Sahabat Inspirasi Pendidikan, kali ini kami akan berbagi naskah pidato yang dapat digunakan untuk mengikuti lomba pidato/ pildacil/ da'i yang sering dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan. Selain kegiatan tersebut untuk mengasah dan mencari bakat public speaking peserta didik juga dapat digunakan sebagai sarana pendidikan karena isi di dalam pidato tersebut sesungguhnya berisi ajakan kebaikan.
Jika anda belum memiliki draft naskah pidato untuk tema "Berbakti kepada kedua orang tua" maka teks berikut dapat digunakan. Perkiraan waktu yang diperlukan untuk menyampaikan pidato ini adalah sekitar 7 menit. meskipun demikian, lamanya pidato tergantung pada cepat lambatnya penyampaian. selamat mencoba!
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ
عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
Hadirin Rahimakumulloh.
Segala puji hanya milik Alloh SWT, kepadaNya kita menyembah dan hanya kepadaNya kita meminta pertolongan. Dzat yang telah memberikan nikmat kepada kita, Nikmat Iman, Nikmat Islam, Nikmat Ihsan, dan nikmat kesehatan, sehingga hari ini kita masih tetap bisa saling mengingatkan dalam kebaikan.
Sholawat
beserta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita, Baginda Nabi Muhammad
SAW. Yang telah memberikan petunjuk kebenaran yaitu dinul islam.
Hadirin Rohimakumulloh,
Dewan Juri yang terhormat,
Dalam
kesempatan ini, saya ingin mengajak hadirin sekalian, mengingat kembali sosok
mulya yang sangat berjasa dalam kehidupan kita, yaitu bapak dan ibu, orang tua
kita. Kemudian merenungkan kembali apakah benar-benar kita sudah berbakti
kepada kedua orang tua.
Saudara
sekalian, tahukah anda bahwa ada 5 jenis “air” yang diberikan oleh ibu untuk
kebaikan kita, tetapi kita tidak bisa membalas kebaikannya? Ayo… siapa yang
tahu?
Baik,
kita bahas satu per satu. Yang pertama adalah air ketuban, apa itu? air
yang melindungi kita sewaktu masih dalam kandungan ibu. Yang memungkinkan janin
bisa bergerak dan berkembang dalam rahim ibu. Bisa anda bayangkan betapa susah
payahnya ibu mengandung selama 9 bulan, membawa kita kemana-mana dengan penuh
kasih sayang. Pertanyaannya. Sudahkah kita membalas kasih sayang ibu
kita? Tidak usah dijawab, renungkan saja!
Kedua, Air darah yang
dikeluarkan ibu ketika bertaruh nyawa melahirkan kita.
Ketiga,
Air Susu Ibu, yang
kita hisap ketika masih bayi sampai berumur 2 tahun. Air susu yang kita minum
kemudian mengalir dalam dalam tubuh, menjelma menjadi otot, daging, tulang,
menghidupkan seluruh saraf, dll. sehingga bisa dikatakan tubuh kita ini adalah
bagian dari tubuh ibu. Pertanyaannya? Mampukan kita membalas kebaikan
ibu? Tidak usah dijawab, renungkan saja!
Yang Keempat adalah Air Keringat yang dikeluarkan ibu ketika mengasuh, membesarkan
anak-anaknya. Dan yang kelima
adalah Air mata ibu ketika mendoakan anak-anaknya secara tulus
agar kelak menjadi anak yang shalih shalihah, sukses masa depannya. Pertanyaannya
adalah pernahkah kita juga mendoakan demi kebaikan orang tua kita, hingga
meneteskan air mata? Tidak usah dijawab, renungkan saja!
Hadirin
Rahimakumulloh,
Tidak
kalah besar jasanya adalah ayah kita, yang rela membanting tulang, bekerja
keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tidak jarang ayah kita harus mendapat
marah dari atasannya, harus menunduk di depan orang lain, menahan malu, menahan
lelah, demi keluarga yang dicintai, agar anak-anaknya tetap bisa bersekolah.
Saudara-saudaraku
sekalian, tidak perlu
kita ragukan lagi pengorbanan dan keikhlasan orang tua dalam mendidik dan
membesarkan kita. Karena itu sebagai
anak Islam yang sholih shalihah, wajib bagi kita untuk memberikan balasan
terbaik dengan cara mendoakan agar orang tua diberikan kesehatan, dilndungi
Allah SWT di setiap pekerjaannya, diberikan kesabaran dalam mendidik kita,
anak-anaknya. Jangan lupa mendoakan:
اَللّهُمَّ
اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Artinya: "Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan
kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka
menyayangiku di waktu kecil".
Hadirin
sekalian yang berbahagia
Sebagai
wujud bakti kita kepada orang tua, adalah sikap dan perilaku terhadap orang
tua. Jangan berbuat dan berkata kasar,
bersopan santun, menuruti nasehatnya. Insya Allah apa yang kita lakukan membawa
berkah bagi perjalanan hidup kita.
Allah SWT berfirman di dalam surat Al-Isro ayat 23,
وَقَضَىٰ
رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ
إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ
أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ
وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Yang artinya:
“Dan Tuhanmu
telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”
Hadirin Rohimakumulloh, ingatlah selalu sabda Rasulullah SAW. “Ridholloohi fii ridhol waalidain, wasukhtulloohi fii sukhtil waalidain”
Apa artinya? Ridho Allah terletak pada ridho kedua orangtua, kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan kedua orang tua.
Jadi, Bagaimana
mungkin kita berani durhaka, sedangkan Allah SWT begitu dekat dengan orang tua
kita.
Bekerja keras tubuhpun lelah,
Makan nasi lauknya kerang.
Jangan sesekali berkata ‘ah’
Bicaralah sopan penuh kasih sayang.