f ' Inspirasi Pendidikan

Inspirasi Pendidikan untuk Indonesia

Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi, juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan.

Bersama Bergerak dan Menggerakkan pendidikan

Kurang cerdas bisa diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki (Bung Hatta)

Berbagi informasi dan Inspirasi

Tinggikan dirimu, tapi tetapkan rendahkan hatimu. Karena rendah diri hanya dimiliki orang yang tidak percaya diri.

Mari berbagi informasi dan Inspirasi

Hanya orang yang tepat yang bisa menilai seberapa tepat kamu berada di suatu tempat.

Mari Berbagi informasi dan menginspirasi untuk negeri

Puncak tertinggi dari segala usaha yang dilakukan adalah kepasrahan.

Senin, 15 Januari 2024

DON’T JUGDE A BOOK BY ITS COVER

inspirasipendidikan.com- Pagi ini sangat cerah untuk memulai aktifitas dengan penuh semangat. Sudah hampir dua minggu tidak hujan meskipun kata orang-orang seharusnya saat ini sudah memasuki musim hujan. Seperti biasanya setiap hari sabtu putri sulungku ikut ekstra kurikuler “English course” yang dimulai pukul 06.30 sampai 09.00 di sekolahnya. Setelah mengantar ke sekolah, saya melanjutkan mempersiapkan segala sesuatunya untuk bepergian ke luar kota, yaitu Kota Tuban. Kami mempersiapkan barang-barang yang harus dibawa, dan tidak lupa mengecek kesiapan mobil, seperti cek oli, air radiator, accu, dll.

“Alhamdulillah beres bun, tinggal nunggu kakak pulang dari sekolah, langsung bisa berangkat.” Kataku pada isteri yang juga tengah mempersiapkan snack dan minuman untuk anak-anak nanti di perjalanan.

“Ya, Yah. Nanti setelah jemput kakak, kita langsung berangkat.” Jawabnya sambil packing.

Kebetulan barang bawaan kami tidak banyak, karena hanya menginap semalam setelah itu paginya kembali ke Ponorogo. kami mengantar ibu untuk pulang ke rumahnya di Tuban.

Pukul 09.30 tepat kami berangkat dari rumah, kami berlima dengan penuh semangat dan gembira karena akan mengunjungi kampung halaman. Perjalanan masih jauh karena kami harus melewati beberapa kabupaten, yaitu Madiun, Magetan,Ngawi, dan Bojonegoro. Biasanya membutuhkan waktu 5 sampai 6 jam untuk sampai ke Tuban. Semoga saja kendaraan tidak terlalu padat. Maklumlah biasanya kalau di akhir pekan kendaraan begitu ramai. Setelah kurang lebih setengah jam saya merasa ada sesuatu yang salah dengan mobil, karena terdengar suara gemeretak pada waktu kopling diinjak. Tetapi tetap saja kami melaju di jalan.

“ waduh.. suara apa itu bun? Sepertinya ada yang nggak beres nih.” Celetukku pada bunda yang duduk disamping.

“tapi aman kan yah?” jawab bunda

“moga saja, kita cari SPBU dulu untuk isi bahan bakar, nanti ayah cek.” Jawabku santai.

Mobil pun aku pacu menuju SPBU terdekat, setelah masuk SPBU ternyata masih proses pengisian jadi diminta menunggu oleh petugas SPBU. Tetapi karena bahan bakar masih cukup, maka kami pun melanjutkan perjalanan sambil mencari SPBU selanjutnya. Tidak berapa lama kami sampai ke SPBU di depan SMAN 1 Geger Madiun. Kami harus antri dulu masih ada 5 mobil yang antri pertalite di depan kami. Setelah mobil di depan sudah mulai bergerak, saya pun bermaksud untuk maju mendekat, tetapi tiba-tiba “krak..”

“Astaghfirulloh… Koplingnya bun, putus ini. mobil pun tidak bisa bergerak. Bantu dorong bund!” kataku meminta tolong isteri untuk turun dan mendorong mobil ke tepi.

Tentu saja tenaga kami tak cukup kuat karena jalannya agak menanjak. Seorang pemuda yang antri hendak isi bbm motornya, berlari membantu kami.

“Bapak naik saja sambil nyetir, kami yang dorong pak.” Teriak pemuda tadi sambil mendorong dari belakang mobil.

“Terima kasih mas,” kataku setelah menepi kepada anak muda yang tidak sempat kutanyakan siapa namanya.

Segera aku minta anak-anak, dan ibu untuk turun dan beristirahat di luar mobil, sementara aku mulai mencoba membongkar mobil mencari tahu penyebabnya. Dan benar saja, ternyata kabel kopling yang putus.

“waduh.. kalau seperti ini harus cari bengkel ini bund, gak bisa diperbaiki sendiri.” Kataku sambil menunjukkan potongan kabel kopling yang putus kepada isteri.

“punya kenalan atau nomor telepon bengkel terdekat yah?” tanya isteri

“gak punya, coba tak tanya-tanya orang di sini.” Jawabku singkat

Pandangan mataku menyapu ke arah orang-orang di sekeliling, sampai kemudian terhenti pada petugas SPBU yang duduk menunggu di depan toilet, mungkin beliau bagian cleaning servis. Tubuhnya tinggi kekar, agak gemuk, pandangan matanya tajam, telinganya sebelah kiri terselip anting dan kelihatan tato di tangannya.

“Permisi pak, bengkel mobil terdekat dari sini di mana ya pak, mobil saya mogok pak, kabel koplingnya putus.” Tanyaku kepada bapak tadi ambil menunjukkan kabel potongan kopling.

“oalah.. ini putus ya pak, kalau dekat sini gak ada pak, ada sih yang agak jauh, tapi saya nggak tahu apa orangnya bisa dipanggil ke sini atau tidak.” Jawabnya santun.

“oo gitu ya pak, ehmm.. pak saya bisa minta tolong, pinjam motornya untuk cari orang yang bisa servis?” pintaku berharap agar bapak ini bisa membantu, meskipun dalam hati agak ragu karena penampilan dari bapak ini yang sedikit pendiam.

“boleh-boleh pak, silahkan pakai motorku!” jawabnya bersemangat sambil berdiri ke arah motor vario berwarna merah tak jauh dari tempat kami berdiri.

“ini pak, jenengan pakai saja, sekalian ini helmnya.” Jawabnya sambil menyerahkan kunci motornya.

“Terima kasih banyak pak, itu mobil saya di sana pak. Dan yang duduk-duduk itu keluarga saya .” jawabku untuk meyakinkan bahwa memang mobil kami sedang mogok, dan tentu saja agar tidak ragu meminjamkan motornya kepada orang yang bahkan tidak dikenal sebelumnya.

Segera aku pacu motor sambil mencari-cari bengkel mobil. Bengkel mobil yang terdekat menurut bapak pemilik motor ini ternyata adalah bengkel variasi mobil, jadi tidak bisa membantu tetapi paling tidak saya dapat informasi ada bengkel mobil lagi di sekitar Polsek Pagotan. Tidak menunggu lama, saya pun meluncur sekitar 15 menit, tetapi tidak ada bengkel di situ yang ada hanya bengkel radiator. Saya bertanya kepada seorang yang sedang memperbaiki radiator mobil sedan. Alhamdulillah akhirnya saya dapat informasi jika bengkel mobil dekat dari situ tapi harus masuk gang di situ nanti ada tulisan bengkel Pak Pur. Tepatnya di gang sampingnya ATM Bank Jatim.

Bengkelnya memang di dalam tidak kelihatan kalau dari jalan raya, sempat ragu juga jangan-jangan ini bengkelnya tidak bisa bantu atau bahkan tutup. Tapi akhirnya rasa ragu itu pun sirna ketika melihat sebuah bengkel dengan mobil-mobil dan motor berjejer banyak, ada sekitar 10 mobil dan beberapa orang yang sedang memperbaiki mobil.

“mas, bisa minta tolong servis mobil saya?” tanyaku kepada salah satu remaja yang sedang memperbaiki mobil.

“mobilnya kenapa pak?” tanyanya ramah

“ini kopling nya putus kabelnya.” Jawabku sambil menunjukkan kabel kopling putus yang aku bawa.

“gmana ya.. soalnya ini garapan juga banyak.” Jawabnya sambil mengernyitkan keningnya.

“tolonglah mas.. mobilnya sekarang ini ada di SPBU sementara ini saya mau bepergian jauh. Tolong ya mas? “ kataku merayu.

“gini saja pak, jenengan tanya ke Pak Pur. Itu orangnya yang lagi memperbaiki pick up di ujung sana, kalau beliau OK, nanti saya bantu. Soalnya saya ikut bekerja sama beliau.” Tegasnya.

“Pak Pur, mau minta tolong pak” sapaku sok akrab kepada pria kurus yang sedang memperbaiki pick up.

“nggih pak, yang rusak apa? Mana mobilnya?” tanyanya dengan nada ramah.

Akupun bercerita kronologisnya, dengan harapan beliau bisa membantu.

“Bapak beli saja dulu kabelnya, coba beli di toko di depan ATM BRI ya pak, kalau sudah dapat, bapak ke sini lagi. Nanti aku suruh anak-anak untuk memperbaiki mobil jenengan.” Jawabnya sambil secara detail memberitahukan nama toko dan spesifikasi kabel yang harus dibeli.

Syukurlah, paling tidak sudah ada titik terang untuk mendapatkan pertolongan. Tidak terasa sudah 1 jam lebih aku mencari-cari bengkel. Untunglah kabel kopling pun sudah aku dapatkan.

“Pak Pur, ini kabelnya sudah aku dapat, bagaimana selanjutnya?” kataku sambil menyerahkan kabel tersebut.

“oiya..bener ini kabelnya. Jenengan tunggu saja ya pak, bentar lagi saya tugaskan karyawan ke sana. Kabelnya tinggal di sini saja biar dibawa ke SPBU tempat mobil bapak.” Jelasnya meyakinkan.

Saya pun langsung meluncur kembali ke SPBU, sekitar 20 menitan, setelah sampai, langsung menuju ke bapak pemilik motor.

“Pak, mohon maaf agak lama soalnya nyari-nyari bengkelnya sampai jauh ke Pagotan.” Kataku sambil menyerahkan kunci motor kepadanya, tidak lupa saya selipkan uang 50 ribu sebagai pengganti bahan bakarnya.

“ya pak, gak apa apa, tapi ini tidak usah uangnya.” Sambil mengambil kunci dalam genggaman tanganku. Aku pun sedikit memaksanya untuk menerimanya.

“bener pak, saya ikhlas bantu  bapak, jadi tolong jangan beri uang bensin, nanti malah mengurangi pahala dan keikhlasan saya.” Tegasnya.

Seketika aku pun menghentikan upaya untuk memberikan uang terima kasih. Tidak menyangka dari beliau ini akan keluar kata-kata yang menunjukkan keikhlasan dan ketulusan. Saya pun hanya bisa mengucapkan terima kasih tulus atas kebaikan yang diberikan.

“Mana tukang servisnya yah?” tanya kakak yang sedari tadi cemas karena hampir 1,5 jam ayahnya mencari bengkel. Tidak bisa dihubungi juga karena HP tertinggal di mobil.

“Alhamdulillah sudah dapat, bentar lagi menyusul ke sini, ditunggu saja.” Jawabku menghiburnya.

“ini minum dulu yah,” kata adik sambil menghulurkan sebotol air minum Iso Plus. Rupanya dia tahu akalau ayahnya juga kehausan.

Tidak lama setelah itu tukang servisnya pun datang. Tidak membutuhkan waktu lama untuk memperbaiki karena hanya melepas dan mengganti yang baru. Aku sangat berterima kasih kepada tukang servisnya, tidak lupa aku minta nomor HP nya jika suatu saat memerlukan bantuannya lagi. Dan sebagai ungkapan terima kasih, sedikit aku berikan tip untuk layanannya yang luar biasa.

Waktu sudah menujukkan pukul 12.10, kami pun memutuskan untuk sholat dhuhur dulu di SPBU ini, setelah itu mengisi BBM dan melanjutkan perjalanan.

“tunggu dulu yah..” kata bunda menyela sesaat setelah kami hendak melanjutkan perjalanan.

“ada apa?” tanyaku sambil melirik ke arahnya yang sedang sibuk memasukkan jajajan yang kami bawa dan sebotol air mineral ke dalam tas kresek warna hitam.

“ini lho mau saya berikan kepada bapak yang minjamin motor tadi.” Katanya seraya turun dari mobil dan menuju ke bapak yang meminjami motor tadi, dari jauh terlihat beliau begitu senang dan langsung membuka tas kresek itu. sambil mengucapkan terima kasih.

Berkendaraan untuk perjalanan jauh memang terkadang terjadi resiko yang tidak diharapkan. Kerusakan mobil seperti yang kami alami ini bisa dialami oleh siapapun. Tetapi jika direnungkan ternyata banyak sekali pelajaran yang didapatkan. Hari kami mendapatkan pelajaran berharga, yang harus disyukuri. Pertama, kerusakan yang kami alami tepat di SPBU, bisa dibayangkan jika kerusakan itu kami alami di tengah hutan yang jauh dari rumah penduduk, bagaimana jika pas kabel kopling putus ketika jalan menanjak. Dan lain-lain. Tentu hal yang lebih buruk bisa saja terjadi. Kedua, ketika kami harus mendorong mobil, tiba-tiba seorang anak muda berlari membantu mendorong meskipun kami tidak meminta. Pelajaran yang berharga adalah masih banyak anak muda yang memiliki kepekaan sosial tinggi, yang tanggap membantu dengan ikhlas hati. padahal jika dilihat di SPBU itu ada puluhan orang yang juga mengantri serta melihat kami sedang mendorong mobil. Lantas siapa yang menggerakkan hati anak muda tersebut? Tentu saja sebagai umat Islam, kita meyakini Alloh lah yang mengutusnya untuk membantu kami, melalui anak muda tersebut. Ketiga, ketika kami sedang kebingungan mencari bengkel, kami dipermudah dengan bantuan motor dari petugas SPBU, meskipun pada awalnya kami ragu karena tampang dari petugas SPBU tersebut. Tetapi ternyata beliau malah membantu secara ikhlas, tidak berkenan diberikan uang pengganti bensin karena khawatir mengurangi pahala dan keikhlasannya. Di era sekarang ini ternyata masih banyak orang-orang baik yang tidak menjadikan uang sebagai segala-galanya, sebuah bukti bahwa karakter kepekaan sosial di tengah masyarakat yang cenderung invidualis masih melekat di sebagian masyarakat Indonesia. Hikmahnya adalah Alloh SWT mengingatkan kepada kita untuk tidak menilai seseorang dari luarnya, tetapi perilaku dan hatinya. Sebagaimana kata pepatah asing don’t judge a book by its cover, jangan menilai buku hanya dari sampulnya. Maksudnya jangan menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya saja.

Semoga kita selalu mendapatkan lindungan dari Alloh SWT, mendapatkan pertolonganNya melalui orang-orang terbaik, dimudahkan untuk semua urusan. Sehingga kita bisa menjadi  hamba yang selalu bersyukur atas nikmat yang dikaruniakan. (HAR, 15/1/2024)


Selasa, 09 Januari 2024

STAND AKBID HARAPAN MULYA PONOROGO DISERBU PARA SISWA SISWI SMA, MA DAN SMK

inspirasipendidikan.com _ Selasa, 09 Januari 2024, Expo Pendidikan atau yang biasa dikenal dengan nama Pameran Pendidikan untuk jenjang SMA/MA/SMK se kabupaten Ponorogo kembali digelar oleh MGBK Ponorogo, bertempat di gedung Ponorogo City Center (PCC). MGBK Ponorogo bekerja sama dengan Cabang Dinas Pendidikan wilayah Ponorogo sukses menggelar ajang expo pendidikan yang dihadiri oelh ribuan siswa-siswi khususnya kelas XII. Peserta expo pendidikan adalah perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta baik dari Ponorogo maupun dari beberapa perguruan tinggi lainnya dari luar Ponorogo. bahkan kali ini bisa dikatakan hampir semua perguruan tinggi di Jawa Timur, Yogyakarta, dan sebagaian Jawa Tengah berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Mahasiswi Akbid HMP sedang memberi penjelasan kepada guru pengunjung stand 
Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, sebagai satu-satunya Akademi Kebidanan di Kabupaten Ponorogo juga turut berpartisipasi dalam event ini. keberadaanya tentu menjadi idola dalam expo pendidikan tersebut, terbukti stand Akbid Harapan Mulya Ponorogo sejak dibuka sudah diserbu oleh para siswi dari SMA/ MA/SMK yang hendak menanyakan tentang Akademi yang berlokasi di Jalan Batoro Katong No. 30 tersebut. Hal ini sangat wajar karena banyak sekali lulusan dari Akbid HMP yang sudah bekerja di instansi kesehatan swasta, seperti rumah sakit, klinik, bahkan banyak juga diterima bekerja sebagai P3K dan ASN di Kabupaten Ponorogo, dan beberapa kota/ kabupaten lainnya.

Stand Expo Pendidikan ketika belum dimulai

Tri Handayani, S.Psi selaku Ka.Humas Akbid Harapan Mulya Ponorogo yang terjun langsung dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu cara yang mungkin bisa dikatakan konvensional, tetapi masih sangat efektif untuk menginformasikan eksistensi dan program-program Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo kepada para calon pendaftar. Disamping itu para siswi juga bisa langsung bertanya tentang berbagai program beasiswa dan fasilitas yang diperoleh apabila melanjutkan studi di Akbid HMP. Pemberian keringanan istiewa diberikan kepada para siswi yang mendaftar di tempat expo.  Lusi Wiraprastiwi, SKM, Moh. Rulianto dan Wahyu Eko Widodo yang turut membantu pelayanan di Stand merasa kewalahan melayani antusiasme yang besar dari para siswa/ siswi di stand nya. “syukurlah kita dibantu oleh para mahasiswi, jadi bisa lebih banyak menjangkau para pengunjung epo” kata Lusi.

Expo Pendidikan ini diharapkan lebih bisa memperkenalkan Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo kepada seluruh siswa siswi kelas XII di Ponorogo. Mereka sangat diuntungkan untuk memperoleh banyak informasi tanpa harus berkunjung ke perguruan tinggi, apalagi jika perguruan tingginya berlokasi jauh. Disamping itu, padatnya kegiatan akademik di sekolah juga mempengaruhi karena waktunya menjadi sangat sedikit. Hal yang harus diingat adalah keuntungan dari sisi ekonomi apabila belajar di kabupaten sendiri adalah penghematan biaya. Misalnya hemat biaya hidup karena tidak makan di luar, masih ditanggung orang tua, dan hemar tidak harus kost atau kontrak karena masih bisa dijangkau, dan yang lebih penting adalah pengawasan orang tua kepada anak-anaknya bisa dilakukan secara maksimal.

Antusiasme para siswi di stand AKBID HMP

Tri Handayani, S.Psi menegaskan bahwa jika ingin mengetahui lebih jauh tentang program beasiswa, bagaimana cara agar diterima, dan sukses meraih impian menjadi tenaga kesehatan khususnya bidan, maka bisa datang ke kampus Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, Jl. Batoro Katong 30 Ponorogo Jawa Timur. Atau bisa melalaui telp/ WA sebagaimana tertera dalam brosur penerimaan mahasiswa baru Akbid Harapan Mulya Ponorogo. yakinlah bahwa masa depan adalah milikmu, dan pilihan terbaik untuk masa depan adalah bergabung bersama Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. (HAR/09/01/2024)

Sabtu, 06 Januari 2024

SDIT QURROTA A'YUN SELENGGARAKAN WISUDA JUZ 30 DAN HADITS APLIKATIF

inspirasipendidikan.com- SDIT Qurrota A'yun Ponorogo sukses menggelar acara Wisuda Tahfidz Qur'an dan Hadits aplikatif. Acara yang digelar di gedung PGRI Ponorogo pada tanggal 06 Januari 2024 itu diikuti oleh siswa-siswi jenjang kelas 3 berjumlah 84 wisudawan. Acara tersebut juga dihadiri oleh kedua orang tua / wali murid, para kepala sekolah di bawah naungan yayasan Qurrota A'yun Ponorogo, Komite sekolah dan Ketua Yayasan serta jajaran pengurus yayasan lainnya. Yang menarik dari wisuda kali ini adalah tidak hanya dilakukan wisuda dan uji publik melainkan ada tambahan yaitu uji publik hadits aplikatif. 

Para peserta didik kelas 3 Umar bin Khattab didampingi orang tua

Kepala SDIT Qurrota A'yun Ponorogo, Wijiati, S.TP, S.Pd dalam sambautannya menyampaikan bahwa inovasi dengan menambahkan uji publik hadits aplikatif ini adalah agar para siswa tidak hanya mencintai AL Qur'an dengan menghafalkannya, tetapi juga mengingat Hadits. Karena bagaimanapun sebagai umat Islam harus berpedoman pada Al Qur'an dan Al Hadits. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa hadits aplikatif adalah hadits-hadits pendek yang biasa digunakan sebagai pedoman dalam keseharian. misalnya hadits makan dan minum, hadits suka memberi, hadits tentang menebarkan salam, dll. Kepala sekolah yang juga peraih kepala sekolah inovatif peringkat 1 Jawa Timur tahun 2023 itu juga bersyukur sekali karena ada peningkatan dalam capaian kualitas hafalan para peserta didik, karena prosentase yang mendapatkan predikat mumtaz pada tahun ini mencapai 80 % dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 50%. Hebatnya lagi terdapat 8 peserta didik pada waktu ujian sekali duduk tingkat kesaahannya nol, artinya mereka bisa menghafal juz 30 dan hadits secara keseluruhan tanpa kesalahan sama sekali.

Sementara itu Ketua Yayasan Qurrota A'yun, H. Ahmad Marsudin, M.Si dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan mengajak seluruh orang tua wali murid untuk terus memberikan dukungan agar anak-anak juga bisa menjaga hafalannya di rumah dengan cara muroja'ah setiap hari di rumah, selain itu mereka juga harus terus dibimbing agar bisa menghafalkan Juz 29. sehingga nantinya di kelas 5 mereka minimal sudah hafal juz 29 dan juz. 30. syukur lagi kalau ada hafal 5 atau 6 juz sebagaimana target yang ditetapkan untuk anak-anak yang mengambil program takhasus. Ketua yayasan juga menegaskan pentingya sinergi yang terus dbangun untuk lebih erat dan berkembang baik, sehingga semua program kerja/ kegiatan yang diadakan SDIT QA bisa berjalan dengan baik seperti yang hari ini dilaksanakan.

Shamita bersama orang tua dan kepala SDIT QA, Wijiati, S.TP.,S.Pd  (baju BIRU)

Acara Wisuda berlangsung dengan hikmat, dibuka dengan hadrah yang dimainkan para siswa siswi SDIT Qurrota A'yun dan dipandu oleh pembawa acara yang menggunakan 3 bahasa, yaitu bahasa Arab, Inggris dan Bahasa Indonesia oleh para peserta didik dari SDIT Qurrota Ayun.  Kehikmatan itu berlangsung sejak para wisudawan memasuki ruangan hingga tiba saatnya mereka diuji di depan orang tua/ wali murid yang hadir. Selain Penguji dari SDIT QA, orang tua/ undangan juga dipersilahkan jika ingin bertanya dan menguji para  wisudawan. 

Setelah uji publik selesai dilaksanakan, dilanjutkan dengan pelantikan wisudawan yang diawali dengan pembacaan SK Kepala Sekolah tentang para wisudawan dan dilanjutkan pemberian sertifikat serta mahkota kepada masing-masing wisudawan. Acara menjadi menahru biru ketika para wisudawan menyanyikan lagu hafidz Qur'an dan kemudian turun dari atas panggung menuju ke kursi kedua orang tua untuk sungkem dan memakaikan mahkota kepada ayah bundanya. Banyak dari para orang tua yang tak kuasa membendung air mata karena merasa haru, bahagia, karena anak-anaknya sudah berprestai bisa menghafal juz 30. Acara berakhir pada jam 12.00 dengan foto bersama dengan wisudawan dan orang tua. 

Rabu, 20 Desember 2023

PUISI: IBU

IBU
Karya: Elly Maslinda*
 

Ibu
Engkau bagai matahari yang selalu menyinari hidupku
Dalam setiap kesedihanku
Engkau hadir berikan senyum keceriaan
Rasa cinta dan kasih sayangmu yang tulus
Membuatku tak ingin jauh darimu

Ibu
Melihat tawamu adalah sumber kebahagianku
Pelukanmu memberiku ketenangan
Suapan dari tanganmu memberikan kenikmatan tersendiri bagiku

Ibu……
Tiada yang bisa mengantikanmu didunia ini
Doamu selalu mengiringi disetiap langkahku
Engkau selalu terlihat tegar dihadapanku
Bahkan kau rela melakukan apapun untukku

Ibu
Maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu
Maafkan aku yang pernah mengecewakanmu dan menyakiti hatimu
Aku akan berusaha menjadi apa yang engkau inginkan
Walaupun aku tidak bisa membalas semua jasamu, tapi aku akan berusaha untuk menjadi anak yang baik dan berbakti padamu

Terima kasih Ibu
Kau telah membesarkanku dengan kasih sayang yang tulus
Aku selau berdoa semoga ibu sehat selalu
Aku sangat mencintaimu dan menyayangimu
Aku banga menjadi anakmu Ibu

GURU
Karya: Elly Maslinda

Guru…….
Kau bagai pelita
Penerang dalam kegelapan
Kau memberi cahaya
Untuk anak  - anak bangsa
 
Oh guru,
Sunguh mulia jasamu
Kau mau menuntun kami
Untuk mengapai cita-cita kami
 
Terimakasih guru,
Setinggi apapun pangkat kami
Engkaulah yang paling berjasa dalam hidup kami
 
Guru kau adalah pahlawan kami
Jasamu takkan kami lupakan
Namamu akan selalu dikenang
Dalam sanubari

-----------------   
*Penulis adalah mahasiswi Prodi D3 Kebidanan Angkatan 2023 di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo

-----------------------------------------------------------------
Redaksi Inspirasi Pendidikan mengundang semua penggiat literasi untuk dapat berbagai inspirasi tentang pendidikan, dalam bentuk artikel, opini, berita pendidikan, sastra, dll. Silahkan kirimkan naskah terbaik anda melalui email: mashary09@gmail.com.
Salam literasi!
-------------------------------------------------------------------

Senin, 18 Desember 2023

SMK HARAPAN MULYA PONOROGO MENGGELAR WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURUKULUM MERDEKA

inspirasipendidikan.com- Kurukulum Merdeka merupakan inovasi dalam pembelajaran di Indonesia yang bertujuan mengembangkan bakat dan minat belajar peserta didik. Kurikulum yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim ini mensyaratkan guru untuk memiliki inovasi dalam pembelajarannya dengan pendekatan differensiasi. Guru harus memahami bahwa setiap anak itu memiliki gaya belajar, kecepatan belajar yang berbeda-beda. Strategi pembelajaran yang variatif dan diversifikasi sumber belajar, interaksi dan kolaborasi yang berbasiskan teknologi harus mampu dikembangkan dan diimplementasikan oleh guru.

Diskusi kelompok dalam workshop

Berdasarkan hal-hal tersebut maka SMK Harapan Mulya Ponorogo menggelar workshop Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka yang diadakan mulai tanggal 18-20 Desember 2023.  Lutfi Fransiska, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang kurikulum berharap dengan adanya kegiatan ini maka semua guru di SMK Harapan Mulya Ponorogo menjadi lebih paham tentang apa itu kurikulum Merdeka dan bagaimana mengimplementasikan di kelas. Pemahaman yang sama antar guru ini perlu dicapai, agar dalam pelaksanaannya di level lembaga dapat lebih mudah dan antar guru dapat saling asah, asih dan asuh dalam mengimplementasikannya. Workshop yang diikuti oleh semua guru dan tenaga kependidikan SMK Harapan Mulya Ponorogo tersebut berlangsung selama 3 hari, sehingga diharapkan pemahaman terhadap kurikulum Merdeka bisa secara lebih komprehensif.

SMK Harapan Mulya Ponorogo, yang beralamat di Jl. Batoro Katong No. 30 Ponorogo ini memiliki 2 kompetensi keahlian yaitu Farmasi dan Keperawatan. Dua kompetensi keahlian ini sangat penting untuk dimiliki karena terkait dengan kebutuhan pokok manusia yaitu kesehatan. Afrilia Eka Prasetyawati, S.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan menegaskan bahwa kompetensi ini memerlukan keahlian yang khusus, maka pengimplementasian kurikulum Merdeka ini akan dapat memudahkan dalam pencapaian belajar peserta didik. “Narasumber memberikan materi secara santai tapi jelas, terbangun komunikasi interaktif antara peserta dengan narasumber, sehingga lebih tahu tips-tips untuk mengimplementasikan kurikulum ini.” tambahnya.

Sebagai Narasumber dalam kegiatan ini adalah Bapak Mujiono, S.Pd., M.Pd, Pengawas Pendidikan dari Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wilayah Ponorogo.  Beberapa topik materi yang dibahas antara lain: Memahami Pembelajaran Dengan Paradigm Baru, Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam Pembelajaran, Implikasi Penerapan Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran, dan Tantangan Guru Menghadapi Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran.

Penyampaian Materi oleh Bapak. Mujiono, S.Pd., M.Pd
Kebijakan Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan memberlakukan Kurikulum Merdeka ini tidak akan berhasil dengan maksimal jika tanpa ada dukungan dari semua lapisan masyarakat, terutama lembaga pendidikan. Karena itu untuk tujuan yang mulya demi percepatan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, Guru sebagai garda terdepan harus selalu siap dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut.  SMK Harapan Mulya Ponorogo berharap dengan adanya kegiatan ini, akan memberikan semangat dan motivasi bagi guru-guru di SMK Harapan Mulya untuk menjalankan pengabdiannya sebagai guru. Guru yang mau belajar dan terus meningkatkan kompetensinya secara sadar, bukan karena terpaksa, apalagi karena merasa sudah pandai sendiri. Dalam paradigma keilmuan, Guru haruslah mau “belajar” dan “Berpikir”.  

Suasana Pembelajaran pada workshop Implementasi Pengembangan Kurikulum Merdeka
(AEP, 18/12/2023)

GESSIT; WUJUD NYATA PARTISIPASI DAN DUKUNGAN MASYARAKAT TERHADAP KEMAJUAN LEMBAGA PENDIDIKAN

 

Guru dan Jajaran Pengurus POMG yang selalu bersinergi harmoni

inspirasipendidikan.com- Inovasi menjadi salah satu kunci keberhasilan untuk menjaga eksistensi sebuah lembaga pendidikan ditengah kompetisi sengit mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya. Tidak dapat dipungkiri bahwa orang tua sekarang sudah semakin cerdas dalam memilih sekolah yang terbaik untuk putra-putrinya. Dampaknya adalah ada beberapa sekolah yang mendapatkan peserta didik dalam jumlah yang banyak, tetapi ada juga sekolah yang hanya mendapatkan peserta didik sedikit bahkan tidak mendapatkan peserta didik sama sekali. Disinilah kepiawaian sekolah, dalam hal ini kepala sekolah untuk terus berinovasi dan mengembangkan mutu pendidikan di semua bidang. Termasuk memberikan ruang bagi anak didiknya mengembangkan bakat, minat dan potensinya masing-masing, dan menggandeng orang tua/wali murid/masyarakat untuk terlibat menyelenggarakan program-program sekolah.

SDIT Qurrota A’yun Ponorogo yang beralamat di Jl. Lawu 100 selalu melakukan terobosan inovasi yang menyebabkan keberadaannya sekarang menjadi sekolah unggulan di Kabupaten Ponorogo. Sebagai Sekolah Penggerak, SDIT Qurrota A’yun berupaya mengimplementasikan Total Quality Management yang berbasis pada partisipasi masyarakat. Salah satu Program Kerja yang sukses dilaksanakan adalah GESSIT yang merupakan singkatan dari Gebyar Seni, Sains, dan Teknologi, pada hari Sabtu, 16 Desember 2023. Dalam Acara ini digelar pentas seni yang diisi ketrampilan dan bakat peserta didik, seperti tari, menyanyi, teater, Hadrah, Karate, Musik, dan lain-lain. Semua acara tersebut dikemas secara spektakuler. Disamping persembahan seni tersebut, juga digelar panen karya siswa di bidang teknologi, dan hasil belajarnya selama satu semester. Karya-karya batik eco print dari siswa, kemampuan wirausaha, teknologi sederhana yang diajarkan dalam pembelajaran di kelas semua dipamerkan dan hebatnya lagi semua tamu yang diundang bisa langsung bertanya kepada para peserta didik yang bertugas untuk menjaga stand pameran tersebut.

Turut hadir dalam acara tersebut, para tamu undangan dari Dinas Pendidikan Kab. Ponorogo, Ketua Yayasan Qurrota A’yun Ponorogo, Bapak H. Marsudin, M.Si yang didampingi pengurus yayasan lainnya, Komite sekolah, Para kepala sekolah SD/MI, Ketua Komunitas Guru Penggerak Kab. Ponorogo, Kepala TK, dan para wali murid/ orang tua. Pada kesempatan itu Ketua Yayasan mengucapkan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada masyarakat Ponorogo khususnya para orang tua/ wali murid yang memberikan kepercayaan untuk mendidik anak-anaknya di lembaga yang dinaungi oleh Yayasan Qurrota A’yun. Seperti diketahui bahwa Yayasan ini sudah memiliki sekitar 7 lembaga dan semua mendapatkan kepercayaan yang luar biasa dari masyarakat. 

Wijiati, S.TP., S.Pd Kepala SDIT Qurrota A’yun Ponorogo dalam sambutannya juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada POMG (Paguyuban Orang Tua Murid Dan Guru) yang telah bekerjasama dengan para guru di sekolah untuk mensukseskan acara Gessit tahun ini. Karena tanpa dukungan orang tua baik finansial, pikiran dan tenaga, maka acara Gessit ini tidak akan berhasil dan lancar.

Tamu yang hadir sedang berdialog dengan peserta didik tentang karya yang dipamerkan

Gessit ini selain sebagai wadah untuk bakat minat peserta didik, tetapi juga sebagai bukti bahwa SDIT Qurrota A’yun telah berhasil membina hubungan baik dengan orang tua/wali murid, sehingga setiap kegiatan yang diadakan selalu orang tua/ wali murid ikut dalam kepanitiaan dan membantu secara masksimal. Dalam Gessit kali ini, POMG juga yang menata stand, menghias, mempersiapkan segala sesuatunya di setiap jenjang, bahkan ikut meramaikan bazar yang diadakan pada hari itu. Tidak heran kalau Gessit 2023 ini dihadiri ribuan tamu undangan, masyarakat dan orang tua/ wali murid.

Shamita, salah seorang Jurnalis QA, dalam wawancaranya dengan Kepala SDIT Qurrota A’yun menanyakan apakah acara Gessit ini akan diadakan setiap tahun? Dijawab oleh Kepala Sekolah bahwa acara Gessit ini menjadi agenda tahunan. Sehingga anak-anak/ peserta didik bisa mempersiapkan diri untuk unjuk kebolehan di pentas yang megah seperti ini dan dilihat oleh ribuan orang. Mengenai biaya penyelenggaraan acara ini 40% dari bantuan orang tua/ wali murid, 30 % dari Sponsor yang mendanai acara ini, dan 30 % diambil dari dana BOS Kinerja.

Keberhasilan acara Gessit 2023 ini diharapkan bisa menginspirasi sekolah lain untuk turut bergerak, berinovasi, dan memberikan mutu yang terbaik bagi peserta didik, sehingga nantinya akan dihasilkan lulusan yang benar-benar berkualitas dan berakhlaqul karimah, (HAR, 18 /12/2023)


Kamis, 14 Desember 2023

BELAJAR MENJADI MANUSIA YANG LEBIH PEDULI


Oleh: Hariyanto

inspirasipendidikan.com- Udara pagi begitu segar terasa sehabis semalaman diguyur hujan. Mungkin kerak-kerak polusi yang menempel di udara sudah dibersihkan oleh hujan dan terbuang mengalir terserap ke tanah. Senin pagi menjadi hari yang sebagian orang tidak dinantikan karena harus kembali dalam rutinitas pekerjaan. Bagi pelajar mereka harus kembali menunaikan tugasnya untuk menuntut ilmu, dan bagi para pekerja harus menjalankan usaha dan pekerjaannya agar dapur tetap mengepul. Hal ini juga berlaku pada saya sendiri sebagai seorang pengajar, dan sebagai kepala rumah tangga. Tugas dan kewajiban dilaksanakan sebagai sebuah amanah.

Pukul 06.30 seperti biasa, saya sudah berangkat untuk mengantarkan anak ke sekolah, setelah itu baru menuju ke tempat kerja. Jam-jam yang sangat padat bagi lalu lintas, apalagi kalau sudah mendekati jam 07.00. Hal ini disebabkan karena kendaraan dipadati oleh anak-anak sekolah yang menggunakan motor ke sekolah, karena mereka takut terlambat maka kebanyakan sekitar jam 07.00 adalah jam rawan kecelakaan lalu lintas. Apalagi arah yang aku lalui adalah kompleks sekolah-sekolah favorit dengan jumlah peserta didik yang sangat banyak, mencapai ribuan. Bisa dibayangkan berapa motor dan mobil yang lalu lalang pada saat bersamaan. Tidak heran kalau sering terjadi kecelakaan.

Setelah kurang lebih 20 menit dari rumah, tibalah saya di perempatan lampu merah. Semua kendaraan berhenti menunggu giliran lampu hijau untuk kembali melanjutkan perjalanan. Saya berada di baris kedua deretan motor dari garis lurus zebra cross di lampu merah. Terlihat seorang nenek yang hendak meyeberang jalan melalui zebra cross di perempatan lampu merah. Nenek tadi menggendong keranjang penuh berisi buah manga dan daun pisang. Sepertinya nenek ini baru belanja dari pasar di dekat situ. Nenek itu ragu-ragu untuk menyeberang,sehingga berkali-kali dia mundur lagi karena dari arah lain kedaraan sudah jalan begitu kencang. Baru saja saya berpikir untuk membantu nenek tadi menyeberang, ketika tiba-tiba sopir mobil pick up yang ada di samping kananku membuka pintu dan berlari kecil ke arah nenek yang berada di bawah traffic light tadi  kemudian menggandeng tangan nenek untuk membantu menyeberang. Tepat di tengah jalan saat menyeberangkan jalan, lampu sudah hijau. Tentu saja beberapa motor sudah berjalan, tetapi kendaraan lain yang di belakang pick up tadi terhalang untuk lewat. Bunyi klakson bersahutan memberi tanda agar mobil pick up tadi segera berjalan. Tapi Sopir pick up tadi masih tidak bergeming. Dia tetap menyeberangkan jalan nenek tadi hingga sampai ke seberang jalan. Setelah itu dia berlari menuju mobilnya, menjalankan mobilnya tanpa menghiraukan suara klakson yang bersahutan di belakangnya. Beberapa sopir kendaraan di belakang bahkan ada yang berteriak-teriak mengeluarkan umpatan yang tidak pantas.

Selalu ada saja pelajaran yang kita peroleh apabila kita mau membuka pikiran dan hati. Pelajaran tersebut adalah pelajaran tentang kehidupan. Kepedulian ditunjukkan sopir yang tanpa pamrih menyeberangkan jalan seorang nenek, meskipun dia mendapatkan dampak yang tidak menyenangkan dari pengguna jalan lain. Seringkali di tengah ketergesa-gesaan dan tuntutan hidup yang semakin keras dan individualis, kita melupakan hakekat kita sebagai makhluk sosial yang perlu membantu dan suatu saat juga pasti membutuhkan bantuan orang lain. Bagi yang terlalu mementingkan egonya sendiri, mungkin menyalahkan nenek tersebut mengapa harus menyeberang jalan di tengah keramaian pagi seperti ini. Tetapi kalau direnungkan mendalam, bukankah nenek ini juga punya hak untuk menggunakan jalan, sebagai sesama warga negara.

Hiruk pikuk, deru debu lalu lintas di kota seperti ini sudah menjadi suguhan harian. Berkejaran dengan waktu seolah esok sudah tidak ada hari berganti. Berangkat kerja pagi dan pulang menjelang petang,  Barangkali ini yang menjadi penyebab individualisme lebih dominan daripada kehidupan sosial layaknya di tengah masyarakat. Bagaimanapun juga kepekaan sosial ini harus terus ditumbuhkan, rasa empati harus terpatri di hati semua orang, kepedulian untuk saling membantu harus terus dipupuk. Mulai dari hal yang kecil hingga hal yang besar, mulai dari keluarga, tetangga dan masyarakat luas. Alangkah indahnya jika seluruh warga negara di Indonesia ini memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. (HAR, 14/12/2023)

Sabtu, 09 Desember 2023

PERAN KARYA SASTRA DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

Afrilia Eka Prasetyawati: Penulis


Karya sastra adalah sebuah karya yang mengungkapkan perasaan seseorang yang terkemas dalam sebuah tulisan ataupun sebuah cerita yang bisa mempengaruhi pembacanya (Faidah, 2018). Pendapat yang senada diungkapkan oleh Arifin (2019) bahwa karya sastra adalah karya kreatif dari penulis yang merupakan hasil imajinasi penulisnya yang menghasilkan ide-ide baru/ gagasan yang selama ini sudah ada tetapi diperbaharui lagi. Berdasarkan dua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karya sastra adalah capaian hasil belajar dari seseorang/penulis yang menghasilkan hasil kreativitas tertulis dari penulis yang berisi pengalaman hidup, kritik, saran, bahkan bernilai pendidikan, dan nilai-nilai lainnya.

Apa hubungannya dengan pendidikan karakter? Kusnoto (2017) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter tidaklah sesuatu yang baru, tidak juga suatu mata pelajaran kelas, juga bukan suatu kurikulum, tetapi merupakan suatu penguatan dari proses pembelajaran dan sebagai roh dalam suatu pendidikan. Pendidikan karakter menjadi fokus dalam dunia pendidikan di Indonesia, karena kemerosotan moral adalah masalah penting yang sangat mengkhawatirkan (Anggreani, Purnomo, & Hidayat, 2021). Sekarang ini, pendidikan karakter merupakan suatu tantangan besar yang berhubungan dengan kemerosotan moral di dalam masyarakat maupun di lingkungan pemerintahan (Suraji & Sastrodiharjo, 2021). Pendapat tersebut tidaklah berlebihan jika kita mengamati banyaknya kasus perundungan yang terjadi di lembaga pendidikan, banyaknya pelajar yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar, tawuran pelajar, kasus penyalahgunaan narkoba dan zat terlarang lainnya. Media seolah setiap hari memberitakan hal tersebut. Berdasarkan siaran Pers dari KPAI sebagaimana dipublikasikan di laman resmi KPAI, diketahui bahwa data sampai Agustus 2023 terdapat 87 kasus perundungan, anak korban kekerasan fisik dan psikis sebanyak 236 kasus, korban kekerasan seksual sebanyak 487 kasus. 

Presiden Indonesia mengeluarkan kebijakan melalui Perpres No 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter agar hal-hal yang terkait karakter dan moral peserta didik tidak semakin meburuk.Selanjutnya dilakukan kajian mendalam dan ditemukan bahwa terdapat delapan belas nilai pendidikan karakter  yang bersumber dari Agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu: Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif,  Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, Tanggung Jawab. Kebijakan ini haruslah disambut oleh seluruh lembaga pendidikan dengan berbagai metode agar penguatan pendidikan karakter bisa diimplementasikan dan berhasil sesuai tujuannya. salah satu terobosan yang dapat dilakukan adalah melalui pembelajaran sastra pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Pembelajaran karya sastra sebagai bagian dari pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, bisa menjadi salah satu upaya untuk mengangkat kembali marwah pendidikan Indonesia agar menghasilkan lulusan yang cerdas tetapi tetap menunjung tinggi nilai-nilai pendidikan karakter. Hal ini tidaklah berlebihan karena beberapa riset menunjukkan bahwa pembelajaran sastra memiliki manfaat terhadap pengembangan sikap positif dari peserta didik. Kanzunnudin dalam Harmanti (2020) menyatakan bahawa penyajian karya sastra yang komunikatif dapat memberikan manfaat bagi pengarang dan pembacanya, membentuk kepribadian, menambah imajinasi, meningkatkan ekspresi, dan konstruktif. Sastra tidak hanya menyajikan sesuatu yang menarik dan memberikan suatu hiburan, sastra juga mampu menumbuhkan rasa keindahan. Disamping itu, sastra juga mampu memberikan pencerahan mental dan intelektual. Materi karya sastra yang terdapat dalam bahan ajar, harus dapat digunakan sebagai alat dalam membangun karakter. Maksudnya, jika hanya sekedar membaca sebuah karya sastra saja itu tidakakan mampu memperbaiki karakter, tetapi jika diimbangi dengan kegiatan apresiasi seperti kreasi maka hal itu akan membangun karakter seseorang (Septiningsih, 2015).

Penjelasan tersebut secara tidak langsung menyatakan peran karya sastra sebagai upaya penguatan pendidikan karakter. Hal ini tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan, semua memerlukan proses dan waktu yang cukup lama untuk bisa melhat keberhasilan dari program penguatan pendidikan karakter di lembaga pendidikan. Kunci utamanya adalah kepala sekolah guru dan tenaga kependidikan di sekolah harus bisa memberikan contoh teladan yang baik. Misalnya: tentang kedisiplinan, religiusitas, peduli sosial, dll. Guru yang menggunakan bahan ajar salah satu jenis karya sastra misalnya novel, cerpen dan jenis lainnya harus lebih variatif dalam mengimplementasikan metode pembelajaran, sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dalam belajar dan mendapatkan asupan nilai-nilai pendidikan karakter. Jika hal ini mampu diterapkan pada semua jenjang pendidikan di Indonesia, maka bisa dipastikan tujuan pendidikan karakter akan dapat tercapai, dan visi, misi serta tujuan  pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam Pasal UU No 20 tahun 2003 akan segera bisa tercapai yaitu bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

----------------------------------------------
*Penulis adalah guru dan mahasiswa Magister PBSI UNIPMA Madiun

Jumat, 24 November 2023

GURU SEJATI; Sebuah Renungan di Hari Guru Nasional 2023

Guru merupakan profesi yang unik. Hal ini jika kita telaah lebih dalam hakikat seorang guru pada dasarnya adalah seseorang yang terpilih untuk mendharma baktikan segenap kemampuan lahir dan batin dalam memberikan pengalaman hidup serta pengetahuan secara berkelanjutan untuk membentuk pondasi yang kuat bagi peserta didik dalam rangka membantu mempersiapkan menyongsong masa depan yang cerah.

Guru merupakan insan yang ditunjuk Tuhan untuk membuka tabir semesta agar bermanfaat dalam kehidupan di segala aspek. Guru adalah kran pengetahuan yang melanjutkan petunjuk-petunjuk keillahian berbentuk ilmu pengetahuan untuk disebarkan dalam menanam benih teknologi, wawasan, karakter serta adab dan budaya untuk menjaga keberlangsungan hidup di mayapada ini.

Segala aktivitas yang dilakukan seorang guru tidaklah semudah seperti membalikkan telapak tangan penuh dengan hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan. Menghadapi semua itu, bagi guru adalah suatu seni dalam mengejawantahkan dan membumikan pengetahuan untuk penerus bangsa dengan penuh kesabaran dan senyum mengembang walaupun dalam hati memendam rasa mengeluh, amarah namun hancur lebur oleh rasa sejatinya. Guru sejati memiliki rasa sejati yang tidak semua profesi lain dapat menjalankannya yaitu rasa welas asih, kesabaran, kepasrahan Illahi, dan ketawadu’an dalam menyebarkan pengetahuan secara asih, asah dan asuh disertai dengan olah rasa, nata rasa among rasa yang dideskripsikan selalu mengolah, menata, memelihara rasa sejati tulus ikhas menjalankan profesinya.

Saat ini memang ada komentar yang mengatakan tuntutan akan kompetensi guru seperti kalimat berikut “ seorang dokter, pilot bisa menjadi guru namun guru tidak bisa menjadi dokter, pilot “. Kalimat ini sepintas memang benar namun jika dikaji lebih dalam dan jika boleh mengajukan pertanyaan untuk seseorang yang mengeluarkan kalimat tersebut “ Apakah seorang dokter ataupun pilot tidak melalui jenjang sekolah dasar, menengah, atas? Dan siapakah yang memberikan basis awal pengetahuan dasar yang menjadi kemampuan mereka sebelum menjadi seorang pilot, dokter ? apakah bukan seorang guru? atau mungkin mereka tidak mau mengakui benang merahnya sejarah profesi yang telah diraihnya. Sebagai seorang guru saya merasa miris mendengarkan kalimat tersebut dan kita bisa katakan bahwa guru sejati selalu mengingat akan pembimbing-pembimbingnya dan menghormati guru-gurunya sebab kualitas ilmu yang dimiliki seorang guru sekarang tergantung kepada perlakuannya terhadap gurunya terdahulu dimana di profesi lain mungkin sudah banyak yang melupakan pembimbing atau gurunya.

Guru tetaplah menjadi guru walaupun sudah melahirkan profesi-profesi lain yang bergengsi hanya kepuasan batin harta sebenarnya yang dimiliki seorang guru sejati melihat keberhasilan peserta didiknya terserah mereka mengingat atau melupakan gurunya.

Berikut adalah setitik puisi dari perenungan saya untuk Guru

“ Goresan Illahi kodratnya

  Ungkap takbir semesta misinya

  Rasa sejati penuntunnya

  Uswatun hazanah lakunya."

Demikian secuil opini dari saya sebagai ujung tombak dan agen perubahan generasi Indonesia ini, marilah semua guru untuk menjadi guru sejati yang bekerja dengan hati bukan semata mata mengejar sertifikasi. Semoga kita sebagai guru diberikan keberkahan lahir dan batin untuk jalan menuju surga-Nya amin.

--------------- 

Penulis: Dr. M.Anang Taufik

* Dr. M. Anang Taufik; Guru SMPN 1 Sumberejo dan pemerhati pendidikan dari Kab.  Bojonegoro

Selasa, 10 Oktober 2023

PUISI: ASA


Penulis: Dr. Moh. Anang Taufik

ASA

Karya: Dr. Moh. Anang Taufik


Merona merah mentari
Ombak menari riang
Hangat terasa cahyanya
Angin semilir lembut
Menerpaku
Mengingatkan masa lalu
Akan asa yang terasa
Dalam memori jingga
  
Asa hilang dua terbilang
Nur Illahi sadarkanku
Akan tatanan-Nya
Nampak nyata perlahan
Goib terwujud

Tampak nyata dalam kesunyian
Asa ungkap rasa jati
Untukmu tercinta
Fikiran rasa karsaku
Ingatkan akan kebesaranMu
KepadaMu sang semesta
---------------------------

 * Penulis adalah Guru di SMPN 1 Sumberejo Kab. Bojonegoro, seorang Doktor bidang Ilmu Pendidikan yang menggemari  dunia sastra