Dalam perspektif pendidikan anti korupsi, mencontek adalah bibit-bibit kecil korupsi yang terjadi di lembaga pendidikan. apabila bibit korupsi ini dilakukan setiap saat ketika ada kesempatan, menjadi kebiasaan mahasiwa, maka dikhawatirkan nilai-nilai anti korupsi, tidak akan terintegrasi dalam diri mahasiwa. Sedangkan kita semua tahu bahwa mahasiswa adalah calon-calon pemimpin di masa depan. Generasi yang dianggap punya intelektualitas tinggi yang akan meneruskan membangun bangsa ini.
    Terdapat beberapa sebab mahasiswa melakukan perbuatan mencontek, antara lain (1) Prokatinasi; kebiasaan yang dimiliki mahasiswa untuk menunda-nunda pekerjaannya. Pekerjaan disini juga bisa berarti tugas-tugas yang diberikan dosen kepada mahasiswa. Akibatnya skala prioritas untuk bersungguh-sungguh dalam belajar tidak dilakukan. Metode belajarnya SKS (Sistem Kebut Semalam) menjelang akan dilakukan ujian. Bisa dibayangkan kesiapannya tentu kurang maksimal. Dampaknya adalah tidak bisa mengerjakan soal ujian dengan tepat. (2) Self efficacy; kurangnya kepercayaan diri dan kemampuan untuk bertindak. Mahasiswa yang melakukan perbuatan mencontek ini kebanyakan merasa tidak yakin atas jawaban yang dimilikinya, maka dia meminta jawaban dari mahasiswa lain yang belum tentu juga kebenaran dari jawaban tersebut. Kushartanti (2009) mengemukakan beberapa sebab mencontek yaitu rasa malas yang dimiliki mahasiswa, kecemasan menghadapi ujian yang berlebihan akan mendapatkan nilai yang tidak baik, motivasi belajar dan motivasi berprestasi rendah, keterikatan pada kelompok, keinginan untuk mendapatkan nilai tinggi, harga diri dan kendali diri yang lemah, perilaku impulsive dan mencari perhatian dari dosen atau teman yang lainnya.

Dampak Psikologis
    Melihat beberapa penyebab mencontek yang dikemukakan di atas, apabila hal ini dilakukan secara terus menerus, berulang setiap ada kegiatan ujian, maka beberapa dampak  dari mencontek secara psikologis,yaitu:
1.  Kurang percaya diri; Mahasiswa yang mencontek adalah mereka yang memiliki rasa percaya diri yang kurang. Sehingga mengandalkan contekan baik dari buku, gadget maupun dari teman sekelasnya;
2. Rendahnya harga diri; disadari atau tidak sebenarnya mahasiswa yang mencontek itu sedang mempelihatkan perbuatan yang merendahkan harga dirinya sebagai seorang mahasiswa, yang konon memiliki intelektualitas tinggi;
3. Kepribadian yang buruk; lingkungan dan kebiasaan mencontek ini jika dilakukan berulang-ulang, maka bisa menjadi sebuah karakter. Karakter buruk inilah yang  akan menjadi penghambat lajunya pembangunan di seluruh bidang, karena mahasiswa yang lulus dan bekerja, berkumpul di masyarakatnya, maka diperlukan mereka yang memiliki karakter kuat dan terpuji, memiliki integritas yang mumpuni.
4. Jika dibiarkan mencontek dilakukan di kelas, dan  pengawas memberikan kelonggaran atau tidak menegurnya, maka sama saja dengan memberikan kesempatan mahasiswa untuk bohong atau tidak jujur. Dengan kata lain mencontek sama dengan memupuk kebohongan.

Solusi
Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, maka perlu dicarikan solusi, sehingga bisa dilakukan upaya pencegahan agar bisa sedini mungkin memutus mata rantai perbuatan mencontek ini. tentu saja hal tersebut memerlukan kerjasama beberapa pihak agar bisa mengembalikan mahasiswa yang sudah menggantungkan nilainya dari perbuatan mencontek tanpa harus belajar yang rajin. Langkah yang harus dilakukan adalah:
1.  Membangun kebiasaan sejak dini dari rumah/ orang tua. Menanamkan sikap yang positif kepada anak agar lebih percaya diri, memberikan keteladanan yang baik tentang arti penting kejujuran di manapun berada. Orang tua harus menyadari betul bahwa kejujuran memiliki arti yang lebih mulia dibandingkan kebanggaan anaknya mendapatkan nilai yang baik, tetapi diperoleh dengan cara yang tidak terpuji, seperti mencontek.
2. Tingkatkan kemampuan literasi mahasiswa, yang tidak hanya terbatas pada literasi membaca, tetapi juga kemampuan menulis, berhitung dll. Minat baca di kalangan mahasiswa bisa jadi menjadi pemicu tindakan Mencontek. Karena minimnya wawasan dan pengetahuan yang diperolehnya yang hanya bergantung pada bahan ajar yang diberikan dosen.
3.  Tingkatkan kompetensi Dosen. Dosen memiliki peran yang signifikan. Ketika mahasiswa banyak yang mencontek, maka sebaiknya mengevaluasi diri apakah ada yang salah dalam metode pembelajarannya ketika di kelas, ataukah jenis soalnya yang diberikan pada waktu ujian bukan kenis HOTS (high order thinking skills). Sudah saatnya soal-soal yang diberikan dalam ujian mahasiswa memberikan kesempatan mahasiswa mengemukakan pendapat kritis konstruktif, membuka wawasan mahasiswa bukan sekedar menekankan aspek kognitifnya saja.
4  Ketika pelaksanaan ujian berlangsung, maka upaya pencegahan perbuatan mencontek harus dilakukan, misalnya mahasiswa dilarang membawa HP atau alat komunikasi lain, tas tidak diperkenankan dibawa atau diletakkan ditempat yang sudah disediakan, dan pengawas melakukan tugasnya secara professional sebagaimana tugas dan tanggung jawab yang dibebankan.
5. Sarana dan prasarana yang nyaman juga menjadi salah satu faktor mahasiswa bisa mengerjakan ujian dengan baik. Misalnya: kenyamanan ruang ujian, jarak tempat duduk, kursi atau meja yang layak pakai, dll. Dalam konteks ini, maka pihak kampus yang harus menyediakannya.
6.  Tindakan tegas bagi yang melakukan perbuatan mencontek.
7.  Kampanyekan di kalangan mahasiswa agar tidak mencontek. Gerakan tidak mencontek saat ujian bisa menjadi upaya preventif di tengah masih maraknya kecenderungan mencontek di kalangan mahasiswa. BEM, HMJ atau organiasi intra kampus lainnya seyogyanya menjadi pioneer untuk mengkampanyakan hal ini.
    Harus disadari bahwa keberhasilan berbagai upaya mendegradasi perbuatan mencontek di perguruan tinggi memerlukan keseriusan dari civitas akademika. Yang lebih utama adalah munculnya kesadaran dalam diri mahasiswa untuk tidak melakukan perbuatan yang tidak terpuji tersebut. Selanjutnya kesadaran tersebut disambut dengan memberikan apresiasi oleh dosen dengan memberikan penilaian yang mengedepankan aspek karakternya, tidak semata-mata dari hasil ujian, apalagi jika hasil ujiannya ditengarai dari hasil mencontek. Semoga mahasiswa di seluruh Indonesia, bisa bersikap dan berawawasan lebih terbuka serta memiliki integritas.

 _________________

* Penulis adalah pemerhati di bidang pendidikan