BEST PRACTICES
OLEH:
NAMA : ATIMA HULU, S.Pd
KELAS : 02
NIM : 23021141521
PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)
ANGKATAN 3 TAHUN 2023 SDN NO 075113 FABALIWA
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
f '
Berbagi Inspirasi dan informasi pendidikan
Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi, juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan.
Kurang cerdas bisa diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki (Bung Hatta)
Tinggikan dirimu, tapi tetapkan rendahkan hatimu. Karena rendah diri hanya dimiliki orang yang tidak percaya diri.
Hanya orang yang tepat yang bisa menilai seberapa tepat kamu berada di suatu tempat.
Puncak tertinggi dari segala usaha yang dilakukan adalah kepasrahan.
BEST PRACTICES
OLEH:
NAMA : ATIMA HULU, S.Pd
KELAS : 02
NIM : 23021141521
PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)
ANGKATAN 3 TAHUN 2023 SDN NO 075113 FABALIWA
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
LAPORAN BEST
PRACTICE
PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN BANTUAN AUDIO VISUAL DAPAT MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS 6 TEMA 1 SUBTEMA 1 PADA SD NEGERI TALANG SAWIT X
Disusun Oleh
DADANG, S.Pd
NIM. 23021141523
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
ANGKATAN III TAHUN 2023
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
LK-3. Panduan Penyusunan
Laporan Best Practice
Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Best Practice
tentang pembelajaran yang merupakan best practice dari kegiatan PPL PPG Daljab.
Laporan ini berbentuk esai 500 kata dengan mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut.
1.
Pilihlah salah satu pembelajaran inovatif yang Anda lakukan selama PPL PPG
Daljab yang menurut Anda paling berhasil dalam aspek peningkatan proses dan
hasil belajar siswa/i.
2.
Deskripsikan pembelajaran tersebut dalam bentuk esai dengan menggunakan
kerangka STAR (situasi-tantangan-aksi-refleksi) yang sesuai dengan kondisi riil
di kelas. Sertakan argumentasi Anda bahwa pembelajaran yang dipilih merupakan best practice.
3. Format
penulisan esai menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1.
4.
Struktur penulisan esai terdiri dari:
a. Judul
b.Pendahuluan
c.Pembahasan
d.Kesimpulan
e. Daftar Pustaka
STAR mencakup hal-hal di bawah ini:
Situasi
|
Kondisi
yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice (praktik baik) ini penting dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawabmahasiswa
PPG Daljab. |
Tantangan
|
Apa
saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, siapa saja yang terlibat. |
Aksi |
Langkah-langkah
apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja sumber daya/materi
yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut. |
Refleksi
|
Refleksi
hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait
strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan. |
inspirasipendidikan.com- Sabtu, 05 Juli 2023 menjadi hari yang menyenangkan bagi siswa-siswi kelas 3 Umar bin Khattab SDIT Qurrota A’yun Ponorogo. Tidak seperti biasanya pagi-pagi halaman Kodim Ponorogo sudah didatangi oleh anak-anak yang berseragam olahraga. Mereka diantar oleh orang tua masing-masing, dan sebagian orang tua juga mendampingi mereka untuk menuju Aula Kodim Ponorogo. Hari ini mereka akan mengikuti sebuah kegiatan yang barangkali baru pertama kali mereka lakukan, dan pertama kali juga masuk di halaman markas tentara di kabupaten Ponorogo tersebut. Kegiatan yang diberi nama Pelatihan Dokter Cilik.
dr Ella, Narasumber sedang memberikan materi |
Kegiatan tersebut merupakan agenda program
kerja dari Paguyuban Orang Tua Murid dan Guru (POMG) Kelas 3 Umar SDIT Qurrota
A’yun Ponorogo yang dilaksanakan di Aula Kodim Ponorogo. Kegiatan ini sukses
dilaksanakan melibatkan kerjasama POMG kelas 3 Umar dan salah satu Wali Murid,
yang sekaligus menjadi pemateri yaitu Ketua Persit Kartika Candra Kirana
Kabupaten Ponorogo, Ibu dr. Ella Hirta Juni Ardiansyah,. Dalam kesempatan itu dr.
Ella memberikan materi tentang dasar-dasar P3K, pola hidup bersih dan sehat
yang sangat sesuai bagi anak-anak. Penyampaian pelatihan yang ramah anak,
tempat yang nyaman, tanya jawab yang dilakukan antara anak dan narasumber
menjadikan pelatihan tersebut menjadi semakin mengasyikkan bagi anak-anak kelas
3 tersebut. Untuk lebih menyemarakkan acara,
dilaksanakan juga fun games yang diprakarsai oleh pengurus POMG Kelas 3
Umar bin Khattab dan Wali kelas.
Fun Games bersama pengurus POMG |
Ustadzah Sri Handayani, S.Pd., M.Pd atau yang
biasa dipanggil Ustadzah Ani, Wali Kelas 3 Umar bin Khattab dalam kesempatan
itu mengucapkan terima kasih kepada dr. Ella yang bersedia memberikan ilmunya
kepada anak didiknya. Harapannya ilmu dan praktik yang dilaksanakan hari ini
menjadi pemicu anak agar bisa mengimplementasikan apa yang diperoleh dalam
kehidupan sehari-hari. Senada dengan hal tersebut ketua POMG Kelas 3 Umar bin
Khattab, ibu Afrilia Eka Prasetyawati juga menyampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada narasumber yang sudah banyak direpotkan selain
memberikan ilmunya juga memfasilitasi tempat kegiatan, bahkan memberikan
konsumsi kepada anak-anak dan Pengurus POMG yang mendampingi saat itu. “Semoga
yang dilakukan hari ini menjadi amal jariyah dan mendapat balasan kebaikan yang
berlebih untuk dr Ella dan keluarga.” Imbuhnya.
Tanya jawab oleh siswa kepada pemateri |
Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 berakhir pada
jam 11.00 berlangsung semarak dan menyenangkan. Hal ini dapat diketahui dari
wajah anak-anak yang begitu sumringah dan antusiasmenya dalam mengikuti
kegiatan. Apalagi saat tanya jawab, anak-anak yang berani bertanya, diberikan
hadiah langsung oleh narasumber. Begitu juga pada waktu fun games yang dipandu
oleh pengurus POMG dan Wali Kelas. Kegiatan ditutup dengan pemberian cendera
mata dari Pengurus POMG kepada dr. Ella Hirta Juni Ardiansyah, dan dilanjutkan
mengabadikan kebersamaan dengan foto bersama. (Efi: 05/08/2023).
Penyerahan cendera mata kepada narasumber oleh pengurus POMG |
para siswa, saat berlangsungnya kegiatan |
Berpose di Markas KODIM Ponorogo |
foto bersama di Halaman KODIM Ponorogo |
foto bersama seusai acara |
inspirasipendidikan.com- Tahun Pelajaran 2023/ 2024 sudah dimulai, hal yang paling dicari bagi orang tua adalah semua peralatan sekolah yang dibutuhkan anak-anaknya. seperti buku, sepatu, tas, alat tulis, seragam, dll. diantara yang sangat diperlukan anak adalah buku pelajaran. Sebetulnya tidak hanya siswa, terkadang guru pun juga disibukkan mencari bahan referensi yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah.
Nah.. kali ini sahabat inspirasi pendidikan tidak perlu risau, karena kami akan membantu semua sahabat inspirasi untuk mendapatkan buku-buku tersebut melalaui link e-book yang akan kami bagikan linknya di bawah ini. Sebelumnya kami informasikan dulu bahwa buku-buku yang kami masukkan disini baru buku-buku pengetahuan umum dan keagamaan untuk siswa siswa jenjang SMP/ MTs utamanya kelas VII. Untuk kelas lainnya dan jenjang SD/MI atau SMA/MA/SMK nanti akan kami usahakan pada postingan selanjutnya.
Buku-buku yang kami berikan ini ada yang masih menggunakan kurikulum 2013, utamanya yang diterbitkan dan banyak digunakan oleh MTs di bawah Kemenag (Kementrian Agama Republik Indonesia). Meskipun demikian kami juga sertakan buku pengetahuan umum yang diterbitkan dan digunakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang sudah menggunakan kurikulum Merdeka. Silahkan sahabat inspirasi pendidikan memilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Semoga buku-buku ini bisa bermanfaat dan selalu menginspirasi untuk tetap belajar lebih giat lagi. Salam Inspirasi!
Silahkan download link di bawah ini:
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs
Buku Guru Bahasa Inggris Kelas VII SMP/MTs
Buku Siswa Bahasa Inggris Kelas VII SMP/ MTs
Buku Guru Matematika Kelas VII SMP/MTs
Buku Siswa Matematika Kelas VII SMP/MTs
Buku Guru IPA Kelas VII SMP/MTs
Buku Siswa IPA Kelas VII SMP/MTs
Buku Guru PKN Kelas VII SMP/MTs
Buku Siswa PKN Kelas VII SMP/MTs
Buku Guru IPS Kelas VII SMP/MTs
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP/MTs
Buku Siswa Matematika Semester 2 Kelas VII MTs
Buku Bahasa Inggris Kelas VII MTs
Buku Guru Matematika Kelas VII MTs
Buku Guru Bahasa Inggris Kelas VII MTs
Buku Bahasa Arab kelas VII MTs
Buku Qur'an Hadits Kelas VII MTs
POMG Jenjang Kelas 2 bersama Kepala SDIT Qurrota A'yun, Wijiati, S.TP., S.Pd |
Siswa siswi jenjang kelas 2 |
Pada
jenjang kelas 3 dan kelas 5, siswa –siswi mendapatkan kesempatan berharga,
karena dilaksanakan di Kodim Ponorogo. outbond dan parenting digelar di
Kodim Ponorogo oleh jajaran Kodim. Mereka juga mendapatkan pengetahuan dan
dasar-dasar bela negara. Bagaimana TNI berjuang mempertahankan NKRI dan
bagaimana seharusnya seorang siswa mencintai tanah airnya sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. Di tempat lainnya juga digelar acara penerimaan raport
dan Fun Games untuk jenjang kelas 1, yang bertempat di Wengker Park.
Acara yang dimotori oleh pengurus POMG jenjang kelas 1 ini juga berhasil
dilaksanakan dengan menyenangkan dan berkesan bagi para siswa serta orang tua
karena dikemas dengan fun games.
Jenjang Kelas 1 di Taman Wengker |
Kepala
Sekolah SDIT Qurrota A’yun Ponorogo, Ibu Wijiati, S.TP., S.Pd dalam sambutannya
menyampaikan rasa haru dan bangga, serta ucapan terima kasih kepada semua orang
tua/ wali murid atas partisipasinya mengikuti acara sampai selesai. Terutama
kepada POMG yang mempersiapkan, dan bersedia melaksanakan secara keseluruhan
penerimaan raport pada semester ini. ini semua membuktikan bahwa POMG adalah
mitra strategis untuk pengembangan pendidikan. Beliau meminta agar kerjasama
ini berkelanjutan, sehingga dapat memajukan pendidikan di SDIT Qurrota A’yun
Ponorogo.
Pembinaan Cinta NKRI melalui outbond oleh anggota KODIM |
Jenjang Kelas 3 di Kodim Ponorogo |
Eko Yuli Yanto, S.Pd.I (Penulis) |
Upaya peningkatan proses belajar mengajar merupakan upaya yang paling tepat dilakukan mengingat peranannya yang sangat mempengaruhi proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa inggris yaitu kata curriculum yang berarti rencana pelajaran. (https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum, diakses pada 10 September 2022, jam 14.25 WIB).
Kurikulum
dipahami sebagai seperangkat
pengaturan mengenai tujuan isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan (UU no
20 Tahun 2003). Secara umum kurikulum
merupakan subjek atau serangkaian topik pengajaran pada suatu lembaga
pendidikan. Kurikulum meliputi seluruh fenomena pendidikan yang dapat
dimengerti sebagai mendifinisikan dan menjelaskan ketentuan pelaksanaan suatu
program pengajaran, yang harus diikuti oleh para siswa agar dapat menyelesaikan
tingkat pendidikan tertentu (http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/matematika/article/view/4129,
diakses pada tanggal 10 September 2022, jam 14.56 WIB)
Nadiem
Makarim (2019) menyatakan bahwa guru mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
sangat sulit namun bersifat mulia. Guru diberikan tanggung jawab dalam
membentuk masa depan bangsa tetapi dilandasi dengan aturan-aturan yang sangat
banyak berupa persiapan administrasi yang harus disediakan oleh guru sehingga
konsep mulia berbentuk pertolongan yang seyogiyanya harus dilakukan oleh guru
kepada peserta didiknya menjadi tidak maksimal.
Menurut
Eko Risdianto (2019:4) juga mengatakan bahwa kehadiran kurikulum merdeka
belajar ini juga bertujuan untuk menjawab tantangan pendidikan di era revolusi
industri 4.0 dimana dalam perwujudannya harus menunjang keterampilan dalam
berpikir kritis dan memecahkan masalah, kreatif dan inovatif, serta terampil
dalam berkomunikasi dan berkolaborasi bagi peserta didik.
Pada
era digitalisasi saat ini perkembangan teknologi mempengaruhi kualitas dalam
pendidikan. Nah, Melalui konsep ini peserta didik diberikan kebebasan dalam
berpikir untuk memaksimalkan pengetahuan yang harus ditempuh. Konsep kurikulum
abad 21 menuntut peserta didik harus mandiri dalam memperoleh ilmu baik dalam
pendidikan formal maupun non formal. Kebebasan yang diterapkan dalam konsep
abad 21 tersebut akan memberikan peluang kepada peserta didik untuk menggali
ilmu sebanyak-banyaknya.
Didalam era digitalisasi
ini, kemampuan Bahasa Inggris tidak bisa dielakkan lagi menjadi salah satu
bahasa penghubung yang sangat vital dalam ranah komunikasi global. Bahasa
Inggris merupakan bahasa komunikasi resmi dari banyak negara di dunia dan
dipergunakan secara meluas. Hampir tiap negara di dunia menggunakan bahasa
Inggris saat berkomunikasi. (www.kompas.com/skola/read/2//kenapa-bahasa-inggris-menjadi-bahasa-internasinal/ di akses pada hari Kamis, 10 September 2022 pukul 07.35 WIB).
Menurut Wells yang dikutip dari Depdiknas dalam Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006:
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis.
Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana,
yakni kemampuan memahami dan atau menghasilkan teks lisan dan atau tulis yang
direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara,
membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk
menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena
itu, mata pelajaran bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan
berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.
Karena pentingnya peran
penguasaan Bahasa Inggris ini, maka Bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa
yang wajib di pelajari dalam jenjang Pendidikan SMP/MTs. Pada jenjang ini siswa
SMP/MTs berada pada pembelajaran fase D seperti yang tertuang dalam Capaian
Pembelajaran (CP) Mata Pelajaran Bahasa Inggris dalam Keputusan Kepala BSKAP
Nomor 003/H/KR/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 008/H/KR/2022 tentang
Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,
dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
Dalam melaksanakan
pembelajaran Bahasa inggris pada jenjang MTs kelas VII, penulis akan fokus
membahas tentang penerapan HOTS dalam meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris pada
materi describing people.
High Order thingking skills
(HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah salah satu kemampuan yang
harus dimiliki oleh setiap peserta didik (https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/site/detailpost/mengenal-hots-rencana-pembelajarannya, diakses 10
September 2022, pukul 15.00 WIB). HOTS merupakan puncak kemampuan berpikir tingkat tinggi pada
taksonomi bloom (https://gurusekali.com/defenisi/hots-higher-order-thinking-skill/, diakses 10 Sepetember 2022, pukul 15.00) .
Dalam buku College Academic Writing: A
Genre-Based Prespective karya Dr. I Wy. Dirgeyasa, M.Hum (2017) menyatakan,
tujuan atau fungsi social dari describing text adalah to describe a
person, place or thing in such a way that a picture is formed in the reader’s
mind. Sedangkan materi describing
people adalah mendekripsikan orang dengan menyebutkan ciri-ciri fisik
tertentu. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa teks
deskriptif pada materi describing people
merupakan hal yang paling mendasar pada materi bahasa inggris khususnya pada
fase D SMP/MTs. Karena materi ini menjadi awal dari peserta didik untuk
mengasah kemampuan Bahasa Inggris dalam bidang vocabulary, speaking dan
writing.
Disini penulis sengaja memilih
materi desribing people karena materi ini merupakan salah satu jenis materi yang
ada kaitannya didalam kehidupan sehari-hari. Ketika memilih materi ini, penulis
mengambil latar belakang masalah yang sering dihadapi oleh peserta didik.
Dimana peserta didik masih kesulitan dalam mengidentifikasi, menyusun dan mempresentasikan ragam teks sederhana yang
berkaitan dengan describing people. Juga permasalahan lain yang muncul karena kurangnya
motivasi belajar siswa ketika dipaparkan dengan materi berbasis HOTS.
Penulis sudah beberapa kali
menerapkan describing people pada kelas tingkatan rendah (kelas 7).
Berdasarkan hasil evaluasi diakhir pembelajaran dimana capain ketuntasan siswa
selalu diatas 80%, penulis berinisiatif untuk berbagi pengalaman dalam penerapan
HOTS dalam meningkatkan kemampuan bahasa inggris pada materi describing people
ini.
Pengimplementasian
pembelajaran tersebut penulis jabarkan sebagai berikut; Pada bahasan materi describing
people, guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan pemantik; who is
your favorite teacher, why do you like him/her, how does she/he look like.
Siswa diarahkan untuk menjawab pertanyaan yang dimaksud secara individu. Kemudian
guru meminta siswa untuk saling mengamati teman yang ada disebelahnya. Kemudian
siswa mencatat vocabulary penampilan temannya dan menuliskan kedalam paragraf
dan menterjemahkan ke dalam bahasa inggris. Dari dua kegiatan diawal sudah
termasuk dalam kategori HOTS yaitu mengamati (C4) dan mengkreasikan kedalam short paragraph (C6).
Langkah berikutnya, guru menampilkan
slide tokoh atau public figure. Siswa
dibimbing untuk mendeskripsikan dan menyebutkan tentang penampilan dari gambar
tokoh tersebut. Misalnya, mulai dari rambut, bentuk wajah, hidung, dan lain
sebagainya. Guru memberi contoh
mendeskripsikan penampilan dari publik figur. Contohnya; the hair is long, the eye is round, the nose is pointed, the face is
round. Guru mengulang 2-3 kali pengulangan. Siswa diminta untuk
memperhatikan, lalu ikut mengulang pengucapan kalimatnya.
Langkah selanjutnya, guru menampilkan
gambar slide publik figur yang kedua. Kemudian meminta siswa untuk
mendiskripsikan penampilan publik figur tersebut secara sederhana dengan mengikuti
pola kalimat yang sudah dicontohkan oleh guru.. Kegiatan ini dilaksanakan
sampai semua gambar slide publik figur selesai didiskripsikan. Dari
kalimat-kalimat diskripsi yang sudah dibuat oleh siswa, siswa kemudian diminta
untuk menyusun paraghraf descriptive sederhana. Tugas menyusun paragraph
dari kalimat descriptive yang sudah ditemukan bersama-sama ini masuk
dalam pembelajaran berbasis HOTS. Dimana kata kerja “menyusun” menurut
taksonomi Bloom termasuk dalam analisis C6.
Pada pembelajaran Bahasa
Inggris di abad 21 ini, memang kita sebagai dituntut untuk melalukan
pembelajaran yang blended, menggabungkan dan mengkreasikan materi
pembelajaran dengan tehnologi yang semakin canggih. Namun tak bisa dipungkiri,
terkadang ada kendala atau keterbatasan sarana pembelajaran disekolah dan dari
siswa yang tidak bisa kita hindari. Sudah menjadi tanggung jawab seorang guru
untuk bisa mengambil keputusan dengan cepat dalam menghadapi permasalahan yang
muncul dalam pembelajaran di kelas. Disini kreatifitas dan inovasi guru
diperlukan. Dengan metode ini bisa menjadi alternatif solusi yang mungkin bisa
menjawab permasalahan pembelajaran yang ada. Namun, sebagai guru yang
profesional sudah seharusnya bisa mencari akar permasalahan yang muncul dan
bisa memberikan alternatif solusi yang relevan, sehingga tujuan pembelajaran
bisa tercapai dengan baik. Dengan metode ini setidaknya dua kompetensi siswa
yaitu writing dan presenting sudah bisa terasah dengan baik.
Daftar Pustaka
Depdiknas dalam Kepmendiknas No.
22 Tahun 2006
Dr. I Wy. Dirgeyasa, M.Hum (2017). College Academic
Writing: A Genre-Based. Prespective karya
https://gurusekali.com/defenisi/hots-higher-order-thinking-skill/, diakses 10 Sepetember 2022, pukul 15.00
https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum, diakses pada 10 September 2022, pukul
14.25 WIB
https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/site/detailpost/mengenal-hots-rencana-pembelajarannya, diakses 10
September 2022, puku; 15.00 WIB
https://www.kompas.com/skola/read/2//kenapa-bahasa-inggris-menjadi-bahasa-internasinal/ di akses pada hari Sabtu, 10
September 2022 pukul 07.35 WIB
Keputusan Kepala BSKAP Nomor
003/H/KR/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum
dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian
Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
KURIKULUM
DAN MODEL-MODEL PENGEMBANGANNYA Joko Suratno, Diah Prawitha Sari, dan Asmar
Bani http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/matematika/article/view/4129/2669
Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar Juliati Boang Manalu1* ,
Pernando Sitohang2, Netty Heriwati Henrika Turnip3 : https://journal.mahesacenter.org/index.php/ppd/index
___________
EKO YULI YANTO, lahir di Ponorogo pada
tahun 1981. Menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang terhitung
mulai bulan Juli 2022 sebagai mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan
mata pelajaran Bahasa Inggris. Memiliki hobby olahraga, membaca dan nonton.
Saat ini masih aktif menjadi pendidik di MTs Terpadu Bina Putra Cendikia dan
SMK Harapan Mulya Ponorogo
“Wisuda untuk peserta didik TK, SD, sampai SMA dilarang”. Begitu berita yang lagi viral di
media sosial maupun di media elektronik lainnya. Gonjang ganjing tentang wisuda akhir-akhir
ini digaungkan oleh media bermula dari keluhan beberapa orang tua yang merasa
keberatan dengan biaya wisuda yang harus dikeluarkan. Padahal setelah wisuda,
para orang tua juga harus mempersiapkan biaya bagi anak-anaknya untuk
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Ada juga yang merasa bahwa
wisuda adalah haknya para mahasiswa sebagai pertanda kelulusan dan akan
memasuki dunia kerja, wisuda kehilangan maknanya, dan beberapa tanggapan
lainnya.
Hal ini kemudian memantik tanggapan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, melalui Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ristek, Anang Ristanto yang menyatakan bahwa sejauh inipun tidak ada himbauan dan larangan bagi lembaga pendidikan yang akan mengadakan wisuda. Kendati demikian beliau menyatakan bahwa semua kegiatan yang melibatkan satuan pendidikan dengan orang tua/ wali murid hendaknya didiskusikan dengan komite sekolah. Hal ini mengacu pada Permendikbud nomor 75 tahun 2016. Menyikapi hal yang terjadi di atas, penulis mengajak semua orang tua/ wali, guru dan semua stakeholder untuk tidak terjebak dalam pro dan kontra masalah wisuda tersebut.
Menurut KKBI Wisuda berarti peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat. menurut definisi tersebut, maka apapun jenis kegiatannya, jika acara tersebut adalah pelantikan atau peresmian yang dilakukan secara khidmat maka bisa dikategorikan sebagai wisuda. Sehingga tidak terbatas pada kegiatan pendidikan. Sekarang, mari kita lihat definisi dalam bahasa Inggris menurut oxford learners dictionary, graduation means the act of successfully completing a university degree or studies at an American high school (www.oxfordlearnersdictionaries.com) Graduation means the fact of finishing a degree or other course of study at a university or school, or the ceremony at which you are officially said to be have finished(www.dictionary.cambridge.org).
Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa wisuda atau graduation tersebut tidak hanya dilakukan setelah selesai studi di jenjang perguruan tinggi, tetapi juga pada jenjang sekolah.
Jika penolakan terhadap wisuda yang digelar pada
jenjang TK sampai SMA/SMK/sederajat oleh karena faktor biaya yang harus
dikeluarkan oleh orang tua, maka masalah ini bisa dimusyawarahkan bersama
antara orang tua dengan sekolah, atau komite sekolah dengan sekolah. Tentu saja
hal ini kembali kepada kebijakan yang harus diambil secara bijak dengan melihat
latar belakang sosial ekonomi dari orang tua/ wali murid, sehingga tidak
memberatkan. Acara wisuda atau yang biasanya diberi nama Purna Siswa, Akhiris
Sanah, dan beberapa istilah lain sejatinya merupakan penghargaan bagi anak yang
juga sudah berjuang, belajar keras selama berada di sekolah, dan mereka siap
untuk ke jenjang berikutnya. kesederhanaan acara perlu dipertimbangkan sehingga
esensi pemberian penghargaan kepada anak yang sudah lulus tersebut tidak
kehilangan maknanya, termasuk didalamnya memasukkan nilai-nilai pendidikan
karakter pada anak.
Secara fair kita juga harus melihat bahwa
banyak sekali lembaga pendidikan dari TK sampai sekolah menengah yang
menggunakan acara wisuda/ purna siswa dengan sederhana dan kihidmat, didalamnya
diisi acara sungkeman kepada orang tua, sebagai tanda ucapan terima
kasih seorang anak kepada orang tuanya yang telah mengasuh, merawat,
membesarkan dan membiayai pendidikan selama ini. Acara wisuda/ purna siswa juga
digunakan sebagai ajang untuk memperlihatkan keterampilan, minat dan bakat dari
para peserta didik. Sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa sisi positif dari
acara purna siswa/ wisuda ini juga sangat besar dampaknya. Termasuk di dalamnya
dampak secara kelembagaan bagi sekolah, yaitu untuk menunjukkan mutu, promosi,
dan kemampuan sekolah dalam mendidik siswa-siswinya. Lagi-lagi yang harus
digaris bawahi adalah kesederhanaan acara dan tidak memberatkan orang tua.
Satu hingga dua dekade terakhir ini memang
hampir semua sekolah mengadakan acara wisuda/ purna siswa, tetapi mengapa baru
akhir-akhir ini diperdebatkan? Bukankan setiap acara itu pun dihadiri oleh para
pejabat dari dinas pendidikan, pengurus komite, orang tua, dll dan tidak
dipermasalahkan. Tentu saja itu semua karena tidak ada larangan, juga tidak ada
himbauan untuk melakukan acara tersebut. Tetapi sebagai bentuk inovasi sekolah
dalam upaya memberi ruang bagi kreatifitas siswa, ruang bagi penghargaan kepada
siswa yang sudah selesai studi menuju jenjang berikutnya, maka dalam pandangan
penulis sebaiknya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi
tidak perlu mengeluarkan Surat Edaran atau Surat Keputusan mengenai pelarangan
wisuda bagi siswa yang lulus TK, SD, SMP dan SMA/ sederajat. Biarkan ini
menjadi ruang otonomi sekolah, karena masih ada tugas-tugas penting yang harus
dilakukan oleh Kemendikbud Ristek untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Kelulusan siswa sudah dilakukan di semua
jenjang, dan hampir semua kegiatan wisuda/ purna siswa atau istilah lainnya
juga sudah dilaksanakan. Karena itu sebaiknya polemik ini segera diakhiri, jika
ada yang keberatan karena wisuda dilakukan pada jenjang TK sampai sekolah
menengah, itu adalah hak bagi orang tua/ wali murid, tetapi juga harus menghormati
para orang tua/wali murid yang menginginkan anaknya diberikan ruang penghargaan
atas jerih payahnya belajar melalui wisuda/ purna siswa. Anak yang sudah
diwisuda itupun sesungguhnya menjadi pembuktian tanggung jawab orang tua untuk
ikut mencerdaskan bangsa. Karena itu wisuda bukan monopoli bagi para mahasiswa
saja. Tetapi hak bagi semua siswa. Yang terpenting adalah acara yang digelar
tersebut perlu dimusyawarahkan sehingga tidak memberatkan orang tua, dikemas
secara sederhana, tidak berlebihan dan penuh dengan nilai pendidikan.
*
Penulis adalah guru dan mahasiswa Program Magister PBSI UNIPMA Madiun
Shakayla (tiga dari kiri) |
Sahabat Inspirasi Pendidikan, Bulan Juni adalah akhir dari tahun ajaran baru bagi pendidikan dasar dan menengah. Seperti biasanya, semua lembaga pendidikan mengadakan acara perpisahan yang dikemas dalam berbagai bentuk, baik itu pentas seni maupun acara wisuda. Pada saat yang mengharukan sekaligus menyedihkan karena harus berpisah dengan guru yang telah mendidik, berpisah dengan teman-teman yang sudah bertahun-tahun bersama, dan sebagai moment mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan semua orang yang banyak berjasa, maka puisi bisa dijadikan sebagai sebuah sarana yang tepat.
Berikut ini kami publikasikan sebuah puisi perpisahan yang tepat untuk dijadikan salah satu referensi untuk dibacakan pada saat perpisahan/ wisuda, khususnya bagi anak SD. Puisi ini adalah karya Shakayla A. El Queena, seorang siswi dari SDIT Qurrota A'yun Ponorogo dan pernah dibacakannya saat wisuda pada tanggal 03 Juni 2023. Sahabat Inspirasi Pendidikan dapat menggunakanya, dengan sedikit merubah dua kata terakhir dari puisi tersebut karena dalam puisi ini disebut nama sekolahnya.
Selamat Membaca!
UNTUKMU INSAN MULIA
Inilah tangan kami, enam tahun lalu masih
mungil
Kami datang bersama ayah bunda di gerbang
pengetahuan
kau genggam dan kau tuntun menuju kelas satu
kau hapus rasa takut kami dengan senyummu
kau lepas kebodohan berganti dengan ilmu
inilah wajah kami, yang hari ini tak mampu
menatap teduh wajahmu
inilah senyum kami, yang hari ini kucoba ukir
manja meski tak mampu
inilah mulut kami, yang ingin berucap maaf
tetapi lidah kelu dan kaku
inilah tangan kami, yang ingin menjabat erat demi
mendapat restu
Untuk beranjak mengangkat sauh tak lagi
berlabuh
Menuju harapan dan cita-cita yang masih jauh
Ustadz ustadzah, engkaulah bintang yang
sinarnya menembus siang
menjadi penuntun arah peradaban
engkau adalah matahari yang mencerahkan
kehidupan
yang cahayanya membuat kami meluruskan jalan
Ustadz ustadzah, engkaulah insan mulia
Kawan…
Lihatlah wajah ustadz ustadzah kita
tanpa mereka kita bukanlah apa-apa
betapa sering mereka menahan amarahnya
demi mengajarkan kesabaran
betapa sering mereka menyembunyikan kesedihan
demi memberikan kebahagiaan
jika ada diantara kita
pernah berprasangka pada mereka
bersuara keras, tetapi menganggap marah
dinasehati, tapi dianggap memaki
dicubit tetapi mengadu dihimpit
diberi hukuman kedisiplinan,
dianggap diluar kewajaran
ketahuilah kawan… semua itu demi kebaikan
maafkan kami ustadz, maafkan kami ustadzah
Ayah…bunda, engkaulah insan mulia
Mengajarkan kami makna berbakti
Menyadarkan kami cara mengabdi
Membuat kami hingga saat ini bisa menikmati
mentari di ufuk pagi
Sambil belajar, membaca, menulis, menghitung,
dan mengaji
Kamilah yang membuatmu meneteskan air mata
Bermandi peluh tanpa mengeluh
Kamilah yang membuat wajahmu terlihat renta
Karena bekerja di luar batas daya
Hanya untuk kami, untuk bisa membiayai kami
Agar bisa belajar di sekolah terbaik
Maafkan kami ayah.. maafkan kami bunda
Yang tidak bisa merasakan bagaimana lelahnya
kakimu berdiri
Yang belum bisa menghaluskan kasarnya telapak
tanganmu
Inilah kami anakmu…
Yang hanya mampu berucap
Terima kasih ayah… terima kasih bunda
Terima kasih ustadz ustadzahku
Selamat berpisah SDIT Qurrota A’yun ku.
Ponorogo, 30 Mei 2023
Shakayla A. El Queena
Launcing Buku Karya Siswa |