inspirasipendidikan.com- Kurukulum Merdeka merupakan inovasi dalam pembelajaran di Indonesia yang bertujuan mengembangkan bakat dan minat belajar peserta didik. Kurikulum yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim ini mensyaratkan guru untuk memiliki inovasi dalam pembelajarannya dengan pendekatan differensiasi. Guru harus memahami bahwa setiap anak itu memiliki gaya belajar, kecepatan belajar yang berbeda-beda. Strategi pembelajaran yang variatif dan diversifikasi sumber belajar, interaksi dan kolaborasi yang berbasiskan teknologi harus mampu dikembangkan dan diimplementasikan oleh guru.
Diskusi kelompok dalam workshop
Berdasarkan
hal-hal tersebut maka SMK Harapan Mulya Ponorogo menggelar workshop Penguatan
Implementasi Kurikulum Merdeka yang diadakan mulai tanggal 18-20 Desember 2023.
Lutfi Fransiska, S.Pd selaku Wakil
Kepala Sekolah Bidang kurikulum berharap dengan adanya kegiatan ini maka semua
guru di SMK Harapan Mulya Ponorogo menjadi lebih paham tentang apa itu
kurikulum Merdeka dan bagaimana mengimplementasikan di kelas. Pemahaman yang
sama antar guru ini perlu dicapai, agar dalam pelaksanaannya di level lembaga
dapat lebih mudah dan antar guru dapat saling asah, asih dan asuh dalam
mengimplementasikannya. Workshop yang diikuti oleh semua guru dan tenaga
kependidikan SMK Harapan Mulya Ponorogo tersebut berlangsung selama 3 hari,
sehingga diharapkan pemahaman terhadap kurikulum Merdeka bisa secara lebih
komprehensif.
SMK Harapan
Mulya Ponorogo, yang beralamat di Jl. Batoro Katong No. 30 Ponorogo ini
memiliki 2 kompetensi keahlian yaitu Farmasi dan Keperawatan. Dua kompetensi
keahlian ini sangat penting untuk dimiliki karena terkait dengan kebutuhan
pokok manusia yaitu kesehatan. Afrilia Eka Prasetyawati, S.Pd, selaku Wakil
Kepala Sekolah bidang kesiswaan menegaskan bahwa kompetensi ini memerlukan
keahlian yang khusus, maka pengimplementasian kurikulum Merdeka ini akan dapat
memudahkan dalam pencapaian belajar peserta didik. “Narasumber memberikan
materi secara santai tapi jelas, terbangun komunikasi interaktif antara peserta
dengan narasumber, sehingga lebih tahu tips-tips untuk mengimplementasikan
kurikulum ini.” tambahnya.
Sebagai
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Bapak Mujiono, S.Pd., M.Pd, Pengawas
Pendidikan dari Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wilayah
Ponorogo. Beberapa topik materi yang
dibahas antara lain: Memahami Pembelajaran Dengan Paradigm Baru, Strategi Implementasi
Kurikulum Merdeka Dalam Pembelajaran, Implikasi Penerapan Kurikulum Merdeka
dalam Pembelajaran, dan Tantangan Guru Menghadapi Kurikulum Merdeka dalam
Pembelajaran.
Kebijakan
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan memberlakukan
Kurikulum Merdeka ini tidak akan berhasil dengan maksimal jika tanpa ada
dukungan dari semua lapisan masyarakat, terutama lembaga pendidikan. Karena itu
untuk tujuan yang mulya demi percepatan peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia, Guru sebagai garda terdepan harus selalu siap dalam
mengimplementasikan kebijakan tersebut.
SMK Harapan Mulya Ponorogo berharap dengan adanya kegiatan ini, akan
memberikan semangat dan motivasi bagi guru-guru di SMK Harapan Mulya untuk
menjalankan pengabdiannya sebagai guru. Guru yang mau belajar dan terus
meningkatkan kompetensinya secara sadar, bukan karena terpaksa, apalagi karena merasa
sudah pandai sendiri. Dalam paradigma keilmuan, Guru haruslah mau “belajar” dan
“Berpikir”. Penyampaian Materi oleh Bapak. Mujiono, S.Pd., M.Pd
(AEP,
18/12/2023)Suasana Pembelajaran pada workshop Implementasi Pengembangan Kurikulum Merdeka