f ' Inspirasi Pendidikan: Pendidikan Dasar

Inspirasi Pendidikan untuk Indonesia

Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi, juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan.

Bersama Bergerak dan Menggerakkan pendidikan

Kurang cerdas bisa diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki (Bung Hatta)

Berbagi informasi dan Inspirasi

Tinggikan dirimu, tapi tetapkan rendahkan hatimu. Karena rendah diri hanya dimiliki orang yang tidak percaya diri.

Mari berbagi informasi dan Inspirasi

Hanya orang yang tepat yang bisa menilai seberapa tepat kamu berada di suatu tempat.

Mari Berbagi informasi dan menginspirasi untuk negeri

Puncak tertinggi dari segala usaha yang dilakukan adalah kepasrahan.

Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Dasar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Dasar. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 September 2024

Menapaki Jalan Literasi

oleh: Shakayla*

Haii.. sahabat inspirasipendidikan, perkenalkan namaku Shakayla, saat ini saya adalah siswi kelas VIII MTs Negeri 2 Ponorogo. Kali ini aku akan berbagi pengalaman tentang menulis dan suka duka yang aku alami selama menghasilkan karya tulis atau buku. semoga apa yang aku tuliskan ini bisa menginspirasi para pembaca di mana pun berada.

Menulis merupakan sebuah hobi, sama halnya dengan membaca yang menjadi kegemaranku. Buku-buku cerita fiksi maupun non fiksi yang menarik bisa saja habis dalam sekali baca. Itulah sebabnya aku terinspirasi dengan para penulis terkenal di dunia seperti JK. Rowling, Helvi Tiana Rossa, Habiburrahman El Sirazi, Andrea Hirata, Asma Nadia,Leila S Chudori,Nadia Ristivani, dan lain-lain. Cerita yang ada dalam buku yang ditulisnya membuatku iri dan ingin menjadi seperti mereka. Karena itulah sejak kelas 1, aku sudah mulai menulis. Beruntungnya Ayah dan Bunda selalu mendukung sehingga di kelas 1 SD sudah bisa menerbitkan sebuah Kumpulan Puisi dan Cerpen. Hmmm.. memang sih, masih sederhana banget. kalau sekarang aku baca lagi, bisa tertawa sendirian. malu juga.. tapi bangga karena sudah bisa menghasilkan karya pada saat SD kelas 1.

Kemampuanku menulis terus aku asah dibimbing oleh orang tua dan guru. Karena sulit mendapatkan kursus atau pelatihan menulis untuk anak-anak, maka suatu saat aku pernah mengikuti pelatihan menulis yang pesertanya semua adalah orang dewasa. Pelatihan yang diadakan oleh sebuah penerbitan yang ada di Surabaya merupakan pengalaman yang menarik, karena justru aku mendapatkan masukan, saran, dan motivasi dari editor dan penulis lainnya. Dari situ aku semakin semangat menulis, dan syukurlah di kelas V awal saat pandemi Covid 19 mengganas, aku malah berhasil menyelesaikan dan menerbitkan Antologi Cerpen: Menggapai Harapan. ya... kalau jujur aku menilai buku ini hasilnya lebih bagus daripada sebelumnya.Aku juga mendapat apresiasi dari mereka yang telah membaca karyaku satu ini.

Penulis bersama Wakil Bupati Ponorogo, Hj. Lisdiarita (Kanan)

Bertemu dengan orang-orang hebat yang menjadi pejabat penting, para penulis hebat, tentu tidak pernah aku bayangkan apalagi bisa berbincang dan menerima nasehat serta saran dari mereka semua. Adalagi yang membuatku senang, yaitu ketika teman-temanku di SD, beberapa Adik kelas yang telah membaca novel Catatan Senja kemudian begitu antusias mengajak berdiskusi, bertanya-tanya tentang isi dan dibuat penasaran dengan akhir dari cerita Catatan Senja.
Bersama Amah Hida dan Ust. Wijiati, Kepala SDIT QA

Seolah menikmati dan ingin membuktikan kemampuanku dalam menulis, maka aku pun menulis lagi. Kali ini aku menulis sebuah novel. Hampir 6 bulan aku bisa menyelesaikan novel perdanaku. Tentu saja di sela-sela kegiatanku sekolah. Ya... bagiku menulis saat ini adalah hobbi yang tidak boleh mengalahkah tugas utama untuk belajar. Nah.. karena itulah orang tua selalu memberikan dukungan.

Akhirnya Bulan Nopember 2022, Novel Catatan Senja berhasil diterbtikan. Alhamdulillah semua merasa bergembira, kami sekeluarga, sekolah tempat aku belajar dan semua orang yang memiliki kepedulian dengan karya tulis. apalagi yang dihasilkan seorang anak yang masih duduk di SD. Yang paling membahagiakan adalah ketika orang-orang hebat seperti Ibu Yuli Dwi Astuti, Ketua Geliat Ponorogo Menulis (GPM), Amah Hida, seorang trainer dan konselor yang luar biasa, memberikan endorse statement pada novelku. dan tentu saja Ustadzah Wijiati Kepala SDIT Qurrota A'yun yang berkenan memberikan pengantar.
Kebanggaan dan kebahagiaan sebagai penulis adalah saat karya yang aku tulis itu dibaca banyak orang dan memberikan inspirasi kepada mereka. Apalagi Novel Catatan Senja ini juga sudah sampai di tangan Ibu Wakil Bupati Ponorogo, Bunda Hj. Lisdyarita, SH. Karya-karya yang aku tulis juga sudah menemui pembaca hebat lainnya yaitu kepala dinas Pendidikan Ponorogo, Bapak komandan Kodim Ponorogo, Ustadzah Vida Rabiah Al Adawiyah, seorang penulis yang hebat dari Solo. Setelah menjadi siswi di jenjang Sekolah Menengah Pertama, tepatnya di MTsN2 Ponorogo, Aku pun masih berusaha untuk menghasilkan karya-karya lainnya. tetapi jujur harus diakui beban akademik yang lebih berat membuatku kadang kesulitan membagi waktu untuk melanjutkan hobi menulisku. 

Harus diakui lingkungan sekolah juga berpengaruh terhadap produktivitasku dalam menghasilkan karya. Sebuah novel masih dalam proses dan menunggu untuk diselesaikan. semoga selama bersekolah di MTs N 2 ini bisa diselesaikan. Oiya.. Bulan September ini karya antologi cerpen yang kami tulis bersama teman-teman di MTsN 2 Ponorogo sudah bisa diterbitkan. Di situ aku menulis sebuah cerpen yang berjudul "Asamaraloka Sang Renjana". Harapanku suatu saat nanti Aku bisa menerbitkan Kumpulan Cerpen secara solo yang merupakan hasil dari cerpen-cerpen yang Aku tulis.
Penulis (kanan) Bersama Ketua GPM (Gerakan Ponorogo Menulis)

Semoga aku bisa menghasilkan karya-karya lainnya di masa depan. terima kasih aku ucapkan kepada semua yang telah membantu. terutama CV Pustaka EL Queena yang telah menerbitkan beberapa karyaku, kepada orang tua dan semua keluarga besar, kepada para guru yang telah membimbingku semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik untuk semua kebaikan yang diberikan kepadaku. Aamiin... (Queena, 27 Sept 2024)

Shakayla: Penulis

Selasa, 06 Februari 2024

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

BEST PRACTICES

PPG DALJAB KATEGORI 3 TAHUN 2023 DI KELAS 1 SDN 075113 FABALIWA
KECAMATAN ALASA TALUMUZOI KABUPATEN NIAS UTARA

 

 

 




OLEH:


        NAMA : ATIMA HULU, S.Pd
        KELAS : 02
        NIM : 23021141521

 

  

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)
ANGKATAN 3 TAHUN 2023 SDN NO 075113 FABALIWA
UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Senin, 05 Februari 2024

PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN BANTUAN AUDIO VISUAL DAPAT MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS 6 TEMA 1 SUBTEMA 1 PADA SD NEGERI TALANG SAWIT X

 

LAPORAN BEST PRACTICE
PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN BANTUAN AUDIO VISUAL DAPAT MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA 
KELAS 6 TEMA 1 SUBTEMA 1 PADA SD NEGERI TALANG SAWIT X


  




 

   

Disusun Oleh
DADANG, S.Pd
NIM. 23021141523

 

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
ANGKATAN III TAHUN 2023
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN

 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN DENGAN BENDA KONGKRIT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERIMENGENAL BILANGAN 1 – 10 DI KELAS 1 SDN 11 ANDONG

LK-3. Panduan Penyusunan Laporan Best Practice

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Best Practice tentang pembelajaran yang merupakan best practice dari kegiatan PPL PPG Daljab. Laporan ini berbentuk esai 500 kata dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

1. Pilihlah salah satu pembelajaran inovatif yang Anda lakukan selama PPL PPG Daljab yang menurut Anda paling berhasil dalam aspek peningkatan proses dan hasil belajar siswa/i.

2. Deskripsikan pembelajaran tersebut dalam bentuk esai dengan menggunakan kerangka STAR (situasi-tantangan-aksi-refleksi) yang sesuai dengan kondisi riil di kelas. Sertakan argumentasi Anda bahwa pembelajaran yang dipilih merupakan best practice.

3. Format penulisan esai menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1.

4. Struktur penulisan esai terdiri dari:

a. Judul

b.Pendahuluan
c.Pembahasan
d.Kesimpulan
e. Daftar Pustaka
STAR mencakup hal-hal di bawah ini:


Situasi

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice (praktik baik) ini penting dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawabmahasiswa PPG Daljab.

Tantangan

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, siapa saja yang terlibat.

Aksi

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut.

Refleksi

Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.

Sabtu, 05 Agustus 2023

“PELATIHAN DOKTER CILIK” BERSAMA POMG KELAS 3 UMAR BIN KHATTAB SDIT QURROTA A’YUN PONOROGO DI KODIM PONOROGO


inspirasipendidikan.com- Sabtu, 05 Juli 2023 menjadi hari yang menyenangkan bagi siswa-siswi kelas 3 Umar bin Khattab SDIT Qurrota A’yun Ponorogo. Tidak seperti biasanya pagi-pagi halaman Kodim Ponorogo sudah didatangi oleh anak-anak yang berseragam olahraga. Mereka diantar oleh orang tua masing-masing, dan sebagian orang tua juga mendampingi mereka untuk menuju Aula Kodim Ponorogo.  Hari ini mereka akan mengikuti sebuah kegiatan yang barangkali baru pertama kali mereka lakukan, dan pertama kali juga masuk di halaman markas tentara di kabupaten Ponorogo tersebut. Kegiatan yang diberi nama Pelatihan Dokter Cilik.

dr Ella, Narasumber sedang memberikan materi

Kegiatan tersebut merupakan agenda program kerja dari Paguyuban Orang Tua Murid dan Guru (POMG) Kelas 3 Umar SDIT Qurrota A’yun Ponorogo yang dilaksanakan di Aula Kodim Ponorogo. Kegiatan ini sukses dilaksanakan melibatkan kerjasama POMG kelas 3 Umar dan salah satu Wali Murid, yang sekaligus menjadi pemateri yaitu Ketua Persit Kartika Candra Kirana Kabupaten Ponorogo, Ibu dr. Ella Hirta Juni Ardiansyah,. Dalam kesempatan itu dr. Ella memberikan materi tentang dasar-dasar P3K, pola hidup bersih dan sehat yang sangat sesuai bagi anak-anak. Penyampaian pelatihan yang ramah anak, tempat yang nyaman, tanya jawab yang dilakukan antara anak dan narasumber menjadikan pelatihan tersebut menjadi semakin mengasyikkan bagi anak-anak kelas 3 tersebut. Untuk lebih menyemarakkan acara,  dilaksanakan juga fun games yang diprakarsai oleh pengurus POMG Kelas 3 Umar bin Khattab dan Wali kelas.

Fun Games bersama pengurus POMG

Ustadzah Sri Handayani, S.Pd., M.Pd atau yang biasa dipanggil Ustadzah Ani, Wali Kelas 3 Umar bin Khattab dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada dr. Ella yang bersedia memberikan ilmunya kepada anak didiknya. Harapannya ilmu dan praktik yang dilaksanakan hari ini menjadi pemicu anak agar bisa mengimplementasikan apa yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Senada dengan hal tersebut ketua POMG Kelas 3 Umar bin Khattab, ibu Afrilia Eka Prasetyawati juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada narasumber yang sudah banyak direpotkan selain memberikan ilmunya juga memfasilitasi tempat kegiatan, bahkan memberikan konsumsi kepada anak-anak dan Pengurus POMG yang mendampingi saat itu. “Semoga yang dilakukan hari ini menjadi amal jariyah dan mendapat balasan kebaikan yang berlebih untuk dr Ella dan keluarga.” Imbuhnya.

Tanya jawab oleh siswa kepada pemateri

Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 berakhir pada jam 11.00 berlangsung semarak dan menyenangkan. Hal ini dapat diketahui dari wajah anak-anak yang begitu sumringah dan antusiasmenya dalam mengikuti kegiatan. Apalagi saat tanya jawab, anak-anak yang berani bertanya, diberikan hadiah langsung oleh narasumber. Begitu juga pada waktu fun games yang dipandu oleh pengurus POMG dan Wali Kelas. Kegiatan ditutup dengan pemberian cendera mata dari Pengurus POMG kepada dr. Ella Hirta Juni Ardiansyah, dan dilanjutkan mengabadikan kebersamaan dengan foto bersama. (Efi: 05/08/2023).

Penyerahan cendera mata kepada narasumber oleh pengurus POMG

para siswa, saat berlangsungnya kegiatan


Berpose di Markas KODIM Ponorogo

foto bersama di Halaman KODIM Ponorogo

foto bersama seusai acara


Rabu, 26 Juli 2023

GRATIS DOWNLOAD BUKU REFERENSI UNTUK SMP/ MTS KELAS VII

 

inspirasipendidikan.com- Tahun Pelajaran 2023/ 2024 sudah dimulai, hal yang paling dicari bagi orang tua adalah semua peralatan sekolah yang dibutuhkan anak-anaknya. seperti buku, sepatu, tas, alat tulis, seragam, dll. diantara yang sangat diperlukan anak adalah buku pelajaran. Sebetulnya tidak hanya siswa, terkadang guru pun juga disibukkan mencari bahan referensi yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah. 

Nah.. kali ini sahabat inspirasi pendidikan tidak perlu risau, karena kami akan membantu semua sahabat inspirasi untuk mendapatkan buku-buku tersebut melalaui link e-book yang akan kami bagikan linknya di bawah ini. Sebelumnya kami informasikan dulu bahwa buku-buku yang kami masukkan disini baru buku-buku pengetahuan umum dan keagamaan  untuk siswa siswa jenjang SMP/ MTs utamanya kelas VII. Untuk kelas lainnya dan jenjang SD/MI atau SMA/MA/SMK nanti akan kami usahakan pada postingan selanjutnya.

Buku-buku yang kami berikan ini ada yang masih menggunakan kurikulum 2013, utamanya yang diterbitkan dan banyak digunakan oleh MTs di bawah Kemenag (Kementrian Agama Republik Indonesia). Meskipun demikian kami juga sertakan buku pengetahuan umum yang diterbitkan dan digunakan oleh Kementerian Pendidikan  Kebudayaan Riset dan Teknologi yang sudah menggunakan kurikulum Merdeka. Silahkan sahabat inspirasi pendidikan memilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Semoga buku-buku ini bisa bermanfaat dan selalu menginspirasi untuk tetap belajar lebih giat lagi.  Salam Inspirasi!

Silahkan download link di bawah ini:

Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs

Buku SIswa Kelas VII SMP/MTs

Buku Guru Bahasa Inggris Kelas VII SMP/MTs

Buku Siswa Bahasa Inggris Kelas VII SMP/ MTs

Buku Guru Matematika Kelas VII SMP/MTs

Buku Siswa Matematika Kelas VII SMP/MTs

Buku Guru IPA Kelas VII SMP/MTs

Buku Siswa IPA Kelas VII SMP/MTs

Buku Guru PKN Kelas VII SMP/MTs

Buku Siswa PKN Kelas VII SMP/MTs

Buku Guru IPS Kelas VII SMP/MTs

Buku Siswa IPS Kelas VII SMP/MTs

Buku SKI Kelas VII MTs

Buku PKN Kelas VII MTs

Buku Siswa Matematika Semester 2 Kelas VII MTs

Buku IPS Kelas VII MTs

Buku Bahasa Inggris Kelas VII MTs

Buku Guru PKN Kelas VII MTs

Buku Guru Matematika Kelas VII MTs

Buku Guru IPS Kelas VII MTs

Buku Guru Bahasa Inggris Kelas VII MTs

Buku Fiqih Kelas VII MTs

Buku Bahasa Arab kelas VII MTs

Buku Qur'an Hadits Kelas VII MTs


Sabtu, 24 Juni 2023

FAMILY GATHERING DAN PENGAMBILAN RAPORT DI SDIT QURROTA A’YUN PONOROGO

POMG Jenjang Kelas 2 bersama Kepala SDIT Qurrota A'yun, Wijiati, S.TP., S.Pd

inspirasipendidikan.com-SDIT Qurrota A’yun selalu menghadirkan inovasi dalam memberikan pelayanan pendidikan terbaiknya. Kali ini dilaksanakan melalui konsep baru penerimaan raport yang digabung dengan kegiatan family gathering. Jika di lembaga pendidikan lainnya, sekolah hanya memberikan informasi dan laporan pendidikan melalui wali kelas masing-masing di sekolah, tetapi SDIT Qurrota A’yun melakukan terobosan baru dengan menggandeng POMG (Paguyuban Orang Tua Murid dan Guru). Semua persiapan dan pelaksanaan acara penerimaan raport, termasuk ide acara yang dilakukan semua diserahkan semuanya kepada POMG di setiap jenjangnya. Pihak sekolah hanya tinggal membagikan raport kepada orang tua/ wali murid. Sedangkan siswa-siswinya mengikuti acara yang dipersiapkan POMG. Uniknya lagi tempat pelaksanaan penerimaan raport ditentukan oleh POMG, sesuai kesepakatan orang tua dan bisa bertempat di luar sekolah.
Siswa siswi jenjang kelas 2
Hari Sabtu, 24 Juni 2023 dilaksanakan acara penerimaan raport pada semester genap secara bersamaan di beberapa tempat yang berbeda. Pada jenjang kelas 2 dilaksanakan di sekolah, tepatnya di Lapangan SDIT Qurrota A’yun. Kegiatan dimulai pada pukul 06.30 sampai selesai. Acara yang digelar untuk jenjang kelas 2 ini dimulai dengan sarapan  pagi bersama, dilanjutkan senam pagi bersama wali murid/ orang tua, guru dan semua siswa siswi kelas 2. Keseruan bertambah ketika semua siswa-siswa mengikuti Fun Games dan pembagian doorprize yang dihandle oleh pengurus POMG. Ketika para siswa sedang asyik mengikuti Fun Games, Orang tua secara bergiliran menerima laporan pendidikan/ raport dari wali kelas masing-masing. Pada kesempatan ini orang tua diberikan kesempatan untuk berbagi masukan, dan menerima laporan perkembangan anak dari wali kelas. Sedangkan jenjang kelas 4 akan dilaksanakan di Lapangan Futsal SDIT Qurrota A’yun pada tanggal 25 Juni 2023.

Jenjang Kelas 5 di Makodim Ponorogo

Pada jenjang kelas 3 dan kelas 5, siswa –siswi mendapatkan kesempatan berharga, karena dilaksanakan di Kodim Ponorogo. outbond dan parenting digelar di Kodim Ponorogo oleh jajaran Kodim. Mereka juga mendapatkan pengetahuan dan dasar-dasar bela negara. Bagaimana TNI berjuang mempertahankan NKRI dan bagaimana seharusnya seorang siswa mencintai tanah airnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Di tempat lainnya juga digelar acara penerimaan raport dan Fun Games untuk jenjang kelas 1, yang bertempat di Wengker Park. Acara yang dimotori oleh pengurus POMG jenjang kelas 1 ini juga berhasil dilaksanakan dengan menyenangkan dan berkesan bagi para siswa serta orang tua karena dikemas dengan fun games.

Jenjang Kelas 1 di Taman Wengker

Kepala Sekolah SDIT Qurrota A’yun Ponorogo, Ibu Wijiati, S.TP., S.Pd dalam sambutannya menyampaikan rasa haru dan bangga, serta ucapan terima kasih kepada semua orang tua/ wali murid atas partisipasinya mengikuti acara sampai selesai. Terutama kepada POMG yang mempersiapkan, dan bersedia melaksanakan secara keseluruhan penerimaan raport pada semester ini. ini semua membuktikan bahwa POMG adalah mitra strategis untuk pengembangan pendidikan. Beliau meminta agar kerjasama ini berkelanjutan, sehingga dapat memajukan pendidikan di SDIT Qurrota A’yun Ponorogo.

Pembinaan Cinta NKRI melalui outbond oleh anggota KODIM
Menanggapi konsep acara penerimaan yang baru ini, Kepala sekolah yang memimpin sekolah yang berpredikat sebagai sekolah penggerak ini menyampaikan bahwa sinergi yang kuat antara guru, orang tua dan masyarakat menjadi salah satu kunci sukses keberhasilan pendidikan. “Saya kira inilah momentum yang tepat. Sekaligus uji coba untuk program sukses pelibatan keluarga dan masyarakat di tahun pelajaran yang akan datang.” Tegasnya.

Jenjang Kelas 3 di Kodim Ponorogo
Seperti diketahui bahwa SDIT Qurrota A’yun yang terletak di Jalan Lawu No 100 ini selalu memiliki cara terbaik untuk melibatkan orang tua, masyarakat demi kepentingan anak didiknya. Selain berbagai prestasi yang telah diraih oleh sekolah, peserta didik dan guru, maka inovasi dalam pengembangan pendidikan seperti ini bisa menginspirasi sekolah lainnya dalam rangka  mensinergikan tri pusat pendidikan demi menghadirkan pendidikan yang bermutu. (HAR, 24/6/23)

Jumat, 23 Juni 2023

PENERAPAN HOTS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS PADA MATERI DESCRIBING PEOPLE

 

Eko Yuli Yanto, S.Pd.I (Penulis)

PENERAPAN HOTS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS PADA MATERI DESCRIBING PEOPLE
Oleh: Eko Yuli Yanto, S.Pd.I*

Upaya    peningkatan  proses  belajar  mengajar  merupakan  upaya  yang   paling   tepat   dilakukan mengingat peranannya yang sangat mempengaruhi proses belajar  mengajar dan hasil belajar siswa. Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa inggris yaitu kata curriculum yang berarti rencana pelajaran. (https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum, diakses pada 10 September 2022, jam 14.25 WIB).

Kurikulum dipahami sebagai seperangkat  pengaturan  mengenai  tujuan isi  dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan (UU no 20 Tahun 2003). Secara umum kurikulum merupakan subjek atau serangkaian topik pengajaran pada suatu lembaga pendidikan. Kurikulum meliputi seluruh fenomena pendidikan yang dapat dimengerti sebagai mendifinisikan dan menjelaskan ketentuan pelaksanaan suatu program pengajaran, yang harus diikuti oleh para siswa agar dapat menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu (http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/matematika/article/view/4129, diakses pada tanggal 10 September 2022, jam 14.56 WIB)

Nadiem Makarim (2019) menyatakan bahwa guru mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat sulit namun bersifat mulia. Guru diberikan tanggung jawab dalam membentuk masa depan bangsa tetapi dilandasi dengan aturan-aturan yang sangat banyak berupa persiapan administrasi yang harus disediakan oleh guru sehingga konsep mulia berbentuk pertolongan yang seyogiyanya harus dilakukan oleh guru kepada peserta didiknya menjadi tidak maksimal.

Menurut Eko Risdianto (2019:4) juga mengatakan bahwa kehadiran kurikulum merdeka belajar ini juga bertujuan untuk menjawab tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0 dimana dalam perwujudannya harus menunjang keterampilan dalam berpikir kritis dan memecahkan masalah, kreatif dan inovatif, serta terampil dalam berkomunikasi dan berkolaborasi bagi peserta didik.

Pada era digitalisasi saat ini perkembangan teknologi mempengaruhi kualitas dalam pendidikan. Nah, Melalui konsep ini peserta didik diberikan kebebasan dalam berpikir untuk memaksimalkan pengetahuan yang harus ditempuh. Konsep kurikulum abad 21 menuntut peserta didik harus mandiri dalam memperoleh ilmu baik dalam pendidikan formal maupun non formal. Kebebasan yang diterapkan dalam konsep abad 21 tersebut akan memberikan peluang kepada peserta didik untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya.

Didalam era digitalisasi ini, kemampuan Bahasa Inggris tidak bisa dielakkan lagi menjadi salah satu bahasa penghubung yang sangat vital dalam ranah komunikasi global. Bahasa Inggris merupakan bahasa komunikasi resmi dari banyak negara di dunia dan dipergunakan secara meluas. Hampir tiap negara di dunia menggunakan bahasa Inggris saat berkomunikasi. (www.kompas.com/skola/read/2//kenapa-bahasa-inggris-menjadi-bahasa-internasinal/ di akses pada hari Kamis, 10 September 2022 pukul 07.35 WIB). Menurut Wells yang dikutip dari Depdiknas dalam Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006: Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan atau menghasilkan teks lisan dan atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.

Karena pentingnya peran penguasaan Bahasa Inggris ini, maka Bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa yang wajib di pelajari dalam jenjang Pendidikan SMP/MTs. Pada jenjang ini siswa SMP/MTs berada pada pembelajaran fase D seperti yang tertuang dalam Capaian Pembelajaran (CP) Mata Pelajaran Bahasa Inggris dalam Keputusan Kepala BSKAP Nomor 003/H/KR/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.

Dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa inggris pada jenjang MTs kelas VII, penulis akan fokus membahas tentang penerapan HOTS dalam meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris pada materi describing people.

High Order thingking skills (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik (https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/site/detailpost/mengenal-hots-rencana-pembelajarannya,  diakses 10 September 2022, pukul 15.00 WIB). HOTS merupakan puncak  kemampuan berpikir tingkat tinggi pada taksonomi bloom (https://gurusekali.com/defenisi/hots-higher-order-thinking-skill/, diakses 10 Sepetember 2022, pukul 15.00) . 

 Dalam buku College Academic Writing: A Genre-Based Prespective karya Dr. I Wy. Dirgeyasa, M.Hum (2017) menyatakan, tujuan atau fungsi social dari describing text adalah to describe a person, place or thing in such a way that a picture is formed in the reader’s mind. Sedangkan materi describing people adalah mendekripsikan orang dengan menyebutkan ciri-ciri fisik tertentu. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa teks deskriptif pada materi describing people merupakan hal yang paling mendasar pada materi bahasa inggris khususnya pada fase D SMP/MTs. Karena materi ini menjadi awal dari peserta didik untuk mengasah kemampuan Bahasa Inggris dalam bidang vocabulary, speaking dan writing.  

Disini penulis sengaja memilih materi desribing people karena materi ini merupakan salah satu jenis materi yang ada kaitannya didalam kehidupan sehari-hari. Ketika memilih materi ini, penulis mengambil latar belakang masalah yang sering dihadapi oleh peserta didik. Dimana peserta didik masih kesulitan dalam mengidentifikasi, menyusun dan mempresentasikan ragam teks sederhana yang berkaitan dengan describing people. Juga permasalahan lain yang muncul karena kurangnya motivasi belajar siswa ketika dipaparkan dengan materi berbasis HOTS.

Penulis sudah beberapa kali menerapkan describing people pada kelas tingkatan rendah (kelas 7). Berdasarkan hasil evaluasi diakhir pembelajaran dimana capain ketuntasan siswa selalu diatas 80%, penulis berinisiatif untuk berbagi pengalaman dalam penerapan HOTS dalam meningkatkan kemampuan bahasa inggris pada materi describing people ini.

Pengimplementasian pembelajaran tersebut penulis jabarkan sebagai berikut; Pada bahasan materi describing people, guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan pemantik; who is your favorite teacher, why do you like him/her, how does she/he look like. Siswa diarahkan untuk menjawab pertanyaan yang dimaksud secara individu. Kemudian guru meminta siswa untuk saling mengamati teman yang ada disebelahnya. Kemudian siswa mencatat vocabulary penampilan temannya dan menuliskan kedalam paragraf dan menterjemahkan ke dalam bahasa inggris. Dari dua kegiatan diawal sudah termasuk dalam kategori HOTS yaitu mengamati (C4) dan mengkreasikan kedalam short paragraph (C6).

Langkah berikutnya, guru menampilkan slide tokoh atau public figure. Siswa dibimbing untuk mendeskripsikan dan menyebutkan tentang penampilan dari gambar tokoh tersebut. Misalnya, mulai dari rambut, bentuk wajah, hidung, dan lain sebagainya.  Guru memberi contoh mendeskripsikan penampilan dari publik figur. Contohnya; the hair is long, the eye is round, the nose is pointed, the face is round. Guru mengulang 2-3 kali pengulangan. Siswa diminta untuk memperhatikan, lalu ikut mengulang pengucapan kalimatnya.

Langkah selanjutnya, guru menampilkan gambar slide publik figur yang kedua. Kemudian meminta siswa untuk mendiskripsikan penampilan publik figur tersebut secara sederhana dengan mengikuti pola kalimat yang sudah dicontohkan oleh guru.. Kegiatan ini dilaksanakan sampai semua gambar slide publik figur selesai didiskripsikan. Dari kalimat-kalimat diskripsi yang sudah dibuat oleh siswa, siswa kemudian diminta untuk menyusun paraghraf descriptive sederhana. Tugas menyusun paragraph dari kalimat descriptive yang sudah ditemukan bersama-sama ini masuk dalam pembelajaran berbasis HOTS. Dimana kata kerja “menyusun” menurut taksonomi Bloom termasuk dalam analisis C6.

Pada pembelajaran Bahasa Inggris di abad 21 ini, memang kita sebagai dituntut untuk melalukan pembelajaran yang blended, menggabungkan dan mengkreasikan materi pembelajaran dengan tehnologi yang semakin canggih. Namun tak bisa dipungkiri, terkadang ada kendala atau keterbatasan sarana pembelajaran disekolah dan dari siswa yang tidak bisa kita hindari. Sudah menjadi tanggung jawab seorang guru untuk bisa mengambil keputusan dengan cepat dalam menghadapi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran di kelas. Disini kreatifitas dan inovasi guru diperlukan. Dengan metode ini bisa menjadi alternatif solusi yang mungkin bisa menjawab permasalahan pembelajaran yang ada. Namun, sebagai guru yang profesional sudah seharusnya bisa mencari akar permasalahan yang muncul dan bisa memberikan alternatif solusi yang relevan, sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik. Dengan metode ini setidaknya dua kompetensi siswa yaitu writing dan presenting sudah bisa terasah dengan baik.

Daftar Pustaka

Depdiknas dalam Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006

Dr. I Wy. Dirgeyasa, M.Hum (2017). College Academic Writing: A Genre-Based. Prespective karya

https://gurusekali.com/defenisi/hots-higher-order-thinking-skill/, diakses 10 Sepetember 2022, pukul 15.00

https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum, diakses pada 10 September 2022, pukul 14.25 WIB

https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/site/detailpost/mengenal-hots-rencana-pembelajarannya,  diakses 10 September 2022, puku; 15.00 WIB

https://www.kompas.com/skola/read/2//kenapa-bahasa-inggris-menjadi-bahasa-internasinal/ di akses pada hari Sabtu, 10 September 2022 pukul 07.35 WIB

Keputusan Kepala BSKAP Nomor 003/H/KR/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.

KURIKULUM DAN MODEL-MODEL PENGEMBANGANNYA Joko Suratno, Diah Prawitha Sari, dan Asmar Bani http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/matematika/article/view/4129/2669

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar Juliati Boang Manalu1* , Pernando Sitohang2, Netty Heriwati Henrika Turnip3 : https://journal.mahesacenter.org/index.php/ppd/index


___________ 

EKO YULI YANTO, lahir di Ponorogo pada tahun 1981. Menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang terhitung mulai bulan Juli 2022 sebagai mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan mata pelajaran Bahasa Inggris. Memiliki hobby olahraga, membaca dan nonton. Saat ini masih aktif menjadi pendidik di MTs Terpadu Bina Putra Cendikia dan SMK Harapan Mulya Ponorogo



Kamis, 22 Juni 2023

OPINI: “WISUDA” UNTUK SIAPA?

 


Oleh: Afrilia Eka Prasetyawati*

“Wisuda untuk peserta didik TK, SD, sampai SMA  dilarang”. Begitu berita yang lagi viral di media sosial maupun di media elektronik lainnya.  Gonjang ganjing tentang wisuda akhir-akhir ini digaungkan oleh media bermula dari keluhan beberapa orang tua yang merasa keberatan dengan biaya wisuda yang harus dikeluarkan. Padahal setelah wisuda, para orang tua juga harus mempersiapkan biaya bagi anak-anaknya untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Ada juga yang merasa bahwa wisuda adalah haknya para mahasiswa sebagai pertanda kelulusan dan akan memasuki dunia kerja, wisuda kehilangan maknanya, dan beberapa tanggapan lainnya.

Hal ini kemudian memantik tanggapan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, melalui Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ristek, Anang Ristanto yang menyatakan bahwa sejauh inipun tidak ada himbauan dan larangan bagi lembaga pendidikan yang akan mengadakan wisuda. Kendati demikian beliau menyatakan bahwa semua kegiatan yang melibatkan satuan pendidikan dengan orang tua/ wali murid hendaknya didiskusikan dengan komite sekolah. Hal ini mengacu pada Permendikbud nomor 75 tahun 2016. Menyikapi hal yang terjadi di atas, penulis mengajak semua orang tua/ wali, guru dan semua stakeholder untuk tidak terjebak dalam pro dan kontra masalah wisuda tersebut. 

Menurut KKBI Wisuda berarti peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat. menurut definisi tersebut, maka apapun jenis kegiatannya, jika acara tersebut adalah pelantikan atau peresmian yang dilakukan secara khidmat maka bisa dikategorikan sebagai wisuda. Sehingga tidak terbatas pada kegiatan pendidikan. Sekarang, mari kita lihat definisi dalam bahasa Inggris menurut oxford learners dictionary, graduation means the act of successfully completing a university degree or studies at an American high school (www.oxfordlearnersdictionaries.com) Graduation means the fact of finishing a degree or other course of study at a university or school, or the ceremony at which you are officially said to be have finished(www.dictionary.cambridge.org).

Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa wisuda atau graduation tersebut tidak hanya dilakukan setelah selesai studi di jenjang perguruan tinggi, tetapi juga pada jenjang sekolah.

Jika penolakan terhadap wisuda yang digelar pada jenjang TK sampai SMA/SMK/sederajat oleh karena faktor biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua, maka masalah ini bisa dimusyawarahkan bersama antara orang tua dengan sekolah, atau komite sekolah dengan sekolah. Tentu saja hal ini kembali kepada kebijakan yang harus diambil secara bijak dengan melihat latar belakang sosial ekonomi dari orang tua/ wali murid, sehingga tidak memberatkan. Acara wisuda atau yang biasanya diberi nama Purna Siswa, Akhiris Sanah, dan beberapa istilah lain sejatinya merupakan penghargaan bagi anak yang juga sudah berjuang, belajar keras selama berada di sekolah, dan mereka siap untuk ke jenjang berikutnya. kesederhanaan acara perlu dipertimbangkan sehingga esensi pemberian penghargaan kepada anak yang sudah lulus tersebut tidak kehilangan maknanya, termasuk didalamnya memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter pada anak.


Secara fair kita juga harus melihat bahwa banyak sekali lembaga pendidikan dari TK sampai sekolah menengah yang menggunakan acara wisuda/ purna siswa dengan sederhana dan kihidmat, didalamnya diisi acara sungkeman kepada orang tua, sebagai tanda ucapan terima kasih seorang anak kepada orang tuanya yang telah mengasuh, merawat, membesarkan dan membiayai pendidikan selama ini. Acara wisuda/ purna siswa juga digunakan sebagai ajang untuk memperlihatkan keterampilan, minat dan bakat dari para peserta didik. Sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa sisi positif dari acara purna siswa/ wisuda ini juga sangat besar dampaknya. Termasuk di dalamnya dampak secara kelembagaan bagi sekolah, yaitu untuk menunjukkan mutu, promosi, dan kemampuan sekolah dalam mendidik siswa-siswinya. Lagi-lagi yang harus digaris bawahi adalah kesederhanaan acara dan tidak memberatkan orang tua.

Satu hingga dua dekade terakhir ini memang hampir semua sekolah mengadakan acara wisuda/ purna siswa, tetapi mengapa baru akhir-akhir ini diperdebatkan? Bukankan setiap acara itu pun dihadiri oleh para pejabat dari dinas pendidikan, pengurus komite, orang tua, dll dan tidak dipermasalahkan. Tentu saja itu semua karena tidak ada larangan, juga tidak ada himbauan untuk melakukan acara tersebut. Tetapi sebagai bentuk inovasi sekolah dalam upaya memberi ruang bagi kreatifitas siswa, ruang bagi penghargaan kepada siswa yang sudah selesai studi menuju jenjang berikutnya, maka dalam pandangan penulis sebaiknya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi tidak perlu mengeluarkan Surat Edaran atau Surat Keputusan mengenai pelarangan wisuda bagi siswa yang lulus TK, SD, SMP dan SMA/ sederajat. Biarkan ini menjadi ruang otonomi sekolah, karena masih ada tugas-tugas penting yang harus dilakukan oleh Kemendikbud Ristek untuk memajukan pendidikan di Indonesia.

Kelulusan siswa sudah dilakukan di semua jenjang, dan hampir semua kegiatan wisuda/ purna siswa atau istilah lainnya juga sudah dilaksanakan. Karena itu sebaiknya polemik ini segera diakhiri, jika ada yang keberatan karena wisuda dilakukan pada jenjang TK sampai sekolah menengah, itu adalah hak bagi orang tua/ wali murid, tetapi juga harus menghormati para orang tua/wali murid yang menginginkan anaknya diberikan ruang penghargaan atas jerih payahnya belajar melalui wisuda/ purna siswa. Anak yang sudah diwisuda itupun sesungguhnya menjadi pembuktian tanggung jawab orang tua untuk ikut mencerdaskan bangsa. Karena itu wisuda bukan monopoli bagi para mahasiswa saja. Tetapi hak bagi semua siswa. Yang terpenting adalah acara yang digelar tersebut perlu dimusyawarahkan sehingga tidak memberatkan orang tua, dikemas secara sederhana, tidak berlebihan dan penuh dengan nilai pendidikan.

 ________________ 

* Penulis adalah guru dan mahasiswa Program Magister PBSI UNIPMA Madiun