f ' Inspirasi Pendidikan

Inspirasi Pendidikan untuk Indonesia

Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi, juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan.

Bersama Bergerak dan Menggerakkan pendidikan

Kurang cerdas bisa diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki (Bung Hatta)

Berbagi informasi dan Inspirasi

Tinggikan dirimu, tapi tetapkan rendahkan hatimu. Karena rendah diri hanya dimiliki orang yang tidak percaya diri.

Mari berbagi informasi dan Inspirasi

Hanya orang yang tepat yang bisa menilai seberapa tepat kamu berada di suatu tempat.

Mari Berbagi informasi dan menginspirasi untuk negeri

Puncak tertinggi dari segala usaha yang dilakukan adalah kepasrahan.

Selasa, 04 Juni 2024

OPINI: INTERNASIONALISASI ATAU KOMERSIALISASI PENDIDIKAN

Oleh: Dr. Hariyanto, M.Pd*

Penulis
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Perlunya pendidikan saat ini sudah semakin disadari oleh masyarakat Indonesia. Hal ini tentu dapat dilihat dari angka partisipasi kasar sekolah yang dari tahun ke tahun semakin meningkat, tahun 2023 APK untuk tingkat SD/sederajat sebesar 105,62%, tingkat SMP/sederajat sebesar 92,51%, dan tingkat SMA/sederajat sebesar 86,34%. Kesadaran untuk mendapatkan pendidikan ini tentu berkorelasi dengan keinginan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan dan tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Kendati demikian, animo tinggi masyarakat ini belum diiringi oleh mutu pendidikan di Indonesia. Misalnya jika kita merujuk pada hasil survey yang dilakukan oleh PISA (Progam for International student assessment)  tahun 2022 yang dirilis pada 05 Desember 2023. Indonesia berada di peringkat 68 dari 203 negara dengan skor matematika 379, Sains 398 dan membaca memperoleh skor 371.

Tingginya minat masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas dapat dilihat pada minggu-minggu terakhir ini, karena musim PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Para orang tua dan peserta didik berlomba mendapatkan informasi tentang sekolah terbaik bagi putra putrinya. Pihak sekolah juga demikian, menebar jaring pesona lembaga pendidikannya melalui berbagai upaya marketing, seperti mempromosikan di media sosial, mengikuti pameran pendidikan, mengadakan lomba/kompetisi dalam bidang akademik dan non akademik, bahkan ada juga yang menawarkan beasiswa dan program-program sekolah yang menggiurkan seperti program kelas internasional atau lebih dikenal dengan International class program (ICP). Program ICP inilah yang saat ini menjadi magnet kuat agar para peserta didik mau menempuh pendidikan di sekolah penyelenggara program tersebut. Jika ditelusuri lebih jauh program kelas internasional ini hampir sama dengan kebijakan pemerintah pada era tahun 2000 an yaitu RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) dan SBI (Sekolah Bertaraf Internasional).

Sejenak mari kita kilas balik mengetahui seputar program RSBI dan SBI yang kemudian ditutup oleh pemerintah pasca dibatalkannya Pasal 50 Ayat 3, UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional oleh Mahkamah Konstitusi. Bunyi dari ayat tersebut adalah “Pemeritah dan atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan berstandard internasional.” Sebelum diusulkannya judicial review oleh Koalisi Anti Komersialisasi Pendidikan (KAKP) pada waktu itu, maka kebijakan tentang SBI dan RSBI ini sudah berjalan bahkan pemerintah memberikan bantuan atau block grant kepada sekolah-sekolah yang tergolong SBI.

Beberapa ciri dari sekolah yang termasuk RSBI dan SBI antara lain (1) Memiliki keunggulan yang ditunjukkan dengan pengakuan internasional terhadap proses dan hasil pendidikan yang berkualitas dalam berbagai aspek, (2) Pengakuan hasil akreditasi baik dari salah satu negara anggota OECD dan atau negara maju lainnya di bidang pendidikan. (2) Menerapkan kurikulum nasional yang diperkaya dengan kurikulum standar internasional, (3) Menerapkan sistem kredit semester di jenjangan SMA/MA/ Sederajat, (4) Memenuhi 8 SNP, (5) Menerapakan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran, (6) Pembelajaran kelompok sains, matematika dan inti kejuruan menggunakan bahasa Ingris. Karakteristik pendidik dan tenaga kependidikannya (1) harus mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK, (2) Guru sains, matematika dan inti kejuruan harus mampu berbahasa Inggris secara aktif, (3) 10-20% guru berpendidikan S2/S3 (4) kepala sekolahnya berpendidikan minimal S2, dan mampu berbahasa Inggris aktif, serta mampu membangun jejaring internasional. Sarana dan prasarananya juga harus lengkap. Dalam hal pengelolaan, maka sekolah harus menjalin hubungan “sister school” dengan sekolah bertaraf internasional di luar negeri.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa untuk menjadikan sekolah RSBI dan SBI adalah tidak mudah. Meskipun demikian, saat ini banyak sekolah yang hanya bermodalkan menjalin kerjasama dengan sekolah luar negeri, dan mengaplikasikan kurikulumnya sudah memberikan label pada sekolahnya sebagai sekolah penyelenggara kelas internasional. Uniknya masyarakat begitu mudah percaya dengan label program internasional, padahal belum terlihat dari aspek kualitas outputnya. Nampaknya secara sederhana jika sudah menerapkan atau ”membeli” kurikulum dari sekolah luar negeri, maka sekolah tersebut seolah sudah menyetarakan kualitasnya dengan sekolah yang kurikulumnya diadopsi tersebut. Salahkah hal tersebut? Tentu saja tidak sepenuhnya salah karena sekolah pun ingin meningkatkan kualitasnya, apalagi dengan era persaingan antar lembaga pendidikan saat ini, maka sekolah harus berinovasi untuk mempromosikan sekolahnya termasuk dengan menghadirkan program-program yang membangkitkan minat para orang tua dan peserta didik untuk melanjutkan studi di sekolah tersebut.

Sebagai masyarakat yang merupakan customer pendidikan, maka sudah seharusnya cerdas menyikapi hal tersebut. Kita lihat apakah keunggulan dan kelemahan dari penyelenggaraan sekolah atau kelas internasional ini. Keunggulannya antara lain: (1) penggunaan bahasa asing (bahasa Inggris) yang baik. Keterampilan berbahasa Inggris sebagai bahasa Internasional harusnya lebih dimiliki oleh peserta didik dan guru yang mengajarnya dibanding peserta didik dan guru yang mengajar di kelas non internasional. (2) Penggunaan kurikulum internasional akan memberikan pengetahuan dan wawasan secara global bagi peserta didik sehingga bisa berkompetisi dengan lulusan dari sekolah lain di luar negeri. (3) Sekolah memiliki jaringan internasional, sehingga memungkinkan membangun kerjasama seperti pelaksanaan student exchange dan bentuk-bentuk lainnya (4) Peserta didik dapat mengembangkan keterampilan berfikir critical thinking, problem solving, communication, collaboration, dan creativity, yang akan menjadi bekal berharga untuk masa depannya. (5) Bagi yang bermaksud kuliah di luar negeri, maka kelas internasional bisa digunakan untuk mempersiapkannya.

Secara obyektif juga harus kita ketahui dan akui kelemahan atau kekurangan dari program kelas internasional atau sekolah bertaraf internasional ini, antara lain: (1) Biaya yang mahal, hal ini bisa memberatkan orang tua dari kalangan kurang mampu. meskipun anaknya memiliki kemampuan akademik dan non akademik bagus tetapi tidak akan mampu menyekolahkannya di kelas internasional. Dengan demikian dalam satu lembaga/ sekolah sudah terbentuk sebuah komunitas dari kalangan atas yang mendapatkan perlakuan istimewa dari sekolah. Hal ini dimungkinkan karena biaya pendidikannya yang mahal, dan fasilitas sarana prasarana yang lebih baik untuk dinikmati peserta didik dari kelas internasional. Sementara itu ada juga kelas non internasional yang fasilitas sarana prasarananya kalah dengan kelas internasional. Begitu kuga kualitas dari pendidik dan tenaga kependidikannya, bisa jadi dianggap atau dipersepsikan kurang baik dibandingkan yang mengajar di kelas internasional  (2) Adaptasi dari anak peserta kelas internasional karena penggunaan bahasa asing di semua kegiatan pembelajaran, hal ini bisa menyebabkan anak stress, terbebani dalam belajar. Kehidupan sosial anak-anak dari kelas internasional dengan anak-anak dari kelas non internasional/ regular juga bisa menciptakan kesenjangan karena dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi mereka. (3) kemungkinan lunturnya kecintaan terhadap Bahasa Indonesia, karena membiasakan bahasa asing di sekolahnya. (4) Menipisnya kedekatan dengan budaya lokal. Bagaimanapun harus diakui bahwa bahasa adalah bagian dari budaya. Ketika peserta didik belajar bahasa asing terus-menerus, maka mereka pun akan berinteraksi dengan budaya asal dari bahasa tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, orang tua sudah seharusnya memahami dampak dari pemilihan program sekolah untuk anak-anaknya, sehingga harus secara logis mempertimbangkan keunggulan dan kekurangannya sebagaimana penulis sebutkan di atas. Pertanyaannya apakah Kelas/ Sekolah internasional yang saat ini mulai bermunculan merupakan bentuk baru dari RSBI dan SBI yang sudah dihapuskan oleh pemerintah? Jika ya, mengapa pemerintah membiarkannya saja dan mengizinkannya untuk operasional dengan memasang tarif tinggi untuk biaya masuknya. Bukankah kualitasnya juga belum sepenuhnya teruji? Jika memang ini direstui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementerian Agama yang memiliki ratusan ribu sekolah/ madrasah di seluruh Indonesia, maka patutlah kembali kedua kementerian tersebut merenungkan kembali latar belakang Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk menghapus pasal 50 ayat 3 UU No. 20 tahun 2003, sekaligus sebagai tonggak dihapuskannya RSBI dan SBI.

Kualitas pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan bukan semata karena penggunaan kurikulum dari luar negeri, bahkan dengan hanya menggunakan kurikulum nasional saja bisa berkualitas asalkan faktor pendukungnya juga tercukupi. Misalnya: perhatian terhadap kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, kualitas pendidik dan tenaga kependidikan yang lebih baik, serta pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Indonesia dan di seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial ekonominya.

Terakhir, penulis ingin mengingatkan bahwa sebuah negara yang diakui kualitas pendidikannya seperti findlandia. Negara ini konsisten dengan kebijakannya terkait pendidikan, berganti pucuk pimpinan pemerintahan pun Findlandia masih memberlakukan tidak ada pengkastaan siswa dalam lembaga pendidikan, tidak ada perbedaan perlakuan pemerintah baik antara sekolah swasta dan sekolah negeri. Guru-gurunya ditingkatkan terus kemampuannya sehingga mereka menjadi pakar kurikulum yang bisa diterapkan di sekolahnya masing-masing. Tidak menggantungkan kualitas pendidikannya dari mengadopsi dan mengimplementasikan kurikulum dari negara lain. Semoga Pendidikan di Indonesia di masa mendatang akan lebih baik lagi (HAR, 04/06/24)

* Penulis adalah pemerhati bidang pendidikan

Minggu, 31 Maret 2024

PUISI: RATAPAN DARI KHAN YAUNIS

 Karya: Shakayla Adzkiya El Queena


Boomm.. bomm..boom
Puluhan rudal melesat menghancurkan
Puluhan gedung, puluhan masjid., gereja, rumah sakit  rata tak bersisa
Jerit tangis, ratap pilu, melebur satu
Berseliweran jet tempur, drone,  dan peluru
Nyawa melayang berpuluh ribu
Khan Yunis menjadi saksi tragis bengis zionis

Nun.. di bawah puing masjid  di sudut kota Khan Yunis
Seorang gadis kecil menangis tersedu
Jilbabnya kumal berdebu
Wajahnya sayu, calar luka berdarah di pipi, tangan,  kaki dan pundaknya
Ayah... ayah.. ibu..kakak... kau dengar aku?
Ia berteriak hingga serak
Sesekali mencari celah untuk masuk ke reruntuhan
Seorang relawan mendekat  bertanya
Dimana  ayahmu Nak?
Di dalam sana, dibawah sana
Dimana ibumu Nak?
Didalam sana, dibawah reruntuhan
Dimana kakakmu Nak?
Di bawah sana,.saat mereka sedang sholat
Sebuah  rudal menghancurkan

Ayahmu, ibumu,  kakakmu bersama ratusan lainnya 
Telah pergi bersama ke syurga
Sang relawan memeluk erat gadis itu.
Dalam dekapan pilu gadis kecil berkata
Ayahku,  ibuku, kakakku  syahid
Kelak aku akan memilih jalan suciku

Kami adalah anak anak yang dibesarkan di tengah kebengisan zionis
Kami adalah anak anak yang dirundung pilu
Dari masa lalu, saat ini dan entah kapan berlalu
Kami adalah anak anak yang dipilih Tuhan
Untuk menjadi saksi kemerdekaan
Kami adalah anak anak yang menjadi martir perjuangan
Kami adalah anak anak yang menjadi penjaga Al Aqsa
Kami hanya punya pilihan syahid  dan merdeka Palestina.
Demi Agama dan Bangsa.
 
Ponorogo, 27  November 2023


Jumat, 29 Maret 2024

RATUSAN WARGA TUMPAH RUAH MENGHADIRI TABLIGH RAMADHAN DI DESA WAGIR LOR

 

Suasana Tabligh Ramadhan

Malam itu bertepatan dengan hari Rabu 27 Maret 2024, Kantor Desa Wagir Lor menjadi semarak dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh para mahasiswi Kebidanan dari Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Sejak sore para remaja Karang Taruna Desa Wagir Lor sudah sibuk menata dan mempersiapkan segala sesuatunya.Mulai dari memasang tarup, beckdrop acara, tempat tamu VIP, sound system, dan lain sebagainya yang diperlukan.  Mereka semakin semangat karena yang mendampingi adalah para Mahasiswa yang sudah selama satu bulan melakukan kegiatan KKN atau dalam istilah kampus kebidanan adalah Praktik Kebidanan Komunitas di Beberapa Dukuh yang berada di wilayah Desa Wagir Lor. Malam itu Para Mahasiswa pun mengadakan acara pisah kenang dalam bentuk Tabligh Ramadhan.

Kegiatan tersebut dinamakan tabligh Ramadhan karena acaranya bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Disamping itu acara ini dimaksudkan sebagai sarana silaturahmi kepada masyarakat desa Wagir Lor yang telah hadir di acara tersebut, dan yang telah banyak membantu, mendukung seluruh program kerja mahasiswa selama praktik Kebidanan Komunitas. Disamping itu sebagai tempat untuk berpamitan kepada masyarakat desa Wagir Lor yang memeiliki penduduk yang ramah dan selalu mendukung kegiatan mahasiswa.Hal tersebut disampaikan oleh Indah yang berkesempatan memberikan pidato mewakili mahasiswa. Hal senada juga disampaikan oleh Dr Hariyanto yang pada kesempatan itu mewakili Akbid HMP dalam sambutannya.

Mahasiswi Akbid HMP Penyelenggara Tabligh Ramadhan
Sebelumnya selama satu bulan Mahasiswa telah melaksanakan Praktik Kebidanan Komunitas di semua dukuh di wilayah Desa Wagir Lor. Keberadaan mahasiswa untuk melakukan Survey Mawas Diri dan menemukan berbagai masalah kesehatan khususnya yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak. Arum salah satu mahasiswi yang praktik menuturkan bahwa dia dan teman-temannya memiliki kesan yang baik karena masyarakat Desa sungguh sangat ramah, Bidan Desa, Kader, dan perangkat desa sangat membantu semua tugas mahasiswa. Keramahan warga desa juga dsampaikan oleh Lestari yang mengatakan bahawa seringkali mendapat kiriman buah-buahan dari masyarakat, seperti manggis dan durian.

Foto bersama KH. Sujarwo, S.Sos (tengah)

KH. Sujarwo, S.Sos yang memberikan tausiyah mampu menghipnotis masyarakat Desa Wagir Lor dan sekitarnya yang hadir. Gaya ceramah yang humoris dan santai namun berbobot dengan pesan-pesan keagamaan yang mudah dicerna membuat masyarakat yang hadir tidak ada yang meninggalkan tempat kendati sampai pukul 10.30 malam. Apalagi bacaan Sholawat dan lagu-lagu religi yang dilantunkan oleh group Hadrah asal Desa Wagir lor ini begitu menentramkan dan menghibur. Sehingga acara Tabligh Ramadhan yang digelar oleh para Mahasiswa Semester VI Akbid Harapan Mulya Ponorogo ini berlangsung meriah dan sukses lancar sesuai yang diharapkan. Winda Mardiana mewakili Panitia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan mahasiswa yang bekerja keras sehingga bisa menyelenggarakan acara tersebut. Panitia juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kepala Desa Wagir Lor yang telah memfasilitasi acara tersebut, Masyarakat yang membantu baik tenaga maupun finansial, para pemuda dan karang taruna, anggota Banser, dan Polsek Ngebel yang turut memberikan pengamanan pada acara Tabligh Ramadhan. Singkatnya tanpa kerjasama dan bantuan dari berbagai Pihak, maka acara Tabligh Akbar tersebut tidak akan bisa terselenggara dengan baik.

Sebagai calon tenaga kesehatan/ bidan, dalam acara tersebut mahasiswa juga membuka stand untuk konsultasi kesehatan bagi Ibu, Anak dan Remaja yang memiliki masalah kesehatan. Cek kesehatan gratis juga dilakukan seperti pengecekan gula darah, asam urat, dan kolesterol. Kegiatan Praktik Kebidanan Komunitas ini akan berakhir 30 Maret 2024 atau selama satu bulan. Sekitar pukul 11.30 acara sudah selesai, mahasiswa dan para pemuda bergotong royong membersihkan area kantor desa dan kembali ke tempat tinggal masing-masing. (HAR, 27/3/24)

Galleri Foto Kegiatan:





Senin, 25 Maret 2024

KOMPETENSI LITERASI DIGITAL SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS MAHASISWA DI BIDANG LITERASI

 Oleh: Ailin Aulia Febrianti Anam*

Di zaman digital ini, kecakapan literasi digital menjadi esensial bagi setiap individu, termasuk memahami mahasiswa, litrasi digital mencakup kemampuan untuk efektif untuk mengakses, memahami, serta memanfaatkan informasi dalam konteks digital. Kemampuan literasi digita mahasiswa bisa menjadi penunjuk kualitas literasi mereka karena literasi digital mencangkup segala aspek literasi seperti literasi informasi, media, dan teknologi.Literasi informasi meliputi keahlian dalam menemukan, menilai, dan mengaplikasikan informasi dengan efesien, literasi media mencagkup kemampuan dalam memahami dan menggunakan media secara kritis. Sedangkan literasi teknologi merupakan kecakapan untuk enggunakan teknologi secara aman dan efektif.

Mahasiswa yang memiliki kemampuan literasi digital yang handal dapat:
1. Mnemukan informasi yang relevan dan akurat dari berbagai sumber, baik online maupun offline.
2. Melakukan evaluasi kritis terhadap informasi untuk menilai keaslian dan kepercayaannya.
3. Memanfaatkan informasi secara efektif dalam mendukug proses pembelajaran dan riset.
4. Mengomunikasikan informasi secara efisien melalui beragam media: teks, gambar, suara dan video.
5. Berkolaborasi dengan efekif bersama orang lain melalui plattfom digital.
6. Mengamankan diri dari potensi risiko yang mugkin timbul akibat penggunaan teknologi digital.

Kemahiran-kemahiran tersebut menjadi krusial bagi mahasiswa tidak hanya sebagai pendukung proses belajar di perguruan tinggi, tetapi juga sebagai persiapan menghadapi tantangan di dunia kerja. Menurut survei yang dilakukan oleh kementrian komunikasi dan informasi (kominfo) pada tahun 2020, tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam taraf yang menengah, ini menunjukkan bahwa masih ada sejumlah besar masyarakat yang belum memiliki kemampuan literasi digital yang memadai. Situasinya juga sama bagi mahasiswa, di mana masih tedapat sejumlah besar mahasiswa yang belum memiliki keterampiln literasi digital yang memadai. Ini dapat diamati dari keberlangsungan penyebaran informas palsu (hoax), konten yang menyalahi hukum, dan perlaku cyberbullying yang terjadi di lingkungan mahasiswa. Maka dari itu, institusi pendidikan tinggi perlu memberikan pembelajaran mengenai literasi digital kepada mahasiswa. Pembelajaran ini bisa dilakukan melalui mata kuliah yang spesifik, program pelatihan, atau kegiatan di luar kurikulum. Dengan kemahiran literasi digital yang kuat, mahasiswa memiliki potensi untuk menjadi individu yang berkualitas dan siap menghadapi berbagai perubahan dan tantangan di zaman digital.

Literasi digital merupakan keahlian vital yang diperlukan oleh semua, terutama mahasiswa, di era digital ini di mana informasi dan teknologi digital menjadi integral dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memiliki kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara efektif dalam lingkungan digital.

Kemahiran literasi digital mahasiswa bisa menjadi penanda kualitas mereka dalam literasi karena mencangkup aspek penting seperti literasi informasi, media, dan teknologi. Mahasiswa yang tampil dalam literasi digital akan cenderung memiliki ketrampilan literasi yang lebih komprehensif secara keseluruhan institusi pendidikan tinggi perlu memberikan pelajaraan literasi digital kepada mahasiswa. Hal ini membantu mereka mengembangkan kemampuan literasi digital melalui beragam cara, seperti mata kuliah tertentu, program pelatihan, atau kegiatan di luar kurikulum.  Berharap perguruan tinggi di Indonesia terus meningkatkan usahannya dalam memberikan pendidikan literasi digital kepada mahasiswa. Dengan demikian, mahasiswa akan memiliki kapasitas yang unggul dan siap untuk menghadapi perubahan yang ada di era digital.

--------  

* Penulis adalah Mahasiswa Jurusan MPI Angkatan 2022, IAIN Ponorogo

Minggu, 24 Maret 2024

INOVASI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN MELALUI DIGITAL LIBRARY

 Oleh: Ahmad Mustofaina Ahyar Habibullah*

Pengembangan perpustakaan melalui digital library merupakan sebuah langkah untuk memperluas cakupan pengetahuan dan mempermudah akses bagi masyarakat. Dengan kemajuan teknologi, digital library memberikan kepada kita sebuah solusi inovatif untuk mengatasi sebuah kendala-kendala yang belum dihadapi oleh perpustakaan konvensional.

Perpustakaan digital memiliki fitur-fitur khusus untuk membedakan antara perpustakaan konvensional dengan digital library. Pertama, perpustakaan digital merupakan lembaga atau organisasi yang bertanggung jawab menyediakan akses dan mengelola informasi untuk masyarakat. Kedua, perpustakaan digital merupakan perkembangan dari perpustakaan tradisional, yang diperbarui oleh layanannya dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). perpustakaan digital akan tetap terhubung dengan konsep perpustakaan konvensional dan masih menyimpan koleksi buku dan materi secara manual. Selanjutnya, perpustakaan digital sering dijalankan oleh lebih dari satu perpustakaan, yang memiliki koleksi bahan atau sumber informasi yang unik atau lokal. Mereka akan menyediakan akses digital ke koleksi mereka masing-masing untuk memudahkan dalam mencari informasi. Terakhir, perpustakaan digital memiliki portal web untuk layanan digitalnya. Dengan adanya portal ini, pengguna dengan mudah dapat mengakses berbagai layanan digital yang ditawarkan oleh perpustakaan.

Dengan demikian, perpustakaan digital bukan hanya sekadar representasi digital, tetapi juga merupakan kemajuan yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi layanan, sambil tetap mempertahankan koneksi dengan konsep dasar perpustakaan konvensional. Salah satu aspek positif dari digital library adalah kemudahan aksesibilitas. Dengan batuan digital library ini, kita tidak perlu lagi datang ke perpustakaan untuk mencari buku. Bagi saya ini sangat menguntungkan kita bisa membaca buku dengan memagng ponsel saja, tidak khawatir apabila buku hilang atau pun rusak.

Dengan adanya berbagai format dan jenis materi yang disajikan oleh digital library memberikan pengalaman belajar yang lebih luas. Digital library ini bisa berupa Buku elektronik, rekaman audio, dan materi multimedia lainnya yang memberikan variasi lebih besar untuk pedalaman pengetahuan. Misalnya, kita dapat memilih untuk mendengarkan audio atau membaca buku elektronik, sesuai dengan preferensi dan kebutuhan belajarnya.

Kemampuan pencarian yang modern juga menjadi nilai tambah yang signifikan. Kita dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka cari tanpa harus melalui susunan fisik buku. Dengan sistem metadata yang baik, proses pencarian menjadi lebih efisien dan akurat. kita juga perlu mempertimbangkan aspek keamanan dan privasi dalam mengadopsi digital library. Perlindungan data pengguna dan informasi sensitif harus menjadi prioritas utama untuk menghindari risiko penyalahgunaan.

Secara keseluruhan, pengembangan perpustakaan melalui digital library adalah langkah maju yang memberikan manfaat signifikan. Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat menciptakan perpustakaan yang lebih inklusif, dinamis, dan responsive terhadap kebutuhan Masyarakat Indonesia.

----------------------

*Penulis adalah Mahasiswa Jurusan MPI IAIN Ponorogo Angkatan 2022


Selasa, 06 Februari 2024

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

BEST PRACTICES

PPG DALJAB KATEGORI 3 TAHUN 2023 DI KELAS 1 SDN 075113 FABALIWA
KECAMATAN ALASA TALUMUZOI KABUPATEN NIAS UTARA

 

 

 




OLEH:


        NAMA : ATIMA HULU, S.Pd
        KELAS : 02
        NIM : 23021141521

 

  

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)
ANGKATAN 3 TAHUN 2023 SDN NO 075113 FABALIWA
UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Senin, 05 Februari 2024

PENDEKATAN PBL : INOVASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI CERITA KEPALA SUKU LEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 076071 LASARA LAFAU

 

LAPORAN BEST PRACTICE
PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN BANTUAN AUDIO
VISUAL DAPAT MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV 
BAB 2 

DI BAWAH ATAP TEMA TUGAS DI RUMAH ATAU SEKOLAH

 

  

 


Disusun Oleh

LATIHAN LASE, S.Pd
NIM :
23021141533

 

 

 


 

  

 


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
ANGKATAN III TAHUN 2023
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN


 ----------------------------------------------------------------------------------------------------