f ' Inspirasi Pendidikan: Kewirausahaan

Inspirasi Pendidikan untuk Indonesia

Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi, juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan.

Bersama Bergerak dan Menggerakkan pendidikan

Kurang cerdas bisa diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki (Bung Hatta)

Berbagi informasi dan Inspirasi

Tinggikan dirimu, tapi tetapkan rendahkan hatimu. Karena rendah diri hanya dimiliki orang yang tidak percaya diri.

Mari berbagi informasi dan Inspirasi

Hanya orang yang tepat yang bisa menilai seberapa tepat kamu berada di suatu tempat.

Mari Berbagi informasi dan menginspirasi untuk negeri

Puncak tertinggi dari segala usaha yang dilakukan adalah kepasrahan.

Tampilkan postingan dengan label Kewirausahaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kewirausahaan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 Juli 2023

SUKSES MARKETING BAGI EVENT ORGANIZER



Pemberian penghargaan pemenang Festival Reog Nasional tahun 2023

inspirasipendidikan.com_Sahabat inspirasi pendidikan,tanggal 02 Juli 2023 sampai 19 Juli 2023, Kabupaten Ponorogo mengadakan agenda tahunan yaitu Festival Reog Nasional (FRN) yang merupakan bagian dari Grebeg Suro 2023. Bagi sahabat yang sudah pernah melihatnya pasti akan memiliki kesan yang luar biasa, takjub, spektakuler dan hebatnya berlangsung aman dan tertib. Pada tahun 2023 FRN ini masuk dalam KEN (Kharisma Event Nasional) oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bahkan menduduki peringkat ke 2 dari 10 agenda KEN di Indonesia. Pementasan kolosal di Alun-Alun Ponorogo ini berlangsung hampir satu minggu yang didahului oleh Festival Reog Remaja. Khusus Festival Reog Remaja ini, semua penari yang tampil, berikut pengrawit dll adalah dari siswa-siswi SMP/MTs sederajat.. Jathil dan Reog menjadi muatan lokal di hampir semua sekolah di Ponorogo di semua jenjang pendidikan. Jelaslah bahwa Reog Ponorogo ini memang sudah mengakar dalam budaya masyarakat Ponorogo.

Selain FRN tersebut, terdapat acara yang tidak kalah seru dan bernilai sakral, yaitu Bedhol Pusaka dan Kirab Pusaka. Bedhol Pusaka ini adalah semacam ritual membawa Pusaka Kabupaten Ponorogo dari Dalem Pringgitan menuju Kota Lama Ponorogo tepatnya Makam Batoro Katong. Bedhol Pusaka dilakukan pada malam hari, sedangkan Kirab Pusaka adalah membawa kembali Pusaka tersebut dari Makam Batoro Katong menuju pendopo Kabupaten Ponorogo. Kirab Pusaka ini tidak hanya membawa pusaka yang sudah dimandikan/ dijamas, menuju Pendopo Kabupaten, melainkan juga menjadi ajang promosi bagi instansi, SKPD dan lembaga pendidikan di Ponorogo. Iring-iringan delman yang dinaiki Bupati, Wakil Bupati, Forkompimda, Kepala Dinas, Camat, ratusan mobil hias, penampilan drumband, dan lain-lain, menjadi magnet bagi masyarakat Ponorogo dan sekitarnya untuk melihatnya. Event ini berhasil memukau puluhan ribu masyarakat yang secara antusias menyaksikannya.

Penyerahan penghargaan penyaji terbaik pada FRN 2023
Sekarang mari kita lihat dari perspektif manajemen marketing bagi Event Organizer yang menyelenggarakan kegiatan tersebut. Pemkab Ponorogo tentu tidak mungkin melaksanakan kegiatan ini sendirian, tetapi menggandeng event organizer untuk mensukseskan acara yang berskala nasional ini. Bagaimana event organizer ini mampu memasarkan festival Grebeg Suro ini menjadi begitu masyhur dan puluhan ribu penonton hadir setiap malamnya, bahkan penonton dari luar negeri pun hadir melihatnya.

Pemasaran adalah suatu usaha untuk membaca dan mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan motivasi seseorang untuk datang ke sebuah event. Pemasaran event/ marketing event merupakan suatu proses menggunakan strategi bauran pemasaran untuk mencapai tujuan organisasi dengan menciptakan suatu event yang bernilai untuk klien. Hall (1997) lebih memperjelas lagi bahwa Pemasaran event merupakan suatu fungsi bisnis dimana pengelola event mencoba untuk memahami apa yang dibutuhkan stakeholder secara luas, tidak hanya klien tetapi juga komunitas serta masyarakat terkait. Dalam konteks penyelenggaraan event Grebeg Suro 2023 ini, nampaknya Event Organizer ini sukses dalam pemasarannya. Apa saja kunci sukses dalam marketing sebuah event? Silahkan simak tulisan selanjutnya di bawah ini.

Terdapat tujuh tahapan yang harus dilakukan oleh event organizer agar sukses memasarkan event yang diselenggarakan, yaitu (1) menetapkan tujuan dari event, (2) mengidentifikasi target pasar, (3) mendesain layanan dan produk-produk event, (4) menentukan tarif/ harga event,(5) menetapkan strategi, (6) mempromosikan event dan (7) mengevaluasi strategi dan taktik dalam pemasaran yang telah dilakukan. Dengan tahap-tahap ini dilaksanakan secara maksimal, maka event tersebut akan mencapai sasaran dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Penetapan tujuan event dilaksanakan pada tahap awal. EO dan klien dapat bersama merumuskan Tujuan umum dan tujuan khusus dari event yang akan diselenggarakan. Misalnya, untuk Tujuan umumya adalah Meningkatkan sikap masyarakat terhadap kesehatan dan kebugaran, Meningkatkan kebanggaan masyarakat, Memajukan masyarakat ekonomi lokal, Meningkatkan penjualan produk, Membangun loyalitas Tim dll.

Setelah penetapan tujuan, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi target pasar. Harus diingat bahwa tidak semua produk bisa menyenangkan semua konsumen, dan tidak semua event cocok dan dapat diterima oleh semua orang. Itulah sebabnya diperlukan segmentasi pasar untuk menentukan siapakah target yang akan dibidik dan diharapkan bisa partisipasi dalam kegiatan tersebut.

Manfaat yang diperoleh secara umum oleh target pasar adalah rasa bangga, pengalaman baru, hiburan, pengalaman belajar, hasil yang menarik, kesempatan bertemu orang lain, peluang untuk membeli sesuatu dan peluang untuk melihat sesuatu yang unik. Sedangkan manfaatnya bagi klien adalah membuka peluang bisnis, membangun dengan masyarakat dan meningkatkan brand awareness.

Prosesi Kirab Pusaka pada Grebeg Suro Ponorogo tahun 2023
Dalam mendesain suatu produk atau jasa, maka organisasi bisnis harus membangun reputasi dengan standar-standar kualitas layanan dan branding yang dikemas semenarik mungkin. Dalam konteks event, Produk merupakan kombinasi 4 element berikut: (1) Barang/Komponen berwujud (2) Layanan/ Komponen tidak berwujud, (3) Pencitraan Merk/ Branding (Bagaimana nama & citra event dapat diterima menjadi suatu keunggulan bagi konsumen),(4) Reputasi (Bagaimana event diposisikan sesuai dengan kebutuhan target pasar yang dituju).

Terkait dengan tarif/ harga dari sebuah event, Harga merupakan semua nilai yang konsumen bayar untuk dapat pengalaman menghadiri acara suatu event, tidak hanya materi, tapi waktu luang dan usaha. Dalam menentukan harga dari sebuah event, hal-hal berikut yang harus dipertimbangkan, yaitu: (1) Waktu penyelenggaraan event, (2) Harga Promosi (jika permintaan event rendah, gunakan strategi penyesuaian harga, seperti early bird), (3)Building event (mengemas event dengan akomodasi/penawaran lainnya, seperti voucher makan, dll), (4)Metode Pembayaran, dan diskriminasi harga (penyesuaian harga sesuai fasilitas, seperti tempat duduk)

Untuk mempromosikan sebuah event, dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti Press release, speech, news conference, ambassador, news reporting, appreciation rewards,  VIP visites and celebrities            dan charitable donation. Penggunaan media sosial juga menjadi alternative murah tetapi memiliki dampak yang luas untuk promosi. Singkatnya baik promosi secara online maupun offline harus ditempuh agar event yang akan diselenggarakan dihadiri banyak pengunjung dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sahabat inspirasi, demikianlah sekilas tentang marketing dalam event organizer, semoga bermanfaat untuk semuanya. (HAR, 19/7/2023)

Kamis, 16 Februari 2023

KUNCI KEBERHASILAN MENJADI WIRAUSAHAWAN

 


KUNCI KEBERHASILAN MENJADI WIRAUSAHAWAN

Siapa yang ingin menjadi wirausahan atau pengusaha? Hampir semua orang yang ditanya seperti itu akan menjawab “ya, saya ingin mandiri, punya usaha sendiri. Ya, saya ingin menjadi seorang pengusaha.”  Sebagaian orang tidak suka menjadi pengusaha, mereka ada yang lebih suka menjadi pegawai baik swasta tau jadi ASN yang dinilai lebih aman dari sisi pendapatan. Sementara pengusaha dirasa tidak aman karena sangat memungkinkan tidak berhasil atau bahkan bangkrut. Inilah yang terjadi di masyarakat.

Memang harus diakui bahwa tidak mudah untuk menjadi seorang wirrausahawan atau pengusaha. Tetapi tdak mudah bukan berarti tidak bisa. Banyak contoh para pengusaha/ wirausahawan sukes di Indonesia bahkan luar negeri, dan akhirnya mereka bisa mengangkat derajat hidup orang banyak dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang telah didirikan. Apa yang menjadi kunci keberhasilan mereka , para wirausahan agar menjadi sukses?  Apa saja syarat, sifat dan sikap yang harus dimiliki? Berikut kami berikan kunci keberhasilan para pengusaha agar kelak para pembaca inspirasipendidikan.com juga bisa terinspirasi dan melangkah mantap menjadi seorang wirausahawan.

Sikap Mental yang harus dimiliki:

  1. Yakin dapat menggapai sukses dengan bisnis;
  2. Menyenangi bidang bisnis dan menerjuni bisnis dengan senang; semangat dan gairah kerja dalam menekuni bisnis. Mampu mengubah pekerjaan menjadi kegiatan yang menggairahkan, menarik dan memberi kepuasan;
  3. Tanamkan bahwa menciptakan pekerjaan lebih mulia daripada mencari pekerjaan, karena akan mendukung penghasilan orang banyak;
  4. Tekun dalam berbisnis, karena yang menggaji adalah konsumen. Jika tidak tekun, akan di PHK konsumen;
  5. Tidak cepat putus asa, jika mengalami hambatan;
  6. Kemampuan memperluas dan membina relasi merupakan kunci sukses dalam berbisnis, luas dan luwes dalam pergaulan, terutama kepada pihak yang terkait dengan bisnis kita;
  7. Menganggap pembeli adalah raja. Sikap ramah tamah, santun dan murah senyum merupakan salah satu kunci daya tarik terhadap pembeli;
  8.  Jeli melihat peluang bisnis;  banyak mencari informasi peluang bisnis. Kejelian dapat ditingkatkan jika kreatif dan inovatif;
  9. Mampu melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses;
  10. Bersikap mental positip terhadap semua peristiwa dan mencari hikmah setiap pengalaman.;
  11.   Kebiasaan baik yang telah diperoleh merupakan harta yang penting, misal kerja pagi-pagi untuk  menggunakan waktu dini secara produktif;

Syarat menjadi wirausaha

1.      Semangat kerja (kemauan, keuletan dan ketekunan): Merupakan prasyarat dasar berhasilnya usaha di segala bidang. Tingkat semangat kerja ditentukan oleh nilai yang didapat dari pendidikan sejak masa kanak-kanak hingga dewasa.

2.   Kemampuan atau keahlian; Seorang calon wirausaha perlu memiliki kemampuan /keahlian mendapatkam gagasan orisinil maupun dalam memilih orang yang tepat sesuai dengan bidangnya.

3.      Kesempatan; Gagasan dan kemampuan tidak dapat dikembangkan dengan baik jika tidak ada kesempatan. 

4.      Disiplin; Faktor sangat penting dalam membentuk pribadi seorang wirausaha yang tangguh. Disiplin bukan merupakan sesuatu yang ada dengan sendirinya dalam pribadi, namun merupakan suatu produk dari proses pendidikan yang panjang.

5.      Keberanian; didasarkan perhitungan yang matang. Keberanian membuka gagasan usaha, mengambil keputusan atau resiko

6.      Merdeka lahir batin; Tidak menggantungkan nasibnya kepada manusia. Tidak mau diikat oleh balas jasa/balas budi dengan mengorbankan harga dirinya.

7.        Modal; Modal merupakan faktor pelengkap dalam kegiatan wirausaha.

Kunci Keberhasilan Wirausaha

1.       Mempunyai tujuan yang jelas: Tujuan harus bisa mengarahkan kegiatan masa kini dan mendatang. dirumuskan secara jelas, lugas, realistis sehingga memungkinakan untuk dicapai. Ditetapkan berdasarkan potensi yang dimiliki.

2.      Bekerja keras; ulet atau tidak mudah putus asa, tekun yang berarti dengan sabar ingin mencapai sesuatu sesuai tujuan.

3.      Mengambil resiko sedang; berani mengambil resiko, namun harus didasarkan pada pertimbangan masak dan dipilih resiko yang berdampak sedang.

4.      Memanfaatkan peluang; Sebagian besar peluang harus dicari dengan sungguh sungguh. Untuk mencari peluang perlu adanya suatu kehendak untuk mencari informasi, memperluas wawasan dan berusaha berpikir kreatip. Mencari dan melihat peluang tidak cukup apabila tidak disertai dengan kemampuan memanfaatkan peluang.

5.      Mengutamakan kejujuran; Kejujuran merupakan suatu hal yang mutlak dan perlu dipertahankan oleh wirausaha, karena menyangkut nama baik.

6.      Mempunyai motivasi tinggi dalam berprestasi.; Seorang bekerja atau bertindak didasarkan pada motif-motif yang ada dalam dirinya. Seorang wirausaha harus mempunyai motivasi yang tinggi untuk berprestasi.

7.      Berfikir dan bertindak efisien; merupakan kunci keberhasilan pemanfataan sumberdaya. Pencapaian tujuan diukur efektivitas dan efisiensinya.  Tujuan yang dicapai tidak secara efisien merupakan suatu pemborosan.

8.      Berfikir optimis; memeandang segala sesuatu dengan positip. Berpandnagan optimis dan positip akan menggerakkan orang bertindak dan mencapai tujuan,sedang berpandnagan pesimis dan negatip akan  menyebabkan hambatan psikologis untuk bertindak.

9.      Menghargai waktu: Tidak banyak yang menyadari bahwa waktu merupakan sumberdaya yang paling penting, oleh karena itu manfaatkanlah dan hargailah waktu. Prestasi seseorang lebih bayak ditentukan oleh sejauh mana memanfaatkan waktunya sebaik-baiknya  dan tidak menyia –nyiakan.

10.   Mempunyai kemampuan berkomunikasi; Seorang wirausaha dituntut bekerja dengan orang lain, sehingga kemampuan berkomunikasi perlu ditingkatkan, baik dengan lisan , tulisan, dan juga kemampaun mendengarkan orang lain.

11.   Banyak konflik dalam kerjasama karena komunikasi yang kurang baik: Berpandangan jauh kedepan. Masa lalu adalah penting sebagai pelajaran, tetapi jangan terpaku dengan masa lalu. Pandangan hendaknya lebih ditujukan ke masa depan yang lebih baik.

12.  Dengan melihat ke depan, berarti bahwa menganalisa apa kira-kira yang akan terjadi dan atas dasar hasil analisis ini kemudian dibuatkan suatu rencana.

13.  Membiasakan bekerja rapi dan sistematis; Bekerja denga rapi berarti selalu berusaha bekerja dengan terorganisir. Membiasakan bekerja dengan rapi dan sistematis akan berdampak pada efisiensi dan efektivitas kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.

14.   Mempunyai pencatatan keuangan; Seorang wirausaha harus mempunyai pencatatan yang lengkap, tertib dan rapi berbagai transaksi keuangan. Tanpa adanya catatan keuangaan tidak akan diketahui apakah usahanya rugi atau untung.

15.   Melakukan penghematan biaya operasional; Ada dua komponen biaya yaitu biaya tetap dan variabel. Kedua komponen biaya itu pada hakekatnya dapat dihemat melalui perencanaan, tindakan efisien dan pengendalian secara terpadu.  Bagi wirausaha pemula, lebih baik menekan biaya tetap sekecil mungkin dan mengatur biaya variabel sesuai dengan skala atau perkembangan usahanya.

16.   Menekan biaya material; Komponen biaya tenaga kerja pada dasarnya sulit diturunkan namun biaya material lebih fleksibel dan mudah dirubah. Rasio biaya material yang mencapai 70 % atau lebih dari  harga jual, maka usaha tersebut di ambang kehancuran. Untuk mengurangi biaya material dapat dilakukan dengan cara : a) memebeli bahan baku maupun bahan pembantu dengan partai besar, b) menekan pemborosan material dan c) mencari alternatif material pengganti.

17.   Mengusahakan pembeli sebagai pelanggan tetap; Proses penjualan tidak terhenti pada saat pembeli membayar barang yang telah dibelinya. Pembeli yang merasa puas, akan kembali membeli lagi. Wirausaha harus  dapat menangkap keinginan dan kebutuhan pembeli serta berusaha untuk mengetahui ukuran kepuasan dari pembeli.

18.   Melakukan pengawasan secara ketat terhadap piutang; Banyak wirausaha pailit karena piutang. Bagi wirausaha pemula, dapat menjual dengan cara kredit, akan tetapi konsekuensinya harus diikuti dengan melakukan pengawasan secara ketat terhadap piutang. Harus membuat daftar piutang disesuaiakn dengan waktu jatuh temponya dan secara intensif melakukan penagihan.

19.  Selalu meningkatkan diri; Seorang wirausaha seharusnya jangan puas dengan kemampuan yang ada pada dirinya saat ini.  Harus menyadari bahwa tantangan dan pekerjaan masa datang akan lebih berat, sehingga harus berusaha meningkatkan diri. Keinginan untuk meningkatkan diri harus didasarkan pada keyakinan bahwa dirnya mempunyai kelemahan yang perlu diatasi.Kemampuan untuk selalu melihat kelemahan dirinya perlu selalu ditingkatkan. Yang penting dalam peningkatan diri itu adalah keterbukaan diri untuk menerima hal-hal yang baru.

Demikianlah sikap mental yang harus dimiliki seorang wirausahawan, Syarat menjad seorang wirausahawa dan kunci keberhasilan seorang wirausahawan. Semoga bermanfaat bagi semua sahabat inspirasi pendidikan. (HAR)

Sabtu, 11 Februari 2023

MENGGALI IDE PELUANG USAHA


 

MENGGALI IDE PELUANG USAHA DAN TIPS  MEMULAI USAHA

Kemampuan untuk mencari peluang usaha merupakan hal yang perlu diasah oleh para calon wirausahawan. Bagi pengusaha yang sudah lama bergelut di bidang wirausaha mungkin hal semacam ini sudah melekat dalam dirinya. Sehingga setiap kondisi yang ditemui, dianalisis dan dapat ditentukan apakah memiliki prospek yang bagus untuk membuka usaha. Hal tersebut bisa disebabkan oleh pengalamannya yang didukung oleh modal besar dan network yang dimiliki.

Bagaimana dengan para calon wirausahawan? Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencari dan menentukan peluang usaha antara lain:

1.  Peluang usaha bersumber dari adanya kebutuhan dari individu atau masyarakat;

Identifikasi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat atau kebanyakan anggota masyarakat saat ini atau di masa yang akan datang. Semakin banyak yang membutuhkan, maka semakin besar peluang usaha dapat dibuka. Misalnya: di suatu daerah yang cukup padat penduduknya, sebagian besar penduduknya bekerja di luar negeri, maka transaksi keuangan via transfer sering dilakukan oleh pekerja migran untuk kebutuhan keluarganya di rumah. Sementara itu lokasi ATM dan Bank cukup jauh ada di pusat kecamatan. Maka peluang usaha yang memungkinkan untuk dilakukan misalnya dengan membuka BRILink, Agen BNI46, dll. sehingga masyarakat tidak usah jauh-jauh untuk ambil uang atau untuk kebutuhan transfer lainnya. Beberapa contoh peluang usaha lainnya dapat ditemukan di sekitar tergantung kondisi dan kepiawaian, keberanian, serta faktor-faktor lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka ada beberapa faktor yang juga harus diperhatikan yaitu faktor ekonomi, politik, pasar, persaingan, pemasok, teknologi, sosial dan geografi. Karena itu seorang wirausahan harus Mencari informasi terkait perubahan pada masyarakat, seperti internet, instansi pemerintah, dan lan-lan. Sumber informasi juga dapat diperoleh dari instansi/lembaga pemerintah, media massa, pasar atau mungkin melalui wawancara dengan konsumen. Jadi, peluang senantiasa ada karena perubahan-perubahan terus berlangsung baik di tingkat individu, maupun ditingkat masyarakat. Kemampuan kita melihat peluang sangat tergantung dari informasi yang kita peroleh tentang faktor lingkungan usaha.

Dalam menemukan peluang usaha yang cocok, kita dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu: (1) Pendekatan in-side-out (dari dalam ke luar) bahwa keberhasilan akan dapat diraih dengan memenuhi kebutuhan yang ada saat ini. (2) Pendekatan out-side-in (dari luar ke dalam) bahwa keberhasilan akan dapat diraih dengan menciptakan kebutuhan.

2. Memilih Lapangan Usaha dan Mengembangkan Gagasan

Dalam memilih lapangan usaha yang akan kita geluti, perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:

a)  Lapangan usaha yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok bagi kita.

b) Lapangan usaha yang pada masa lalu menguntungkan, belum tentu pada saat ini masih menguntungkan, atau lapangan usaha yang menguntungkan saat ini belum tentu menguntungkan di masa yang akan datang.

c) Lapangan usaha yang berkembang baik di suatu daerah, belum tentu dapat berkembang dengan baik pula di daerah lain, dan sebaliknya.

d) Berangkat dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dalam memilih lapangan usaha, kita perlu kembali melihat dan mengkaji kondisi internal kita dan kondisi eksternal dimana usaha kita jalankan, karena faktor internal dan eksternal ini akan sangat menentukan kesuksesan kita dalam menjalankan usaha. Faktor internal yang dimasuksud disini seperti penguasaan sumberdaya (lahan, bangunan, peralatan dan finansial), penguasaan teknis atau keterampilan, penguasaan manajemen dan jejaring sosial yang kita miliki. Faktor eksternalnya adalah Peraturan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran, persaingan, resiko dan prospek ekonomi baik lokal, regional, nasional maupun global.

3.  Langkah-Langkah Berwirausaha

Terdapat beberapa tips yang bisa dipraktikkan dalam  memulai usaha baru. Yaitu:

a)   Pilih bidang usaha yang anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di dalamnya;

Tips pertama ini sangatlah membantu bagi mahasiswa / pelajar/ calon wirausahawan yang cenderung memiliki keinginan yang tinggi sekaligus mudah jenuh. Tidak mudah memang, terutama jika kita sudah lama dan terbiasa berada dalam zona aman. Seringkali kesibukan kerja membunuh instink kita untuk berkreasi maupun mengasah minat dan kesukaan yang mampu mendatangkan uang. Jika anda telah menentukan minat, maka segeralah asah pengetahuan dan perbanyak bacaan serta ketrampilan mengenai bidang usaha yang hendak anda tekuni.

b)  Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan

Seringkali tawaran-tawaran peluang bisnis dan dukungan pengembangan bisnis datang dari rekan-rekan di dalam jaringan tersebut. Namun anda tetap harus hati-hati, karena tidak pernah ada yang namanya makan siang gratis, siapapun itu, anda harus tetap berhati-hati dan mempersiapkan akan datangnya hal-hal yang tidak terduga. Hal ini juga sejalan dengan prinsip seorang pebisnis “uang tidak mengenal tuan”. Bisa saja hari ini anda adalah big boss, namun esok lusa anda menjadi pengangguran karena didepak oleh karyawan sendiri yang bekerja sama dengan partner bisnis anda atau bahkan investor anda.

c)  Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam  produk/jasa anda

Kebanyakan orang tidak sadar, ketika memulai berbisnis, terjebak di dalam fenomena banting harga. Padahal, ada kalanya, harga bukan segalanya. Anda harus bisa mencari celah dan ceruk pasar yang unik. Anda harus menentukan posisi anda di dalam peta persaingan usaha. Jika anda menilai terlalu tinggi jasa/produk anda, sementara hal yang anda tawarkan itu tidak punya keunggulan yang sangat spesifik dan memiliki nilai tambah, maka orang akan berpaling kepada usaha sejenis dengan harga dan kualitas yang jauh lebih baik.

d)  Jaga kredibilitas dan brand image

Seringkali kita ketika memulai berusaha, melupakan faktor nama baik, kredibilitas dan pandangan orang terhadap produk/jasa kita. Padahal, ini yang paling penting dalam berbisnis. Mengulur-ulur pembayaran kepada supplier atau peminjam modal, adalah tindakan yang sangat fatal dan berakibat kepada munculnya nama anda di dalam daftar hitam jaringan bisnis usaha yang anda tekuni. Misalnya salah satu usaha bisnis, seringkali bertindak arogan dan mengabaikan keluhan para pelanggannya, padahal bukan hanya sekali dua kali orang-orang melakukan komplain, akibatnya, kehilangan pelanggan adalah hal nyata yang akan terjadi dan bahkan kehilangan pasar potensial dan pangsa pasar yang dikuasainya.

e)  Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk modal kerja dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa

Banyak orang yang jika sudah untung besar dan berada di atas, melupakan faktor persiapan akan hal tak terduga maupun merencanakan pengembangan usaha. Padahal bisnis adalah sama dengan hidup, harus selalu bertahan dan berjuang.

 

Selain langkah-langkah tersebut di atas, penulis berikan tips juga langkah-langkah teknis dalam memulai usaha menurt Tung Desem Waringin, Seorang Wirausahawan dan trainer yang sudah sukses di bidanngnya. Antara lain:

a)  Bangun Ide bisnis dengan menulis Impian dan hobby kita.

b)  Berikan alasan yang sangat kuat untuk mewujudkan mimpi tersebut.

c)  Mulailah untuk mewujudkan mimpi tersebut dengan bertindak dan cari tema yang tepat dan tulis misi / Langkah pencapaian dan tuangkan menjadi konsep usaha yang jelas

d) Lakukan riset baik di internet maupun di kenyataan sehari-hari, Visi dan Misi yang kita tulis harus terdefinisi dengan jelas, specific dan marketabel sesuai bidangnya.

e)  Tuliskan dan rancang strategi yang akan dijalankan

f)  Cari pembimbing (pilih yang sudah sukses di bidang tersebut), untuk pembanding dan mengurangi resiko kegagalan dalam melakukan langkah-langkah pencapaian goal tersebut

g)  Buatlah  sebuah  TEAM yang kompak untuk membantu  mewujudkan  goal tersebut .

h) Optimalkan jaringan, relasi dan network yang kita punya untuk mencapai goal/visi kita tersebut

i)  Buat jaringan baru yang tak terhingga dengan membuat relasi dan silaturahmi sebanyak-banyaknya

j) Gunakan alat bantu untuk mempercepat pencapaian misal website, jejaring sosial, advertisement, promosi, dll

k) Buat SYSTEM yang ideal untuak bisnis tersebut. (S=Save, Y=Your, S=Self, T=Timing, E=Energy, M=Money)

Demikianlah langkah-langkah yang dapat dilakukan bagi para calon pengusaha / wirausahawan baru untuk menggali ide peluang usaha dan mempraktikkannya dalam memulai usaha. Yang terpenting dari kesemua itu adalah keberanian untuk memulai usaha setelah menentukan peluang dan bidang usaha yang digeluti. (HAR)

Sabtu, 04 Februari 2023

MENGAPA MAHASISWA HARUS BERWIRAUSAHA?

 


MENGAPA MAHASISWA HARUS BERWIRAUSAHA?
Oleh: Dr. Hariyanto, M.Pd*

Wirausaha, berasal dari dua kata yaitu  “wira” yang artinya satria, berani, patriot dan teladan. “Usaha” yang artinya berusaha, upaya pengerahan tenaga dan segala sumber daya. Jika digabungkan maka bisa memiliki pengertian sebuah keberanian untuk mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan. Secara tersirat dari pengertian tersebut terdapat aspek kemandirian di dalamnya yang didasari  sebuah kesadaran dan keberanian memulai dan menjalankan sebuah usaha.

Jumlah penduduk di Indonesia pada semester 1 tahun 2022, tepatnya bulan juni 2022 menurut data yang ada adalah 275.361.267 (www.dukcapil.kemendagri.go.id). Jumlah yang sangat besar. Tentu saja dari jumlah tersebut kita memiliki potensi sumber daya manusia yang begitu besar apabila SDMnya memiliki kualitas untuk membangun negeri ini. pertanyaan yang sering kita dengar adalah mengapa Indonesia yang memiliki kekayaan alam besar dan penduduk besar tetapi belum mampu menjadi negara yang maju, bahkan masih kalah dengan negara-negara di Asia yang dari jumlah penduduknya lebih kecil dan wilayah negaranya lebih kecil, serta sumber daya alamnya lebih sedikit. Misalnya Jepang, Singapura, Korea selatan.

Menjawab pertanyaan tersebut, mari sedikit kita cermati dari sisi kewirausahaan sebagaimana judul yang tertulis di atas.. Jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, rasio jumlah wirausaha di Indonesia masih sebesar 3,47 persen atau hanya sekitar 9 juta orang dari total jumlah penduduk. Kendati naik dari 2016 yakni 3,1 persen. Menurut Ketua BPP HIPMI, Mardhani H. Maming (2022), untuk menjadi sebuah negara yang maju memerlukan jumlah pengusaha 12-14% dari total penduduknya (www.medcom.id). Dengan demikian Indonesia masih kekurangan 30 juta-40 juta entrepreneur agar rasionya mencapai 12%-14% dari total jumlah penduduk.

Angka pengangguran di Indonesia sebagaimana dilansir oleh BPS, bahwa Angka Pengangguran Terbuka (APT) pada bulan agustus mencapai 5,86%, mengalami penurunan sebesar 0.6 % dibandingkan data pada bulan Agustus 2021. Terdapat 4,15 juta orang (1,98 persen) penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 (0,24 juta orang); Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 (0,32 juta orang); sementara tidak bekerja karena COVID-19 (0,11 juta orang); dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 (3,48 juta orang).

Berdasarkan data tersebut di atas, maka pemerintah terutama melalui pendidikan tinggi terus berupaya untuk menggalakkan program-program yang bisa membekali mahasiwa keterampilan-keterampilan, soft skill, hard skill, memberikan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat kepada dosen, mengadakah Program Kreativitas Mahasiswa, dll. semua dilakukan dalam rangka menciptakan lulusan perguruan tinggi yang memiliki daya saing dan tidak menjadi beban negara karena setelah lulus kuliah, yang hanya menjadi pengangguran intelektual. Kebijakan lainnya yang dilakukan kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan adalah menginstruksikan perguruan tinggi agar membekali mahasiswa dengan mengajarkan mata kuliah kewirausahaan.

Pemberian mata kuliah Kewirausahaan tersebut tentu saja tidak serta merta dapat segera menciptakan lulusan yang menjadi seorang wirausaha. Bagaimanapun harus diakui bahwa penciptaan lulusan perguruan tinggi yang menjadi seorang wirausahawan, tidak serta merta mudah untuk dilaksanakan. Berdasarkan bukti empiris di lapangan, terdapat kecenderungan bahwa lulusan perguruan tinggi lebih senang memilih bekerja dengan tingkat kenyamanan/ keamanan serta kemapanan dalam waktu yang singkat. Faktanya dapat dilihat dari jumlah lulusan perguruan tinggi yang melamar ASN atau PPPK, jumlahnya sangat besar. Hal itu sudah mengindikasikan bahwa ASN adalah pekerjaan yang paling nyaman dan aman di mata lulusan perguruan tinggi. Maka inilah PR yang berat untuk pemerintah, karena kembali lagi dengan yang penulis sampaikan di atas, Indonesia masih membutuhkan 30 juta-40 juta wirausahawan baru untuk bisa menjadi sebuah negara yang maju, terutama dari sisi ekonominya.

Meskipun demikian, Perguruan Tinggi tidak boleh berpatah arang, harus selalu berupaya dan bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat demi Indonesia yang lebih maju. Beberapa hal dapat dilakukan antara lain:

(1)    Mengembangkan dan membiasakan unjuk kerja yang mengedepakan ide kreatif dalam berpikir dan sikap mandiri bagi mahasiswa dalam proses pembelajaran (menekankan model latihan, tugas mandiri, problem solving, cara mengambil keputusan, menemukan peluang, dst);

(2)    Menanamkan sikap dan perilaku jujur dalam komunikasi dan bertindak dalam setiap kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pembelajaran sebagai modal dasar dalam membangun mental entrepreneur pada diri mahasiswa;

(3)   Para praktisi pendidikan juga perlu sharing dan memberi support atas komitmen pendidikan mental entrepreneurship ini kepada lembaga-lembaga terkait dengan pelayanan bidang usaha yang muncul di masyarakat agar benar-benar berfungsi dan benar-benar menyiapkan kebijakan untuk mempermudah dan melayani masyarakat;

 Kemajuan, kemakmuran, keadilan dan kesejahteraan bangsa Indonesia adalah dambaan seluruh rakyat Indonesia. Maka sebagai rakyat yang bernaung di bawah rumah besar Indonesia, kita semua dengan segala kemampuan serta profesi yang dimiliki memiliki tanggung jawab sesuai kapasitas yang dimiliki untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut. Dan menjaga agar ”rumah Indonesia” tetap berdiri kokoh diantara ”rumah-rumah” atau negara lainnya. (HAR)

 ------------ 
* Penulis adalah pemerhati di bidang pendidikan