f ' Inspirasi Pendidikan: Pengembangan Diri

Inspirasi Pendidikan untuk Indonesia

Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi, juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan.

Bersama Bergerak dan Menggerakkan pendidikan

Kurang cerdas bisa diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki (Bung Hatta)

Berbagi informasi dan Inspirasi

Tinggikan dirimu, tapi tetapkan rendahkan hatimu. Karena rendah diri hanya dimiliki orang yang tidak percaya diri.

Mari berbagi informasi dan Inspirasi

Hanya orang yang tepat yang bisa menilai seberapa tepat kamu berada di suatu tempat.

Mari Berbagi informasi dan menginspirasi untuk negeri

Puncak tertinggi dari segala usaha yang dilakukan adalah kepasrahan.

Tampilkan postingan dengan label Pengembangan Diri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengembangan Diri. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 April 2025

ANAK YANG SUKA MEMBACA NOVEL CENDERUNG TIDAK PINTAR, BETULKAH? CEK FAKTANYA!

Judul tersebut seolah tendensius mengarah kepada anak-anak usia sekolah yang banyak membaca novel, akibatnya terdapat stigmatisasi mereka cenderung tidak menjadi anak yang pintar atau berprestasi. Dalam keseharian kita sering kita dapatkan orang tua yang masih memiliki persepsi negative terhadap karya sastra seperti novel,  cerpen dll. Karena dianggapnya hanya mengganggu pelajaran. Anak akan lebih malas membaca pelajaran dan hanyut dalam imajinasi yang dibawa dalam alur cerita novel atau cerpen tersebut. Anak yang diharapkan berprestasi tetapi lebih suka menghabiskan waktu berjam-jam, asyik dengan novel daripada membaca buku-buku pelajaran atau mengerjakan PR dari sekolah.

Betulkah demikian? Kita tidak boleh membuat kesimpulan yang sesederhana itu. Karena banyak juga anak-anak yang suka baca novel tetapi justru tidak ketinggalan pelajaran di sekolah, bakat-bakatnya terasah di bidang lainnya, memiliki prestasi yang bagik juga. Pandangan tentang anak yang malas karena kebanyakan membaca buku cerita ini, mungkin didasari pemahaman dari orang tua yang menginginkan anaknya menjadi anak yang sukses, berprestasi. Sedangkan ukuran prestasinya adalah bagusnya nilai mata pelajaran atau nilai raport.

Persepsi inilah yang seharusnya mulai dihilangkan. Setiap anak memiliki potensi, kemampuan yang berbeda-beda. Jika anak tersebut suka membaca, baik itu buku cerita atau apapun juga, semestinya mendapat dukungan yang lebih dari orang tua. Jika masih di sekolah dasar, orang tua bertanggung jawab untuk memilih dan memilah buku yang layak dibaca sesuai dengan usia perkembangannya. Begitu juga jika anak sudah menjelang remaja, maka orang tua pun harus sering berdiskusi dan membuka diri, memberi masukan tentang bahan bacaan yang sesuai dan memiliki dampak positif untuk perkembangan anak.

Beberapa penelitian menyebutkan bahawa bacaan novel sebagai produk karya sastra juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap karakter anak. Karya sastra adalah karya kreatif yang dimaksudkan selain memberikan hiburan dan kesenangan, juga menjadi sarana penanaman nilai yaitu, sifat atau hal penting yang bermanfaat bagi umat manusia (Christianto, 2017). Karya sastra membicarakan tentang berbagai macam nilai kehidupan yang secara langsung berhubungan dengan pembentukan karakter siswa (Wulandari, 2015). Karya sastra selain dapat menanamkan nilai-nilai luhur dalam membentuk karakter pembacanya juga dapat menjadi media rekreatif yang dapat menenangkan hari seperti senang, damai, nyaman, dan tidak menjenuhkan (Sukirman, 2021).

Jika kita hubungkan dengan kondisi pendidikan saat ini, yang menjadi prioritas utama dari pendidikan anak-anak adalah pembentukan karakter yang positif untuk anak. Selain di sekolah, di keluarga anak mendapatkan penguatan nilai karakter secara langsung. Maka dengan membaca karya sastra, anak akan memperoleh pembelajaran nilai-nilai luhur untuk menguatkan karakternya secara mandiri dan menyenangkan yaitu melalui produk sastra seperti novel, cerpen, puisi yang dibacanya.

Disinilah perlu diluruskan lagi, bahwa anak yang suka membaca adalah perilaku yang positif, meskipun mereka membaca karya seperti novel dll. Tugas orang tua adalah mendorong tetapi tetap mengawasi bahan bacaan yang dibacanya. Jangan sampai mematikan semangat membangun literasi pada diri anak. Sejalan dengan itu, harus diingatkan juga agar ada penyeimbang bahwa buku-buku pelajaran juga sangat penting untuk dibaca karena dari mata pelajaran tersebut anak akan mendapatkan pengetahuan baru sebagai bekal untuk pendidikan lebih lanjut dan untuk masa depan anak itu sendiri.

Gemar membaca memang suatu kebiasaan yang positif dan perlu ditingkatkan. Tetapi ada yang lebih bagus lagi, jika anak juga diberi bekal ketrampilan untuk menulis. Bisa diawali dengan menulis diary, kemudian secara bertahap menulis cerpen, dan jika sudah mahir bisa menulis novel, menulis karya tulis ilmiah. Bahan-bahan yang telah dibaca sebelumnya akan menjadi modal utama anak untuk bisa mengekspresikan melalui untaian kalimat. Sebagaimana kata pepatah sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Awalnya hanya beberapa kalimat sederhana, lama kelamaan bisa menjelma menjadi sebuah karya tulis yang membanggakan . (Hary/17/04/2025)

Minggu, 13 April 2025

MENGHASILKAN CUAN DARI MENULIS CERITA FIKSI


Afrilia Eka Prasetyawati, M.Pd : Penulis

Menulis fiksi merupakan kegiatan yang menyenangkan dan penuh dengan imajinasi. Bagi banyak orang, ini merupakan cara untuk mengekspresikan diri, membangun dunia, dan berbagi cerita dengan orang lain. Namun, bagi para pemula, memulai menulis fiksi bisa terasa sulit. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, seperti ide cerita, karakter, plot, dan gaya bahasa. Kendati demikian, sekarang ini banyak kita jumpai penulis cilik yang dapat menghasilkan karya tulis fiksi seperti cerpen, novel, dll. tentu saja hal ini memerlukan ketekunan dalam melatih keterampilan menulis sehingga berhasil menjadi seorang penulis yang professional. Bahkan dapat menghasilkan cuan sendiri selagi masih duduk di bangku sekolah.

Nah, Berikut adalah kiat-kiat yang dapat membantu Anda menghasilkan karya tulis fiksi yang menawan:

1. Temukan Ide Cerita yang Menarik

Langkah pertama adalah menemukan ide cerita yang menarik. Ide ini bisa datang dari mana saja, seperti pengalaman pribadi, berita, buku, film, atau bahkan mimpi. yang terpenting adalah ide tersebut membuat Anda bersemangat dan ingin terus menulisnya.

Coba tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut untuk membantu menemukan ide:

  • Apa yang ingin saya sampaikan melalui cerita ini?
  • Tema apa yang ingin saya angkat?
  • Genre apa yang ingin saya tulis?
  • Siapa karakter utama saya?
  • Apa yang akan mereka hadapi?

2. Kembangkan Karakter yang Berkesan

Karakter adalah jantung dari setiap cerita fiksi. Pembaca harus dapat terhubung dengan mereka dan peduli dengan apa yang terjadi pada mereka. Luangkan waktu untuk mengembangkan karakter Anda dengan baik. Berikan mereka kepribadian, latar belakang, motivasi, dan kekurangan yang unik. Semakin realistis dan kompleks karakter Anda, semakin menarik cerita Anda bagi pembaca.

3. Buat Plot yang Menarik

Plot adalah urutan peristiwa dalam cerita Anda. Ini adalah yang membuat pembaca terus membaca dan ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Karena itu, pastikan plot Anda memiliki awal, tengah, dan akhir yang jelas. Buatlah konflik dan ketegangan untuk menarik pembaca dan buat mereka menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Untuk pemula, Anda bisa memulainya dengan langkah sebagai berikut:

  • Perkenalkan konflik: Buatlah rintangan dan tantangan yang dihadapi karakter.
  • Tingkatkan ketegangan: Bangun rasa penasaran dan buat pembaca ingin terus membaca.
  • Selesaikan dengan memuaskan: Berikan kesimpulan yang logis dan berkesan bagi pembaca.

4. Gunakan Gaya Bahasa yang Menawan

Gaya bahasa Anda adalah cara Anda menggunakan kata-kata untuk menceritakan kisah Anda. Pilihlah kata-kata yang tepat dan deskriptif untuk membuat cerita Anda menjadi hidup. Gunakan dialog yang realistis dan perhatikan bagaimana karakter Anda berbicara.

Gunakan juga majas dan gaya bahasa lainnya untuk membuat tulisan Anda lebih menarik dan berkesan.

5. Bacalah Karya Fiksi Lainnya

Salah satu cara terbaik untuk belajar menulis fiksi adalah dengan membaca karya fiksi lainnya. Perhatikan bagaimana penulis lain mengembangkan cerita, karakter, dan plot mereka. Cobalah untuk meniru gaya penulis yang Anda sukai dan terapkan dalam tulisan Anda sendiri. Meskipun demikian, ketika Anda sudah terbiasa menulis, maka suatu saat akan menemukan style tersendiri yang khas atau berbeda dengan penulis lainnya.

6. Berlatihlah Menulis Terus Menerus

Semakin banyak Anda berlatih menulis, semakin baik Anda melakukannya. Cobalah untuk menulis setiap hari, bahkan jika itu hanya beberapa paragraf. Anda juga dapat mengikuti kelas menulis atau bergabung dengan komunitas menulis online untuk mendapatkan masukan dan dukungan dari penulis lain.

Jangan terpaku pada kesempurnaan: Fokuslah untuk menyelesaikan cerita terlebih dahulu. Atur waktu menulis: Luangkan waktu khusus untuk menulis secara konsisten. Gunakan alat bantu: Gunakan software penulisan atau aplikasi catatan untuk membantu proses kreatif Anda. Untuk mengembangkan karya tulis, Anda bisa menggunakan cara yang sederhana, yaitu:

  • Buatlah mind map: Tuliskan ide utama, karakter, plot, dan setting, lalu kembangkan detailnya.
  • Tulis poin-poin penting: Buatlah kerangka cerita yang berisi urutan kejadian dalam cerita Anda.
  • Gunakan jurnal: Catat ide, inspirasi, dan kutipan menarik yang bisa digunakan dalam cerita.

7. Jangan Takut untuk Mengedit

Menulis adalah proses yang berkelanjutan. Setelah Anda selesai menulis draf pertama Anda, luangkan waktu untuk mengeditnya dengan cermat. Bacalah ulang tulisan Anda dan carilah kesalahan tata bahasa, ejaan, dan konsistensi. Anda juga dapat meminta orang lain untuk membaca tulisan Anda dan memberikan umpan balik.

8. Bersabarlah

Menulis fiksi membutuhkan waktu dan usaha. Jangan berkecil hati jika Anda tidak langsung sukses. Teruslah berlatih dan belajar, dan pada akhirnya Anda akan menulis karya fiksi yang menawan.

9. Tips Tambahan:

  • Gunakan outline atau kerangka cerita untuk membantu Anda mengatur ide dan alur cerita Anda.
  • Lakukan riset jika Anda menulis tentang topik yang tidak Anda kenal.
  • Bacalah karya Anda dengan suara keras untuk membantu Anda mengidentifikasi kesalahan dan area yang perlu diperbaiki.
  • Jangan takut untuk bereksperimen dan mencoba gaya penulisan yang berbeda.
  • Yang terpenting, bersenang-senanglah dengan prosesnya! 

Menulis fiksi bisa menjadi kegiatan yang sangat rewarding. Dengan mengikuti kiat-kiat di atas, Anda dapat meningkatkan kemampuan menulis Anda dan menghasilkan karya fiksi yang menarik dan berkesan. Semoga tulisan ini bermanfaat. (Afrilia-13/04/2025)


Kamis, 10 April 2025

Pengalaman Yang Membanggakan menjadi Seorang Penulis

Oleh: Shakayla Adzkiya El Queena H.

Haii.. sahabat inspirasi pendidikan, perkenalkan namaku Shakayla, Kali ini aku akan berbagi pengalaman tentang menulis dan suka duka yang aku alami selama menghasilkan karya tulis atau buku. semoga apa yang aku tuliskan ini bisa bermanfaat untuk sahabat Inspirasi Pendidikan di mana pun berada.

Menulis merupakan sebuah hobi, sama halnya dengan membaca yang menjadi kegemaranku. Buku-buku cerita fiksi maupun non fiksi yang menarik bisa saja habis dalam sekali baca. Itulah sebabnya aku terinspirasi dengan para penulis terkenal di dunia seperti JK. Rowling, Helvi Tiana Rossa, Habiburrahman El Sirazi, Andrea Hirata, Asma Nadia, dan lain-lain. Cerita yang ada dalam buku yang ditulisnya membuatku iri dan ingin menjadi seperti mereka. Karena itulah sejak kelas 1, aku sudah mulai menulis. Beruntungnya Ayah dan Bunda selalu mendukung sehingga di kelas 1 sudah bisa menerbitkan sebuah Kumpulan Puisi dan Cerpen. Hmmm.. memang sih, masih sederhana banget. kalau sekarang aku baca lagi, bisa tertawa sendirian. malu juga.. tapi bangga karena sudah bisa menghasilkan karya pada saat SD kelas 1.

Kemampuanku menulis terus aku asah dibimbing oleh orang tua dan guru. Karena sulit mendapatkan kursus atau pelatihan menulis untuk anak-anak, maka suatu saat aku pernah mengikuti pelatihan menulis yang pesertanya semua adalah orang dewasa. Pelatihan yang diadakan oleh sebuah penerbitan yang ada di Surabaya merupakan pengalaman yang menarik, karena justru aku mendapatkan masukan, saran, dan motivasi dari editor dan penulis lainnya. Dari situ aku semakin semangat menulis, dan syukurlah di kelas V awal saat pandemi Covid 19 mengganas, aku malah berhasil menyelesaikan dan menerbitkan Antologi Cerpen: Menggapai Harapan. ya... kalau jujur aku menilai buku ini hasilnya lebih bagus daripada sebelumnya. Aku juga mendapat apresiasi dari mereka yang telah membaca karyaku satu ini.

Penulis (Shakayla) menyerahkan karyanya
kepada Wakil Bupati Ponorogo Hj. Lisdyarita, SH

Seolah menikmati dan ingin membuktikan kemampuanku dalam menulis, maka aku pun menulis lagi. Kali ini aku menulis sebuah novel. Hampir 6 bulan aku bisa menyelesaikan novel perdanaku. Tentu saja di sela-sela kegiatanku sekolah. Ya... bagiku menulis saat ini adalah hobbi yang tidak boleh mengalahkah tugas utama untuk belajar. Nah.. karena itulah orang tua selalu memberikan dukungan.

Akhirnya Bulan Nopember 2022, Novel Catatan Senja berhasil diterbtikan. Alhamdulillah semua merasa bergembira, kami sekeluarga, sekolah tempat aku belajar dan semua orang yang memiliki kepedulian dengan karya tulis. apalagi yang dihasilkan seorang anak yang masih duduk di SD. Yang paling membahagiakan adalah ketika orang-orang hebat seperti Ibu Yuli Dwi Astuti, Ketua Geliat Ponorogo Menulis (GPM), Amah Hida, seorang trainer dan konselor yang luar biasa, memberikan endorse statement pada novelku. dan tentu saja Ustadzah Wijiati Kepala SDIT Qurrota A'yun yang berkenan memberikan pengantar.

Kebanggaan dan kebahagiaan sebagai penulis adalah saat karya yang aku tulis itu dibaca banyak orang dan memberikan inspirasi kepada mereka. Apalagi Novel Catatan Senja ini juga sudah sampai di tangan Ibu Wakil Bupati Ponorogo, Bunda Hj. Lisdyarita, SH. Karya-karya yang aku tulis juga sudah menemui pembaca hebat lainnya yaitu kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Bapak komandan Kodim Ponorogo, Ustadzah Vida Rabiah Al Adawiyah, seorang penulis yang hebat dari Solo. 

Penulis bersama Kepala Dinas Kab. Ponorogo

Bertemu dengan orang-orang hebat yang menjadi pejabat penting, para penulis hebat, tentu tidak pernah aku bayangkan apalagi bisa berbincang dan menerima nasehat serta saran dari mereka semua. Adalagi yang membuatku senang, yaitu ketika teman-temanku , beberapa Adik kelas yang telah membaca novel Catatan Senja kemudian begitu antusias mengajak berdiskusi, bertanya-tanya tentang isi dan dibuat penasaran dengan akhir dari cerita Catatan Senja.

Penulis bersama Kepala SDIT Qurrota A'yun
Ustadzah Wijiati

Semoga aku bisa menghasilkan karya-karya lainnya di masa depan. terima kasih aku ucapkan kepada semua yang telah membantu. terutama CV Pustaka EL Queena yang telah menerbitkan beberapa karyaku, kepada orang tua dan semua keluarga besar, kepada para guru yang telah membimbingku semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik untuk semua kebaikan yang diberikan kepadaku.

Selasa, 08 April 2025

TIPS BAGI GURU DAN SISWA YANG AKAN KEMBALI MASUK SEKOLAH SETELAH LIBUR PANJANG

inspirasipendidikan.com_ Sahabat inspirasi pendidikan, Rabu 09 April 2025 adalah hari pertama masuk sekolah bagi siswa siswi pendidikan dasar dan menengah bahkan beberapa perguruan tinggi setelah kurang lebih dua minggu libur panjang dan cuti bersama dalam rangka idul Fitri 1446 H/ 2025 dan Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu. Nah.. apa saja yang harus dilakukan oleh guru dan siswa untuk persiapan kembali sekolah? Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan bagi guru dan siswa.

TIPS BAGI PESERTA DIDIK:

1. Mulai dengan Pola Tidur yang Teratur
Setelah libur panjang, pola tidur sering jadi berantakan. Mulailah tidur dan bangun lebih awal beberapa hari sebelum sekolah dimulai agar tubuh tidak kaget saat kembali ke rutinitas.
2. Tentukan Tujuan Baru
Buat target kecil untuk semester ini, misalnya: Nilai meningkat di mata pelajaran tertentu, Lebih aktif di kelas, Rajin mencatat atau mengerjakan PR tepat waktu, Tujuan bisa memotivasi kamu untuk semangat menjalani hari.
3. Persiapkan Perlengkapan Sekolah
Merapikan buku, alat tulis, dan seragam bisa menumbuhkan semangat baru. Kalau ada kesempatan, beli satu atau dua barang baru—kadang semangat datang dari hal-hal kecil seperti pulpen warna favorit atau buku catatan baru!
4. Ingat Teman dan Momen Seru di Sekolah
Kangen main atau ngobrol sama teman? Ingat bahwa sekolah bukan cuma belajar, tapi juga tempat berbagi cerita, tertawa, dan bertumbuh bareng.
5. Buat Rutinitas Pagi yang Menyenangkan
Mulai hari dengan hal-hal yang disukai: dengar lagu favorit, sarapan enak, atau baca sesuatu yang ringan sebelum berangkat sekolah.
6. Berpikir Positif
Alih-alih fokus ke hal-hal berat seperti ujian atau tugas, coba pikirkan sekolah sebagai tempat untuk belajar hal baru yang seru dan memperbaiki diri.
7. Ajak Teman untuk Saling Menyemangati
Bikin grup kecil dengan teman-teman untuk saling support. Bisa jadi tempat curhat, tukar catatan, atau sekadar saling mengingatkan buat semangat sekolah.

TIPS BAGI PARA GURU:

1. Mulai dengan Niat Positif
Ingat kembali alasan mengapa Anda menjadi guru. Kembali ke ruang kelas adalah kesempatan untuk kembali memberi dampak positif bagi murid-murid. Mulai dengan doa atau afirmasi positif bisa bantu membangkitkan semangat.
 2. Siapkan Rencana Awal yang Menyenangkan
Hari-hari pertama jangan langsung “gaspol”. Mulailah dengan kegiatan ringan, refleksi liburan, atau aktivitas ice breaking agar murid merasa nyaman dan transisi kembali ke sekolah jadi menyenangkan.
3. Evaluasi & Rencanakan Semester Baru
Luangkan waktu untuk melihat pencapaian semester lalu dan menyusun strategi untuk target semester ini. Persiapan yang matang bikin mengajar lebih tenang dan percaya diri.
4. Bangun Koneksi Emosional dengan Murid
Ajak siswa berbagi cerita tentang liburan mereka. Ini bukan hanya membuat mereka merasa dihargai, tapi juga membangun kembali kedekatan yang mungkin sedikit longgar karena libur panjang.
5. Ciptakan Energi Positif di Kelas
Dekor ulang sudut kelas, ganti tampilan papan tulis, atau tampil dengan gaya baru—hal-hal kecil bisa menciptakan suasana segar dan memunculkan antusiasme, baik bagi guru maupun murid.
6. Kolaborasi dengan Rekan Guru
Bertukar ide dan semangat dengan sesama guru sangat membantu. Mungkin bisa buat sesi sharing ringan tentang tantangan dan harapan semester baru.
7. Jaga Kesehatan Fisik & Mental
Pastikan tubuh fit sebelum kembali ke rutinitas. Jika sempat, lakukan relaksasi atau olahraga ringan untuk menjaga energi positif tetap mengalir.
8. Ingat, Anda Berarti
Kadang guru lupa bahwa kehadiran mereka bisa jadi penyemangat terbesar bagi siswa. Senyum, semangat, dan perhatian Anda sangat berarti untuk mereka, apalagi di hari-hari awal setelah libur panjang.

Nah, Sahabat Inspirasi pendidikan, demikianlah beberapa tips yang dapat diimplementasikan semoga bermanfaat ya.. salam inspirasi!! (Hary/08/04/2025)

Jumat, 28 Maret 2025

KISAH TELADAN DARI UMAR BIN KHATTAB

 Oleh: Shamita Maulida El Queena H.

Shamita: Penulis*

Assalamu’alaikum wr wb.

Hai..teman-teman semua? Apa kabar? Pasti semua sehat-sehat aja kan? Eh.. eh.. kenalan dulu ya.. namaku Shamita Maulida El Queena, Panggilanku Shamita. Saat ini, aku masih kelas 4 SDIT Qurrota A’yun Ponorogo. 

Oiya, teman-teman. kali ini aku akan bercerita tentang sahabat Nabi, yaitu Umar Bin Khattab. Ada yang sudah pernah mendengar nama beliau itu? Kisah hidup beliau penuh dengan teladan yang dapat menginspirasi umat Islam di seluruh dunia. Hayo.. penasaran kan? Begini Ceritanya…

Umar bin Khattab, adalah khalifah kedua dalam Islam setelah Rasul wafat. Baginya menjadi seorang kepala negara bukan sebuah kebanggaan yang membuatnya merasa lebih istimewa dibanding rakyat biasa, tapi ada amanah besar yang harus dilaksanakan. Salah satu langkah yang Umar lakukan untuk menegakkan keadilan adalah memastikan keadaan rakyatnya baik-baik saja di tengah paceklik yang melanda pada masa pemerintahannya. Umar sering berpatroli dari satu rumah penduduk ke rumah lainnya. Hingga suatu malam…beliau bersama Zaid bin Aslam menemukan sebuah rumah yang didalamnya terdapat seorang ibu bersama tiga anak kecil yang semuanya sedang menangis. Diam-diam Umar bin Khattab bersama Zaid bin Aslam mendekati rumah dan mengintipnya. Ternyata… ibu tadi sedang memasak sesuatu sambil berdoa.

“Ya, Alloh, berilah balasan terhadap Umar. Ia telah berbuat dzolim. Kami rakyatnya kelaparan, sedangkan dia hidup serba berkecukupan.”

Umar seketika kaget mendengarnya,dan memutuskan untuk masuk ke dalam rumah tersebut.

“assalamu’alaikum.., boleh kami masuk bu?” kata Umar bin Khattab

“wa’alaikumsalam.. silahkan masuk. Siapa kalian” Jawab wanita itu.

 “Kami datang dari jauh bu. Mengapa anak-anak ibu menangis semua? Tanya Umar.

.”Aku dan anak-anakku kelaparan. Aku tidak punya apa-apa dan tidak bisa berbuat apa-apa,” terang wanita itu dengan nada sendu.

“Lalu, apa yang kau masak di panci ini?”

“Itu hanya air mendidih. Agar anak-anak mengira aku sedang memasak makanan. Dengan begitu mereka akan terhibur.”

Mendengar semua itu, Umar sangat malu, sedih, dan tentu merasa sangat berdosa. Ia pun berpamit untuk pergi dan menuju baitul mal. Ia mengambil sekarung sembako dan memanggulnya sendiri menuju kediaman wanita tadi.

“Wahai Amirul Mu’minin, turunkan bawaanmu, biar aku saja yang memikulnya,” pinta Zaid.

“Jangan, biar aku saja yang membawanya. Anggap saja aku sedang memikul dosa-dosaku, semoga ini menjadi penghalang dikabulkannya doa wanita itu tadi,” tegas Umar. Sambil memikul sekarung sembako yang begitu berat menuju rumah wanita tadi. Ia merasa berdosa.

Sesampainya di rumah wanita, Umar memberikan semua sembako itu.

“Semoga Allah memberimu balasan terbaik,” kata si wanita.

Tidak hanya sampai di situ. Umar pun ikut memasakkan untuk mereka. Setelah makanan siap, Umar mempersilakan mereka untuk menikmatinya.

 “Silakan, sekarang kalian semua bisa makan,” kata Umar, senyumnya melebar melihat wajah-wajah mereka yang tidak lagi murung.

“Ibu, mulai sekarang tidak perlu lagi mendoakan keburukan untuk Umar, ya. Mungkin dia belum mendengar kabar ada kalian kelaparan di sini,” kata Umar dengan lembut.

Wanita dan ketiga anaknya tadipun menganggukkan kepala, mereka tidak tahu bahwa yang ada di depannya adalah Khalifah Umar bin Khattab.

Nah.. teman-teman semua, begitulah ceritanya. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah Umar bin Khattab. Sehingga kelak apabila kita menjadi seorang pemimpin dapat adil, bijaksana dan bertanggung jawab untuk mensejahterakan rakyatnya.

Demikianlah yang dapat saya kisahkan, semoga bermanfaat. Sampai ketemu dalam kisah-kisah teladan lainnya.

Burung irian, burung cenderawasih. Cukup sekian, terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr wb.

-------
Penulis adalah siswi kelas IV SDIT Qurrota A'yun Ponorogo

Rabu, 12 Maret 2025

Kisah Raja Waskita Leksana dan Patih Garda Jaladara dari Kerajaan Kencana Arum

Oleh: Shakayla Adzkiya El Queena H

inspirasipendidikan.com_ sahabat inspirasi pendidikan, hidup memang memiliki rahasianya sendiri. Beberapa peristiwa yang terjadi tekadang sulit untuk dipahami bahkan seringkali manusia berprasangka negatif terhadap apa yang menimpa. Pada kesempatan ini saya akan menceritakan sebuah kisah inspiratif semoga bermanfaat.

Pada zaman dahulu, terdapat sebuah kerajaan yang rakyatnya hidup sejahtera, gemah ripah loh jinawe, tata tentrem kerta raharja. Tentu saja jika ada kerajaan yang begitu makmur kehidupan rakyatnya pastilah pemimpinnya adalah seorang yang arif bijaksana, amanah menjalankan kepemimpinannya sebagai seorang raja, dan para punggawa kerajaannya juga memiliki nasionalisme, patriotisme dan loyalitas tinggi kepada sang raja. Kerajaan itu bernama Kerajaan Kencana Arum yang dipimpin seorang raja bernama Raja Waskita Leksana. Patihnya yang pandai dan bijak, ahli strategi bidang pemerintahan dan pertahanan keamanan bernama Patih Garda Jaladara. Dua orang Petinggi kerajaan tersebut memiliki pengaruh besar dalam membentuk kerajaan yang makmur, dan wibawa mereka berdua menyebabkan para Menteri, Tumenggung dan Adipati segan, sehingga menjalankan kepemimpinannya dengan baik, tidak pernah melakukan korupsi. Selain itu, kesaktian sang Raja dan Patih yang termashur, menyebabkan kerajaan Kencana Arum disegani oleh kawan maupun lawan.

Raja Waskita Leksana dan Patih Garda Jaladara sejatinya adalah teman sejak kecil, mereka memang terlahir dari kalangan bangsawan di lingkungan keratin. Meskipun demikian, didikan dari orang tua mereka sangat baik, sehingga mereka tidak angkuh, sombong dan tetap mencintai rakyatnya. Mereka memiliki kegemaran yang sama yaitu berburu di saat ada waktu luang. Singkatnya mereka ini ibaratnya dwi tunggal. Dua orang tetapi memiliki banyak kesamaan dalam kegemaran, tata pemerintahan, strategi perang dan olah kanuragan, serta hal-hal lainnya.

Pada suatu hari, Raja Waskita Leksana bertitah,” Patih Garda Jaladara, sudah lama kita tidak pergi berburu di hutan.”

“ Benar baginda, apakah baginda bermaksud berburu di hutan lagi?” jawab sang Patih.

“Ya, saya ingin sekali berburu rusa, kelinci hutan dan hewan hutan lainnya. Pasti menyenangkan. Ya.. sekedar meregangkan otot dan melonggarkan pikiran kita dari beban memikirkan kerajaan ini walaupun hanya beberapa saat.” Kata sang Raja sambil menatap sang patih.

Patih pun menjawab, “Kalau begitu biar hamba persiapkan segala sesuatunya, para pengawal yang bertugas ikut selama berburu dan beberapa perbekalan yang akan kita perlukan nantinya.”

“Baiklah, kita berangkat besuk pagi ya, Patih juga harus ikut berburu. Jangan lupa bawa anak panah dan busur pusaka saya.” Sahut sang raja dengan sorot mata berbinar-binar.

Maka berangkatlah rombongan kerajaan tersebut. Sesampainya di dekat hutan mereka membagi kelompok tujuannya untuk mendapatkan hasil buruan yang lebih banyak. Sang Raja bersama 4 orang prajurit pengawal dan sang Patih. Kelompom prajurit lainnya menyebar ke sisi hutan lainnya. Seekor menjangan bertanduk menyelinap di antara rerimbunan pepohonan, hal itu menarik perhatian sang raja. Maka segera dia menarik brosurnya dan melesatkan anak panah ke arahnya. Tapi sayangnya meleset. Raja kemudian marah dan menyerukan para prajurit untuk mengejarnya. Tinggalah Raja dengan patihnya yang menunggu di tengah hutan terebut.

Patih membuka pembicaraan, “Baginda raja apakah engkau tidak akan memarahi para prajurit jika mereka gagal mendapatkan menjangan tersebut?”

“Tentu saja tidak, yang penting mereka sudah berusaha, nanti saya sendiri yang akan mendapatkan hewan buruan itu, bahkan binatang buas sekalipun seperti harimau bisa saya dapatkan.” Kata sang Raja sedikit jumawa.

Patih hanya mengangguk tersenyum,” Benar Baginda, tetapi ini adalah hutan lebat yang jarang disinggahi manusia, maka kita tetap harus hati-hati.”

“Santai saja, tidak usah khawatir Patih, bukankan kita sudah sering berburu di hutan ini.” tegasnya.

“oiya, patih bagaimana kalau ternyata sampai seharian ternyata kita tidak mendapatkan buruan?” tanya Raja mulai bimbang.

“Berarti itu kehendak Tuhan, dan pasti kehendak Tuhan adalah yang terbaik, Karena Tuhan begitu menyayangi hamba-Nya.” Jawab Patih penuh kebijaksanaan.

“Haah .. sudahlah, ayo kita lanjutkan lebih masuk ke dalam hutan.” Ajak Raja sambil melangkah mendahului Patih.

Tetapi beberapa saat kemudian dari arah depan, terdengar suara auman yang menggetarkan dada bagi siapa saja yang mendengarnya. Seekor hewan berbulu, besar dan kuat dengan kuku-kuku tajam, matanya tajam seolah menyala. Tidak salah lagi, seekor raja hutan, Singa hutan yang berjarak hanya 3 meter dari depan Raja dan Patih. Tiba-tiba menatap tajam dan berancang-ancang untuk melompat menerkam Raja. Sang Raja mengetahui bahaya yang akan menimpanya, maka dia pun bersiap untuk mempertahankan diri dan melawan Singa itu. Meskipun raja memiliki olah bela diri yang baik, tetapi keperkasaan Singa ini memang luar biasa, selain tubuhnya yang besar, tenaganya juga sangat kuat. Raja pun dibuat tersungkur kepalanya tercakar berdarah. Bahkan salah satu jarinya terputus karena kena gigitan taring singa.

Dia berteriak, “Patih.. Patih di mana kamu, ayo cepat bantu aku.. tolong aku..?

Anehnya Patih malah tidak terlihat, maka Raja pun harus berjuang seorang diri, dan ketika lompatan singa itu menerjang dengan kekuatan penuh ke arahnya, Raja sudah pasrah, karena panah dan busur yang dia bawa sudah tidak berarti apa-apa bagi Singa. Dan tepat ketika Singa hendak menerkam kepala Raja. Tiba-tiba sekelebat bayangan dengan cepat bergerak, semburat darah muncrat dari leher singa.

“Achh… Tamat kamu sekarang.” Patih berdiri tepat di depan raja, Tangannya mengenggam kokoh pedang yang menancap di leher Singa besar itu.

“Baginda, tidak apa?” tanya Patih gugup.

Raja mendesah kesakitan, “Kemana saja kamu Patih? ketika aku berduel dengan singa kamu malah menghilang, lihat ini jari kelingkingku hancur, kepala dan punggungku terluka parah!”
“Ampun Baginda, tadi hamba mencari pedang yang tertinggal ditempat kita singgah tadi begitu tahu kalau ada Singa yang mendekat.” Jawabnya merasa bersalah.

“Sudah-sudah, sekarang kumpulkan semua prajurit kita kembali ke Istana. Bakar kayu, keluarkan asap sebagai tanda berkumpul semua prajurit kita.” Perintahnya dengan nada marah dan menahan rasa sakit.

Sesampai di Istana, seluruh tabib istana segera mengobati Raja dengan segenap kemampuannya. Berita tentang Raja yang hampir mati ini pun tersebar dengan cepat. Para penasehat istana kemudian menyalahkan Patih, dan menyampaikan kepada Raja agar memberikan hukuman kepada Patih. Raja yang masih jengkel dan emosi itupun kemudian memanggil patih dan memberikan hukuman berupa penjara kepada Patih. Tetapi sebelum menjebloskan ke dalam penjara dia sempat bertanya kepada Patihnya.

“Patih Garda Jaladara, karena kelalaianmu menyebabkan aku hampir mati diterkam singa, maka sebagai hukuman, kamu akan aku jebloskan ke dalam penjara.” Tegas Raja Wakita Leksana.

“Hamba menerima hukuman ini baginda, hamba yakin Tuhan memiliki rencana yang baik untuk hamba dan untuk baginda sendiri.” Sahut Patih pasrah.

Hari-hari berlalu, bulan berganti bulan. Suasana kerajaan tetap seperti sebelumnya. Raja pun sudah sembuh dan kembali lagi ingin melakukan hobinya berburu lagi di hutan. Maka berangkatlah Raja dengan dikawal beberapa prajurit pilihan. Sampai di tengah hutan, mereka pun berburu hewan-hewan yang ada hingga lupa dan tersesat jauh ke dalam hutan. Bahkan Raja pun tersesat seorang diri terpisah jauh dengan para pengawalnya. Kejadian naas pun terjadi, Raja Waskita Leksana ditangkap oleh suku primitif yang tinggal di dalam hutan itu. Raja diikat dan diserahkan kepada ketua Suku. Raja akan dijadikan tumbal persembahan bagi dewa dan leluhur suku tersebut. Karena dalam kepercayaan suku itu, tumbal seorang pemuda tampan akan mendatangkan keberkahan bagi Suku mereka. Darah yang menetes akan menyuburkan tanahnya. Maka dipilihlah tumbal atau persembahan terbaik. Tetapi tepat sebelum Raja hendak dieksekusi, mata Sang Ketua Suku melihat bahwa kelingking kanan sang Raja tidak ada. Tumbal itupun cacat dan tidak akan diterima oleh dewa dan leluhur suku itu.

Ketua suku segera menginstruksikan rakyatnya untuk pergi dari altar persembahan dan mencari tumbal yang lainnya. Raja pun dibiarkan terikat di altar persembahan dan tidak bisa berkutik sama sekali. Ketika para penduduk suku primitive itu sudah semakin menjauh dan hilang diantara rimbunnya belantara. Barulah para pengawal raja menemukan dan membawanya kembali ke Istana.

Beberapa hari pasca kejadian itu, Raja sering melamun dan merenungi kejadian yang menimpanya. Dia seketika teringat ucapan patih Garda Jaladara, “Tuhan pasti memiliki rencana yang baik untuk hambanya.” Maka diapun meminta prajuritnya untuk menghadapkan patih kepadanya.

“Patih, sekarang aku menyadari, ketika itu aku marah karena kelingkungku hancur digigit singa, dan aku lampiaskan amarahku dengan menghukummu. Tapi aku berikir jika saja kelingkingku masih utuh, maka pasti aku sudah mati menjadi tumbal suku primitif  di hutan itu. Jika Tuhan tidak menghadirkan Singa itu, mungkin tidak aka nada kejadian ini.” Papar sang Raja.

“Hamba mengerti  baginda, itulah kebenaran yang hamba sampaikan.” Jawab sang Patih singkat.

“Tapi, Patih, kalau memang Tuhan itu baik kepada kita. Mengapa Tuhan membiarkan aku menghkummu?” Tanya Raja Waskita Leksana.

“Jika baginda tidak memenjarakanku, pasti baginda akan mengajak untuk berburu agi di hutan. Dan jika hamba yang tertangkap, maka hambalah yang akan menjadi tumbal persembahan suku primitive itu. Untungnya baginda memenjarakan hamba.” Jawab Patih dengan sopan

Kata-kata patih itu menyadarkan Raja, bahwa emosinya sesaat membuatnya tidak jernih menilai jasa patihnya. Tetapi ada yang lebih penting lagi dia menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah kehendak-Nya. Dan asalkan bersabar maka, hikmah kebaikan pastilah ada. Semua sudah direncanakan dengan baik, atas kehendak yang Maha penguasa. Akhirnya Patih pun dibebaskan dan jabatannya sebagai patih dikembalikan lagi.

--- Tamat----

Shakayla (Penulis)

*Penulis adalah siswi kelas VIII ICP MTs N 2 Ponorogo

Rabu, 26 Februari 2025

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA YANG TOXIC TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA

 Oleh: Dr. Hariyanto, M.Pd*

Di era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor kunci yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Namun, kinerja karyawan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan individu, tetapi juga oleh faktor lingkungan kerja.

Lingkungan kerja yang sehat dan positif dapat memotivasi karyawan untuk bekerja dengan lebih baik dan meningkatkan produktivitas mereka. Sebaliknya, lingkungan kerja yang toxic dapat berdampak negatif terhadap kinerja karyawan, bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan fisik. Lingkungan kerja yang toxic ditandai dengan adanya perilaku negatif seperti perundungan (bullying), diskriminasi, pelecehan, dan komunikasi yang buruk. Kondisi ini dapat menciptakan suasana kerja yang tidak nyaman, tidak aman, dan tidak produktif. Karyawan yang bekerja di lingkungan yang toxic cenderung merasa stres, tidak dihargai, dan tidak termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Disinilah peran kepemimpinan seharusnya mengambil peran untuk menjaga kondusifitas perusahaan. Bukan justru menjadi penyebab atau pemicu terciptanya lingkungan yang toxic tersebut.

Pendapat di atas sesuai dengan hasil sejumlah peneltian yang menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang toxic memiliki korelasi negatif dengan produktivitas kinerja. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal "Work & Stress" menemukan bahwa karyawan yang mengalami perundungan di tempat kerja memiliki tingkat produktivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan karyawan yang tidak mengalami perundungan. Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal "Journal of Occupational Health Psychology" menemukan bahwa lingkungan kerja yang ditandai dengan komunikasi yang buruk dan kurangnya dukungan sosial dapat menurunkan kinerja karyawan. Beberapa kasus perusahaan yang mengalami penurunan produktivitas akibat lingkungan kerja yang toxic juga telah banyak dipublikasikan. Misalnya, kasus yang terjadi di sebuah perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat, di mana karyawan melaporkan adanya budaya kerja yang toxic dan diskriminatif. Akibatnya, banyak karyawan yang mengundurkan diri dan produktivitas perusahaan pun menurun drastis.

Bagaimana kita mengenali apakah lingkungan kerja sudah terkategori toxic atau lingkungan yang memiliki aura positif? Berikut ini adalah ciri-ciri lingkungan kerja yang toxic:

1            1.   Komunikasi yang Buruk:

o   Komunikasi yang tidak jelas, agresif, atau pasif-agresif dapat menciptakan ketegangan dan kebingungan di tempat kerja.

o   Kurangnya transparansi dan informasi yang tidak merata juga dapat menjadi tanda lingkungan kerja yang toxic.

o   Menurut penelitian, komunikasi yang buruk secara signifikan menurunkan kinerja karyawan.

2.    Perilaku Negatif dan Tidak Profesional:

o   Perundungan (bullying), pelecehan, diskriminasi, dan perilaku tidak etis lainnya sering terjadi di lingkungan kerja yang toxic.

o   Perilaku ini dapat menciptakan suasana kerja yang tidak aman dan tidak nyaman bagi karyawan. Para ahli psikologi organisasi telah lama mengidentifikasi bahwa tindakan perundungan di tempat kerja memiliki dampak yang sangat negatif terhadap kesehatan mental karyawan.

3.    Kurangnya Dukungan dan Kerja Sama:

o   Lingkungan kerja yang toxic sering kali ditandai dengan kurangnya dukungan dari rekan kerja dan atasan.

o   Persaingan yang tidak sehat dan kurangnya kerja sama tim dapat menciptakan suasana kerja yang tidak produktif.

o   Penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial di tempat kerja sangat penting untuk kesejahteraan karyawan dan produktivitas.

4.    Atasan yang Toxic:

o   Atasan yang suka melakukan micromanaging, narsis, atau tidak adil dapat menciptakan lingkungan kerja yang sangat tidak sehat.

o   Atasan yang tidak memberikan umpan balik yang konstruktif atau tidak menghargai kontribusi karyawan juga dapat menjadi masalah.

o   Banyak riset telah mendokumentasikan dampak negatif dari kepemimpinan yang toxic terhadap kepuasan kerja dan retensi karyawan. Retensi karyawan dapat dilihat dari banyaknya karyawan yang mengundurkan diri atau berhenti. Tanda-tanda itu sudah menunjukkan bahawa ada yang tidak beres dalam kepemimpinan di perusahaan atau instansi tersebut.

5.    Kurangnya Batasan dan Keseimbangan Kerja-Hidup:

o   Lingkungan kerja yang toxic sering kali tidak menghormati batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

o   Tekanan untuk selalu terhubung dan bekerja di luar jam kerja dapat menyebabkan stres dan kelelahan.

o   Para ahli kesehatan kerja menekankan pentingnya keseimbangan kerja-hidup untuk mencegah kelelahan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.

6.    Tidak adanya ruang untuk berkembang:

o    Karyawan merasa terjebak tanpa kemajuan, mengakibatkan frustrasi dan kekecewaan.

o    Kurangnya pengakuan terhadap prestasi.

o    Ketidakjelasan dalam rencana karier.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, apabila instansi/perusahaan sudah terjangkit beberapa gejala tersebut di atas, maka harus segera dicarikan solusi. Solusi yang ditawarkan seperti:

1. Jika penyebab lingkungan yang toxic salah satunya adalah pimpinan/ atasan, maka sebaiknya segera diganti dengan pimpinan/ manager yang lebih kompeten, visioner dan bijaksana;

2. Perusahaan perlu membangun budaya kerja yang saling menghormati, menghargai, dan mendukung;

3. Bangunlah komunikasi yang efektif dan positif antara bawahan dengan atasan, atau antar staff. Komunikasi yang efektif antara atasan dan bawahan sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat;

4. Memberikan pelatihan: Pelatihan tentang anti-perundungan, anti-diskriminasi, dan komunikasi yang efektif perlu diberikan kepada seluruh karyawan;

5. Menegakkan aturan: Perusahaan perlu memiliki aturan/ kode etik yang jelas dan tegas mengenai perilaku yang tidak pantas di tempat kerja. Kode etik tersebut perlu diterapkan dengan tegas.

Lingkungan kerja yang toxic memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap produktivitas kinerja karyawan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi masalah ini. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan positif, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas kinerja karyawan dan mencapai kesuksesan yang lebih besar.


 

Daftar Pustaka:

 

Einarsen, S., & Skogstad, A. (2005). The relationship between workplace bullying and psychological health. Work & Stress, 19(3), 207-221.

Michel, J. S., Kotrba, L. M., Mitchelson, J. K., Clark, M. A., & Baltes, B. B. (2011). Antecedents of work–family conflict: A meta-analytic review. Journal of Organizational Behavior, 32(5), 689-725.  

Spector, P. E., & Jex, H. C. (1998). Organizations: A social psychology perspective. John Wiley & Sons.

__________________________

* Penulis adalah Dosen di IAIN Ponorogo